№ 6

2.4K 181 12
                                    

Jaemin meletakkan Jisung di stoller bayi. Saat ini dia sedang memasak sambil menunggu mesin cuci. Di usia Jisung yang sudah 6 bulan ini Jaemin menjadi sedikit kerepotan. Jisung tergolong bayi yang aktif. Selain banyak bergerak, Jisung juga banyak mengoceh meskipun ocehannya terdengar tidak jelas.

Seperti saat ini, Jisung sedang memainkan boneka kecil yang menggantung di stollernya. Dia juga terus mengoceh seolah sedang berbicara dengan mainan itu. Stoller miliknya lumayan luas hingga membuat pergerakan Jisung jadi tidak terbatas.

Sambil mendengarkan ocehan Jisung, Jaemin memindahkan cuciannya yang sudah kering ke keranjang cucian bersih. Setelah itu dia beralih membersihkan isi kulkas. Dia memilih apa saja yang masih bisa dimakan dan yang sudah tidak layak.

Jaemin mulai menyiapkan thrasbag hitam untuk sampah. Dia akan membuang semua sampah nanti saat Jisung tidur. Setelah selesai, dia berganti menyiapkan sarapan untuk Jisung. Dia hanya memberikan nasi halus, sayur, dan telur untuk Jisung.

Jaemin menarik kursi lalu duduk di depan stoller Jisung. Dia tidak meletakkan piring di depan Jisung karena Jisung akan mengambil bahkan membuangnya. Karena itu Jaemin memegang piring itu di bawah.

"Jisung, waktunya makan." Ucap Jaemin dan disambut semangat oleh Jisung.

Tangan Jisung bergoyang-goyang di udara. Gigi susunya sudah terlihat tumbuh dan itu yang membuat Jisung semakin menggemaskan. Senyumnya juga selalu lebar setiap Jaemin menggodanya bahkan matanya seolah hilang saat tersenyum atau tertawa.

Jaemin mulai menyuapi Jisung. Untungnya Jisung tidak pernah rewel saat makan. Jisung selalu makan dengan baik bahkan kadang menangis jika makanannya habis.

"Enak? Mau lagi?" Tanya Jaemin dan Jisung menjawab dengan anggukan kepala.

Jaemin tertawa pelan melihat respon Jisung. Dia pun kembali menyuapi Jisung. Sesekali dia juga mengajak Jisung bermain.

"Mydy bisa bertepuk tagan seperti ini." Jaemin menepuk dua tangannya. "Apa Jisung bisa?"

Seolah mengerti, Jisung mengangkat dua tangannya lalu menyatukan keduanya. Tapi tangan kecil itu tidak menempel. Jisung malah tertawa dan Jaemin juga ikut tetawa pada akhirnya.

Mydy adalah panggilan yang Jaemin buat agar Jisung bisa menganggapnya sebagai mommy dan daddy. Jaemin hanya mengasuh Jisung sendirian. Dia tidak mau Jisung merasa kehilangan sosok ayah atau daddy dalam dirinya. Karena itu Jaemin menggabung panggilan mommy dan daddy agar Jisung merasa memiliki keduanya.

"Tangan mydy ada dua. Tapi mydy bisa menggabungkannya menjadi satu seperti ini." Ucap Jaemin lalu menggabungkan tangannya. Jaemin mengulangi gerakannya sampai tiga kali di depan Jisung.

Jisung awalnya tidak bisa melakukannya. Namun setelah beberapa percobaan, akhirnya Jisung bisa menyatukan dua tangannya dengan sempurna. Jaemin yang melihat itu lalu memberi hadiah berupa kecupan di pipi Jisung.

Jaemin lalu berganti memegang mainan Jisung yang tergantung di stoller. Jaemin menggoyangkan mainan itu lalu Jisung malah tertawa. Jisung terlihat senang karena Jaemin memainkan mainanya.

Jaemin yang merasa gemas pun mencubit hidung Jisung. Jisung sempat terdiam dan mengerutkan dahi karena cubitan itu. Namun setelah dia memegang hidungnya, dia malah tertawa. Jaemin jadi ikut tertawa karena kerandoman Jisung. Padahal tadi Jaemin mengira Jisung akan menangis karen hidungnya dicubit. Tapi ternyata Jisung malah tertawa.

"Masih lapar? Mau makan lagi?" Tanya Jaemin dan menujukkan piring milik Jisung.

Jisung terlihat semangat menggerakkan tangannya. Ocehan juga keluar dari mulutnya. Jaemin paham bahwa Jisung masih ingin makan lagi. Akhirnya Jaemin kembali menyuapkan makanan.

REDUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang