galaksi 18

3.8K 147 7
                                    

Mendengar kata 'areksa' membuat mama Rania marah kepada putra sulungnya, karana areksa tidak akan mungkin memberikan darah kepada cucunya, karena dia sangat tau kalau putranya sangat membenci cucu'nya.

Rania, melarang Antares pergi, dia lebih baik menyuruh Antares untuk mencarikan darah di bang darah, yang sudah kehabisan waktu.

Namun, saat mereka sedang khawatir belum bisa mendapatkan darah o rhesus negatif, mereka melihat jems tangan kanan dari areksa. Yang berjalan menghampiri Rania dan antares. Mereka kira kalau jems datang atas suruhan dari areksa.

"Buat apa kamu kesini? Apa kamu kesini karena suruhan dari tuan kamu?" Ucap Rania dengan ketus kepada jems,

"Mohon maaf nyonya, saya kesini bukan atas suruhan dari tuan areksa, tapi saya kesini ingin menanyakan tentang kondisi tuan areksa"

"Apa maksud kamu?" Tanya Antares kepada jems. Begitu juga dengan Rania dia menatap ke arah jems dengan tatapan bertanya.

Jems menjelaskan kepada Rania dan antares, karena saat itu dia sedang mengerjakan laporan perusahaan, dan tanpa sengaja dia mendengar tuan telpon dengan seseorang, dan di situ Areksa sangat panik sampai meninggal semua kerjaan.

Namun, jems mendapatkan kabar kalau tuan areksa mengalami kecelakaan yang sangat dasyat membuat dia segera pergi ke rumah sakit untuk menanyakan tentang kondisi areksa.

Deghh

Tubuh Rania hampir terjatuh jika tidak segera di tangkap oleh antares, dia membawa ibunya untuk duduk di kursi tunggu.

Bukan, hanya wanita paruh baya itu saja yang terkejut tapi seorang pria yang baru saja datang juga terkejut, apa lagi areksa adalah orang tersayangnya dan entah kapan dan dimana jam berapa pria itu sangat mencintai akan sosok dari om-nya itu..

Apa lagi areksa selalu ada di samping dirinya membuat dia tidak bisa membendung kesedihannya dia langsung berjalan menghampiri jems dia menanyakan tentang keberadaan dari areksa.

Jems yang di tanya oleh tuan muda galaksi pun dengan sopan menunjuk ke ruangan areksa yang ternyata bersebelahan dengan ruangan dari sky putra dari areksa.

Mengetahui ruangan Areksa galaksi segera berjalan ke arah ruangan areksa dan membuka dengan secara paksa dengan di susul oleh Rania dan antares.

Suster yang melihat pintu di buka secara paksa pun menegur galaksi. Tapi hal itu tidak di pedulikan oleh galaksi dia berjalan mendekati areksa.

Dia lalu duduk di dekat ranjang rumah sakit, dia lalu menggenggam tangan lemah milik omanya tapi walau begitu urat urat milik om-nya sangat sempurna.

"Om sadar om, kenapa om harus mengalami seperti ini?" Ucap galaksi dengan sedih, melihat om-nya tidak kunjung bangun.

Rania hanya bisa menangis saja, dia terlalu prasangka buruk kepada areksa. Jika dia tau dia mungkin tidak akan berkata dan mencaci areksa.

Dia berjalan mendekati areksa dan ikut menggenggam tangan areksa dengan sangat erat, dia tidak ingin dirinya kehilangan sang putra tercintanya.

"Sayang, putra mama, mama mohon sama kamu nak bangun, jangan tinggalkan mama sendirian sayang, mama membutuhkan kamu, untuk melawan papa kamu nak" ucap Rania sedih.

"Maafkan mama nak, mama bersalah sama kamu andaikan saja tadi mama tidak membentak kamu, mungkin kamu tidak akan seperti ini" racau Rania.

*
*

**

*
*

Sementara di ruangan dua orang laki-laki berbeda generasi sedang tertawa bahagia karena mendengar kecelakaan dari seorang yang mereka benci.

"Om, rencana kita untuk menghabisi areksa ternyata berhasil juga, Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui, dan kita tidak sia sia melakukannya" ucap antariksa kepada tuan Albano.

Keduanya berkerja sama untuk menghancurkan mereka semua, agar mereka bisa hidup dengan bahagia dan mereka juga bisa menguasai akan kekayaan yang mereka punya.

"Tentu saja sayang, karena sebentar lagi kita akan buat mereka semua hancur dan kita akan ambil semua kekayaan dari Natasya dan Areksa, yang nantinya akan menjadi milik kamu"

"Harus dong om, lalu setelah mereka hancur semua kita bisa langsung menikah dan memiliki seorang anak"

"Kamu memang sangat manis sayang, mau lanjut ke ronde berikutnya?"

"Dengan senang hati om, karena aku juga sangat menginginkan milik om terus bersarang di dalam lubang milikku om" ucap antariksa dengan manja.

"Kamu, sudah mulai nakal sayang, maka jangan menangis kalau om akan buat kamu mendesah nama om" ucap Albano.

Mereka kembali menyatukan dua benih yang sama dalam satu lubang, karena Albano hanya menginginkan mempunyai anak dari kekasihnya antariksa.

*

*

*

Kembali lagi ke rumah sakit

Seorang dokter masuk ke dalam ruang perawatan Areksa, dokter melihat nyonya rania sedang menangisi tuan areksa yang belum sadarkan diri.

"Nyonya tuan ada suatu yang ingin aku katakan kepada kalian" ucap dokter kepada nyonya rania dan tuan Antares.

"Apa itu dok?" Tanya Antares.

"Kami sudah berhasil mendapatkan pendonor darah buat tuan muda sky, jadi kemungkinan tuan muda sky bisa sembuh dan sadar dari koma" ucap dokter.

"Benarkah dok? Siapa orang yang sudah mendonorkan darah buat cucuku?" Tanya rania dengan perasaan yang tidak menentu. Karana dia sedang sedih melihat sang putra terbujur di atas tempat tidur dengan kondisi yang sangat parah dan bahagia mendengar kalau cucu'nya mendapatkan pendonor.

"Benar dok siapa yang sudah mendonorkan darah buat keponakan saya?" Tanya Antares,

"Bukannya dokter bilang kalau darah sky sangat langka? Lalu siapa yang sudah berani mendonorkan darah itu? "

"Memang tuan. Darah milik tuan muda sky sangat langka, bahkan jarang ada seorang yang memiliki darah itu. Jika tidak dari seorang terdekatnya, tapi ada seorang yang rela mempertaruhkan nyawanya demi bisa mendonorkan darah kepada tuan muda sky" ucap dokter menjelaskan kepasa keluarga dari sky

"Kalau boleh tau siapa yang sudah sudah mendonorkan darahnya buat sky?"

"Dia adalah tuan areksa"

Galaksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang