Kabar bahagia menghampiri keluarga besar abian, dalam waktu kurang lebih 9 bulan akan ada seorang bayi yang akan hadir dikeluarga abian.
Amel sedari tadi tidak memudarkan senyuman diwajahnya, liano pun tidak mau lepas dari sang bunda.
Amel berada dikamar bersandar dikepala ranjang dengan sang anak berada dihadapannya memegang mengelus perut sang bunda, abian sendiri berada disamping amel mengusap rambut amel sesekali mengecup kepala amel ia sangat bangga kepada amel.
"Dede bay nanti kalo kelual dali pelut bunda kita main selalu ya, nanti kamu halus masuk membel di geng nya bang ano ya." Kata liano mengusap perut amel wajahnya pun sangat dekat dengan perut amel.
"Kalo adek nya cewek masak ikut genk genk an" Kata abian menatap sang anak.
Liano mendengar ucapan ayahnya menatap sang ayah, "Kenapa? Yaya saja cewe ikut kok, kita yang cowo selalu jaga yaya sama dede bay nya nanti. Ano kan abangnya jadi jaga dede bay nanti, komel juga misi visi nya mantep kok." Ucap liano dengan bangga menyebut visi misi.
"Emang apa visi sama misi genk komel?" Tanya abian, ia sedikit tertawa menyebut nama genk sang anak. Lucu saja begitu, tak tau lucunya di nama atau orangnya. Bagi abian komel pelarian comel, karna mereka sangat comel comel.
"Tidak boleh menantang olang kita halus lendah hati nda boleh sombong kita halus menjaga kebelsihan kopek halus bantu bantu olang sesulitan, menjaga olang olang yang dinakalin, telutama kita halus jaga pe-lem-puan. Pokoknya masih banyak deh ano mau nomong tapi mulut ano capek." Ucap liano yang diangguki oleh abian.
"Keren ya bunda genk nya abang" Kata abian membanggakan, membuat liano tersenyum senyum malu, setelahnya liano menyembunyikan wajahnya diketiak sang ayah. Membuat amel dan abian tertawa saja, anaknya ini masih saja malu malu dan bersembunyi diketiak.
"Amel kenapa lo nggak kasih tau gw kalo lo hamil, lo udah nggak anggep gw besti lo mel. Sungguh tega hati mu, sungguh tega nya tega nya tega nya dirimu, tidak memberi kabar pada ku." Kata fasya dramatis dan bernyanyi memasuki kamar amel tanpa permisi membuat abian dan amel kaget lalu menatap fasya dengan wajah datar liano pun mengikuti raut wajah sang ayah namun terlihat sangat lucu.
"Kalo nggak ibu diba yang ngasih tau, gw nga tau kabar bahagia ini mel. Lo juga kak bian kenapa nggak ngasih tau gw, asal lo tau ya gw bolos dari kuliah dengar kabar lo hamil mel gw seneng banget akhirnya baby girls louching." Lanjut fasya dengan senangnya.
"Nah itu, karna lo lagi kuliah makanya belum gw kasih kabar. Jugaan lo kan pulang kuliah bakal pulang ke sini." Kata amel mengusap rambut liano supaya tertidur karna sang anak sudah menyandarkan wajahnya didada bidang abian.
"Ya tapi g-"
"Sana ganti baju dulu baru pulang dari kampus juga" Kata abian memotong ucapan fasya membuat fasya dengan lesu dan sedikit membungkuk keluar dari kamar pasutri itu, fasya tidak menutup pintu dengan kencang karna sang ponakan akan tertidur sangat bahaya jika ia mengagetkan liano bisa bisa ia dimusuhi sekeluarga telah mengganggu rubah kecil mereka. Ia menutup pintu dengan pelan pelan sangat pelan bahkan, biasa nya jika seperti ini ia akan menutup pintu dengan kencangnya sampai sang pintu berteriak kesakitan.
. .
~>> |aku dan anakku yang terabaikan| <<~
. .Sore hari nya amel dan abian sedang ngedate tidak berdua tapi bertiga dengan buah hati mereka diperut amel, menikmati angin sore yang sepoi sepoi dipinggir pantai dan makanan yang mereka pesan. Cafe dipinggir pantai sangat menyejukkan tubuh dan pikiran, memandang sunset yang sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan anakku yang terabaikan [END]
DiversosAmel namai kisah hidupnya yang 4 tahun belakangan ini adalah 'Aku dan anakku yang terabaikan' kehidupan 4 tahun penuh akan rintangan dan ujian yang menemaninya, bahagia ketika tuhan mengabulkan doa nya. Kedamaian dan keikhlasan hati amel membuat per...