galaksi 10

4.8K 170 0
                                    

Kamu bener ingin tidur sama om atau..." Sebelum menyelesaikan perkataannya sudah di Potong lwbih dulu oleh galaksi.

"Jangan aneh aneh om, aku tidak seperti yang om pikirkan"

"Memangnya kamu tau apa yang aku pikirkan?"

"Tidak juga ngapain mengetahui pikiran om gak ada gunanya juga"

Mendengar itu areksa kesal dia pun mendorong galaksi sampai tertidur terlentang dan areksa menindih tubuh galaksi. Membuat, keduanya terdiam satu sama lain.

"Kenapa aku baru sadar kalau ponakan aku yang badung dan tengil sangat tampan lebih ke manis" batin areksa yang melihat wajah galaksi dari dekat.

Dan tanpa sadar burungnya berdiri membuat ruang di dalam menjadi sangat sesak apa lagi milik Areksa sangat besar dan panjang.

"Damn it..!! Kenapa harus bangun di saat yang tidak tepat"

"Om" panggil galaksi tapi tidak di dengar oleh areksa dan galaksi memanggil kembali.

"Om" dan suaranya tidak di dengar oleh Areksa. Membuat galaksi kesal dan dia pun meninggikan suaranya.

"Om..!!" Pekik galaksi dan benar saja suaranya langsung di dengar oleh Areksa, segera lah Areksa bangkit dan pergi menunju ke kamar mandi.

"Dasar om sialan berani sekali menindih ku" gerutu galaksi, namun masih bisa di dengar oleh Areksa.

"Sekali lagi kamu berkata seperti itu om akan perk*sa kamu sampai tidak bisa jalan satu minggu"

Glekkk

Galaksi menelan ludahnya dengan susah payah mendengar apa yang di katakan oleh om-nya itu. Dia, tau setiap kata yang keluar dari mulut om-nya tidak pernah bercanda.

"Ya Tuhan lindungilah hamba mu ini ,, bisa mati berdiri jika om sampai melakukan itu, ancaman om gak main main"

Drttttt... Drttttt... Drttttt

Ponsel milik Areksa bergetar membuat galaksi penasaran, dia pun mengecek siapa yang telpon. Dan, telpon itu dari 'pria gila' galaksi tau siapa dia karena itu adalah Antares. Dan, Areksa menamainya 'pria gila'

Saat galaksi akan mengangkat panggilan dari Antares langsung di rebut oleh Areksa membuat galaksi tak bisa apa apa.

"Sudah mulai tidak sopan kamu hah?"

"Maaf om aku hanya mengangkat panggilan dari om anta."

"Jangan pernah berani memegang ponsel ku ataupun mengangkat panggilan telepon dari ponselku, atau akan terima akibatnya" ucap Areksa dengan. Nada marah.

"Baik om"

Setelah itu tidak ada pembicaraan lain, dan Areksa pergi menjauh dari tempat itu dan segera mengangkat panggilan dari kakak'nya.

"Kenapa?"

"Kenapa lama sekali mengangkat telponnya?"

"Katakan?"

"Hufff.. kau ini selalu saja dingin dengan abang apa sih salah abang sampai harus seperti itu?"

"Cepat katakan?!" Ucap Areksa dengan menekan kata yang keluar dari mulut areksa.

"Baiklah, aku akan serius aku iki ngin mengabari kalau.." belum selesai mengatakan sesuatu ada putrinya yang berteriak-teriak

"Papa..!! Aunty, papa tolong..!" Teriak seorang anak perempuan yang umurnya tidak jauh beda denga galaksi.

"Heh apa yang terjadi? Kenapa dia berteriak seperti itu?" Areksa khawatir mendengar suara keponakannya itu yang berteriak.

"Kakak, sa, Kakak,"

Galaksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang