№ 16

2K 126 9
                                    

Mobil Taeyong melaju dengan Jeno sebagai supirnya. Hari ini adalah tepat 12 hari Jeno bekerja sebagai bodyguard dan juga supir pribadi Taeyong. Selama 12 hari itu juga tidak ada hal-hal yang spesial atau kejadian istimewa seperti penyerangan secara tiba-tiba. Semua berjalan seperti biasanya.

Namun selama 12 hari itu berjalan, Jeno beberapa kali mengamati situasi di sekitar mension. Rumah yang ada di belakang mension adalah tempat yang paling dicurigai Jeno. Selain karena adanya aturan untuk menghindari rumah itu, Eunseok pernah mengatakan pada Jeno bahwa ada sesuatu hal berharga yang dijaga oleh Jaenyun dan Taeyong di sana.

Jeno tidak bisa langsung masuk ke rumah itu karena dia tau pengamanan di sana sangat ketat, bahkan sudah menggunakan teknologi. Karena itu Jeno harus sangat berhati-hati dan dia perlu mengamati situasi hingga mencari tau bagaimana cara yang tepat untuk masuk ke dalam rumah itu.

Setelah mengantar Taeyong nanti, Jeno akan kembali ke mansion untuk mendapat pembelajaran dan juga latihan menembak. Setiap hari Doyoung juga akan memberikan jadwal Taeyong pada hari itu. Jadi Jeno akan tau jam berapa saja dia harus ada di kantor. Jeno biasanya akan kembali ke kantor saat Taeyong sudah pulang atau jika Taeyong ada jadwal untuk bertemu dengan orang lain di luar kantor.

Untuk beberapa hari ini, Jeno masih merasa belum lelah dengan pekerjaannya saat ini. Meskipun harus bolak-balik dari mension ke kantor Taeyong, Jeno merasa tidak lelah karena jaraknya tidak terlalu jauh dan jadwal Taeyong selalu pasti. Daripada pekerjaannya sebelumnya bertemu Taeyong dan Jaehyun, tentu Jeno merasa pekerjaannya yang ini cukup menguntungkan meskipun memiliki resiko yang tinggi.

Kini mobil Taeyong sudah sampai di kantor Taeyong. Jeno tidak perlu turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk Taeyong. Orang lain lah yang melakukan tugas itu. Setelah Taeyong turun dan masuk ke dalam kantor, Jeno langsung pergi dari kantor. Hari ini Taeyong tidak ada jadwal meeting di luar atau kegiatan di luar. Karena itu Jeno tidak akan kembali ke sini sampai nanti waktunya menjemput Taeyong.

Jeno menjalankan mobil Taeyong dengan kecepatan normal. Jalanan juga lumayan ramai. Karena itu Jeno tidak mengemudikan mobil ini dengan kecepatan tinggi. Lagi pula Jeno juga tidak sedang terburu-buru.

Saat Jeno sedang fokus menyetir, tiba-tiba mobil di depan Jeno berhenti mendadak. Karena itu Jeno langsung berhenti juga dan untungnya dia memiliki refleks yang lumayan bagus hingga mobilnya tidak sampai menabrak mobil di depannya.

Tentu Jeno merasa kesal dengan pengemudi di depannya itu. Beberapa kali Jeno mengklakson mobil itu hingga akhirnya mobil itu berbelok ke kiri dan melanjutkan berjalan.

Baru saja Jeno menginjak pedal gas, Jeno kembali menginjak rem setelah dia melihat ada stroller di pinggir jalan. Jeno berpikir mungkin troli ini yang membuat mobil di depannya tadi berhenti mendadak. Tapi kenapa mobil tadi tidak menyingkirkan stroller ini?

Jeno pun akhirnya turun dari mobil dan menghampiri troli itu. Namun Jeno dibuat terkejut setelah melihat ada bayi tertidur di stroller itu. Jeno langsung mendorong stroller itu ke tempat yang lebih aman.

"Bagaimana bisa bayi sendirian di jalanan seperti ini?" Guman Jeno sambil melihat bayi laki-laki itu. "Tegas sekali orang tuanya." Lanjutnya.

"Oh! Astaga! Cavin!!" Teriak seseorang dan Jeno langsung melihat seseorang wanita menggunakan masker berlari ke arahnya.

"Astaga! Maafkan mommy!" Ucap wanita itu lalu menggendong anak yang ada di stroller tadi.

Jeno berdecih setelah melihat wanita itu terlihat khawatir sambil terus memeluk anaknya yang sedang tertidur. Jeno tidak mengenal wanita ini tapi dia merasa sangat membencinya. Dia tidak suka karena wanita itu sangat teledor hingga anaknya sampai di jalanan seperti ini.

REDUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang