Jeno berlari bersama Eunseok di sampingnya setelah mereka berhasil membunuh beberapa lawan saat mereka baru saja masuk. Pagi hari ini akhirnya Jeno menjalan misi bersama anak buah Jaehyun untuk membebaskan karyawan Lee Sooman.
Jeno dan Eunseok berpencar dengan semua anak buah yang lainnya dan mulai melakukan aksinya setelah mendapat kode dari gelang yang mereka gunakan. Kini Jeno dan Eunseok sudah ada di lantai lima sebuah gedung terbengkalai. Mereka berhenti di dekat tangga untuk memastikan keadaan.
Jeno menoleh ke arah Eunseok dan memberi kode untuk tetap mengawasi bagian belakang, sedangkan Jeno akan tetap mengawasi bagian depan. Karena itu Eunseok menempelkan punggungnya pada punggung Jeno yang kini berjalan maju, sedangkan Eunseok berjalan mundur.
"C'è qualcuno nella stanza alla mia destra." Ucap Jeno setelah berhenti di lorong.
"Esecuzione, signore."
Eunseok berbalik badan ke arah kiri lalu menodongkan postolnya ke arah ruangan tertutup rapat.
"Me ne occuperò io. Vai, signore!" Ucap Eunseok.
Brak!
Pintu di depan Eunseok terbuka dan tembakan bertubi-tubi pun mulai datang dari Ruangan itu. Jeno berlari ke arah lain sementara Eunseok bersembunyi di samping pintu dan tangan kanannya mengeluarkan sebuah benda kotak. Setelah itu dia melempar benda itu ke dalam ruangan dan begitu asap menyebul, Eunseok lari menyusul kemana Jeno pergi.
Eunseok menemukan Jeno sedang menodongkan pistol ke arah pintu lainnya yang terlihat lebih besar. Karena itu seperti sebelumnya, Eunseok akan menjaga bagian belakang dan Jeno akan menjaga bagian depan.
Gelang di tangan mereka berdua sama-sama memperlihatkan kelipan kecil berwarna hijau yang menunjukkan tanda bahwa semua pasukan yang Jeno bawa berhasil mengalahkan lawan di lantai lain.
Beberapa saat kemudian, pasukan yang tadi ada di lantai bawah kini mulai datang ke lantai lima. Mereka kembali berpencar untuk mengamankan situasi. Setengah mengikuti Jeno, setengahnya lagi berpenjar ke titik yang sebelumnya mereka bahas dalam meeting.
"Apri la porta." Ucap Jeno pada anak buahnya lalu salah satu diantara mereka mendobrak pintu itu hingga kini terbuka dan menunjukkan ada sekitar lima belas orang di dalam sana terkurung di kandang anjing.
Sepuluh diantara mereka adalah wanita dan lima lainnya adalah pria. Mereka semua dalam keadaan tidak sadar dan mirisnya, ada seorang pria yang terlihat bugil dan sedang bermain dengan dildo di analnya. Wajahnya tertutup kain sehingga tidak ada yang bisa melihat rupanya. Namun desahan pria itu tentu terdengar oleh Jeno dan semua orang di dalam sana.
Jeno, Eunseok, dan semua pasukan yang tadi mengikuti mereka kini masuk ke dalam ruangan setelah memastikan di ruangan itu sudah aman.
"Tuan, pria itu terkena obat. Sepertinya dia baru saja dipakai dan napsunya masih ada." Ucap Eunseok.
Jeno maju selangkah untuk melihat pria bugil itu yang masih menikmati dildonya tanpa sadar ada banyak orang di sini. "Buka kandang dan penutup kepalanya." Ucap Jeno.
Eunseok dan beberapa orang di sana saling tatap sebelum akhirnya Eunseok yang maju untuk membuka kandang itu. Eunseok tidak memerlukan alat apapun karena kandang ini tidak terkunci. Ada beberapa kondom berserakan di sekitar kandang dan Eunseok yakin pria ini baru saja dipakai untuk memuaskan napsu. Bahkan bau sperma pun masih terasa begitu dia mendekat ke arah kandang.
Eunseok melepas kain yang menutupi kepala pria itu dan ternyata pria itu masih dalam keadaan setengah sadar. Namun kini napsunya sangat tinggi. Karena itu dia lebih fokus pada pemenuhan napsunya daripada orang-orang yang kini menatapnya. Eunseok juga mundur beberapa langkah setelah berhasil membuka penutup kepala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDUM
FanfictionPergulatan Na Jaemin dengan kerasnya hidup pada akhirnya membuat sebuah pertemuan yang sangat indah dengan Na Jisung. Meskipun Jaemin harus menuntun Jisung sendirian, dia tetap merasa mampu melakukan itu. Yang dilupakan Jaemin adalah sejauh apapun d...