№. 25

1.7K 131 23
                                    

Pagi-pagi sekali Jaemin sudah disambut dengan sebuah surat dari kantor polisi. Setelah kemarin malam tokonya dimasuki orang asing, Jaemin benar-benar merasa tidak tenang. Semua kejadian itu terasa aneh karena hanya CCTV nya yang rusak. Semua harta benda, bahkan karyawan pun tidak ada yang terluka.

Kemarin malam Jaemin memang tidak berada di toko karena sedang membeli makan untuknya, Jisung, dan para pegawai di luar. Dia baru tau ada kejadian itu saat dia baru datang dari membeli makanan dan menemukan Jisung menangis. Beberapa pegawai juga membersihkan sisa pecahan CCTV di dekat kamar mandi.

Jaemin kini mulai membuka semua berkas yang dia terima dari kepolisian. Namun dari semua itu, sama sekali tidak ditemukan wajah pelaku. Hanya ada seorang pria bertopi, menggunakan jaket, dan terlihat berlari ke luar dari kamar mandi.

Namun setelah pria itu keluar, CCTV di dekat kamar mandi rusak karena ada orang lain dari kamar mandi yang merusaknya menggunakan alat seperti pisau lipat. Rekaman itu tidak menunjukkan siapa pelakukanya karena hanya ada tangan yang muncul dari balik pintu, lalu CCTV itu rusak.

CCTV lainnya juga rusak karena ada seseorang yang melemparnya dengan jarum. Jaemin dan semua karyawan berasumsi bahwa CCTV itu dirusak oleh orang yang sama. Hanya saja jika dipikir secara logika, tidak mungkin CCTV itu bisa retak hingga pecah hanya karena sebuah jarum. Jika orang ini bukan profesional, tidak mungkin mudah baginya merusak sesuatu seakurat dan secepat itu.

Dalam surat yang diberikan polisi hari ini menyatakan bahwa kasus yang Jaemin laporkan semalam sulit untuk dilajutkan. Alasannya adalah karena tidak ada bukti perampokan, tidak ada barang yang hilang, tidak ada orang yang terluka, dan pelaku tidak bisa ditemukan dengan alasan kurang jelasnya bukti. Meskpun ada kerusukan di toko, polisi tetap mengatakan bahwa kasus ini bukanlah kasus perampokan seperti yang dilaporkan Jaemin.

Jaemin yang merasa kurang puas pun akhirnya memperhatikan foto CCTV dari seseorang yang keluar dari kamar mandi tokonya. Padahal dari CCTV terlihat pria ini tidak pernah masuk sebelumnya. Lalu bagaimana cara pria ini masuk ke kamar mandi? Tidak mungkin dari atas atap karena toko Jaemin memiliki dua lantai dan kamar mandi berada di lantai satu. Tidak ada jendela atau akses juga yang memungkinkan pria ini bisa masuk dari luar.

Tapi jika dilihat lebih dalam, Jaemin sepertinya mengenal pria ini. Bentuk wajah pria ini terasa familiar, namun dimana Jaemin pernah bertemu sebelumnya?

"Mydy."

Jaemin langsung menoleh ke samping setelah mendengar Jisung memanggilnya. Kini Jisung sudah rapi dan bersiap pergi ke sekolah.

Jaemin meletakkan semua berkas yang tadi dia pegang ke atas meja makan. Setelah itu dia menarik Jisung untuk mendekat ke arahnya.

"Kau baik-baik saja? Yakin tidak ingin istirahat dulu hari ini?" Tanya Jaemin pada Jisung.

Jisung menggelengkan kepala. "Yakin, mydy. Kemarin aku hanya terkejut karena semua orang tiba-tiba berlari dan berteriak."

Jaemin mengusap rambut Jisung dengan lembut. "Pasti tidak enak sekali kan melihat semua itu? Tapi Jisung hebat karena bisa menyelamatkan diri."

"Tapi sebenarnya..." Jisung tidak melanjutkan kalimatnya dan suaranya menjadi serak seolah akan menangis.

Jaemin mengerutkan alis lalu semakin menarik Jisung mendekat ke arahnya. "Kenapa? Ada sesuatu yang ingin kau katakan?"

Jisung menganggukkan kepala. "Kemarin aku bertatapan dengan pria yang keluar dari toko hingga dikejar banyak orang. Aku juga melihat kaki dari orang yang merusak CCTV di toko saat semua orang sibuk mengejar pria yang berlari keluar toko."

"Benarkah? Jisung melihat 2 pria itu?"

"Hanya satu pria saja yang bertatapan denganku, tapi aku tidak melihat wajahnya secara jelas. Dia berlari dari kamar mandi cepat sekali, sedangkan aku duduk di belakang meja kasir sendirian. Saat orang-orang berlari mengejarnya, aku bersembunyi di bawah meja kasir. Semua orang berlari mengejar pria itu, tapi ada satu pria lagi yang berjalan dan aku mendengar ada suara retakan hingga pecahan kaca berjatuhan."

REDUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang