Setelah menempuh perjalanan panjang, Jaehyun, Taeyong, Jeno dan anak buah mereka kini sudah sampai tujuan sejak kemarin. Mereka juga sudah menjalankan misi untuk membebaskan anak buah Jaehyun yang sedang disandera. Sore ini mereka tengah duduk bersama untuk melakukan evaluasi rencana yang akan mereka lakukan setelah ini.
Diskusi ini benar-benar dilakukan dengan sangat serius. Meskipun sudah memastikan anak buah mereka yang disandera kini masih dalam keadaan selamat, tetap saja mereka segara harus menyelamatkannya. Namun di satu sisi, mereka tidak bisa segera bertindak karena ada beberapa hal yang harus mereka pertimbangkan.
Masalah kali ini berkaitan dengan Jaehyun yang membongkar kasus grativikasi dan penyuapan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota parlemen kepada anak mantan presiden Singapura.
Jaehyun membongkar ini bukan tanpa alasan melainkan karena salah satu oknum parlemen itu membuat bisnis jual beli organ ilegal dari Singapura yang dilakukan Jaehyun menjadi terhambat, padahal Jaehyun sedang membutuhkan banyak pasokan dari negara itu.
Selain itu, anggota parlemen ini juga mengesahkan undang-undang terkait dengan perizinan kerja warga negara asing. Jelas undang-undang itu akan menyesengsarakan rakyat karena seharusnya yang disejahterahkan adalah rakyat sendiri, bukan warga negara asing. Pemerintah harusnya lebih peduli dengan warga negara asli yang masih menganggur daripada warga negara asing.
Jaehyun benar-benar tidak diam saja. Setidaknya dia harus mengusik mereka yang membuat peraturan tidak adil. Karena itu Jaehyun melawan mereka. Tapi mereka justru tidak sadar akan kesalahan mereka dan membalas melawan Jaehyun menggunakan kuasa anak dari mantan presiden Singapura.
Meskipun kini anak buahnya telah disandera, Jaehyun sama sekali tidak takut. Justru dia merasa sangat bersemangat untuk melawan mereka. Dibanding takut, Jaehyun justru yakin dia bisa mengalahkan mereka. Hanya saja ada beberapa pertimbangan yang harus dia lakukan agar tidak sampai mengorbankan orang dalam kelompoknya.
"Kami tadi sudah memastikan bahwa posisi Qian Kun aman, Tuan. Dia masih hidup. Kami tidak bisa masuk terlalu dalam karena sampai saat ini kami belum memastikan dimana sebenarnya Kun disembunyikan. Antara di dalam club atau di apotek yang ada di sebelah toko itu." Ucap Winwin.
"Tapi kalian sudah memastikan bahwa markas mereka tersambung dari club, apotek, hingga ke kantor notaris itu?" Tanya Jaehyun.
"Sudah, tuan. Letaknya secara urut adalah dari club, apotek, toko, dan kantor notaris. Semua tersambung lewat bawah tanah."
"Melihat lokasinya, aku tidak yakin kita bisa langsung menyerang. Letaknya dekat dengan pusat kota. Karena itu kita harus memperhalus rencana." Saran Shotaro.
"Tapi kita bisa melakukannya saat tengah malam. Mobilitas warga tidak terlalu ramai di jam-jam seperti itu." Sanggah Hendery.
"Itu memang benar. Tapi kita juga harus mempertimbangkan senjata yang kita bawa. Tidak mungkin kita menggunakan pistol dan itu hanya akan membuat keributan. Tidak mungkin kita melakukan petarungan di tengah kota dan disaksikan banyak orang, kan? Kita bukan sirkus." Winwin ikut berpendapat.
"Tidak ada cara lain." Jaehyun menyahut. "Salah satu akses pintu ke markas mereka adalah club." Jaehyun berganti menatap Eunseok. "Aku memerintahmu untuk melakukan penyamaran. Jadilah pelanggan di tempat itu dan cari jalang bernama Joy. Dia akan menunjukkan rencana selanjutnya yang harus kau lakukan. Namun kau harus benar-benar memastikan bahwa jalang itu adalah Joy. Dia akan mengerti kode yang kau berikan jika benar dia adalah Joy. Kau tidak perlu membebaskan Qian Kun. Setelah kau berhasil menemukannya, kau bisa memberikan kode pada kami untuk melakukan penyerangan."
"Ini terlalu beresiko." Jeno tiba-tiba menjawab dan kini atensi semua orang beralih pada Jeno. "Jika Eunsoek gagal, maka dia juga akan dijadikan sandera. Jelas mereka akan memindahkan Kun dan Eunsoek jika kelompok itu mengetahui bahwa Eunsoek berusaha menyamar dan membebaskan Kun." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDUM
FanfictionPergulatan Na Jaemin dengan kerasnya hidup pada akhirnya membuat sebuah pertemuan yang sangat indah dengan Na Jisung. Meskipun Jaemin harus menuntun Jisung sendirian, dia tetap merasa mampu melakukan itu. Yang dilupakan Jaemin adalah sejauh apapun d...