№ 19

1.7K 117 1
                                    

Jeno berjalan dari kamarnya yang ada di asrama mension Taeyong. Kemarin malam setelah diskusi bersama Taeyong dan Jaehyun, hari ini mereka memutuskan untuk langsung melakukan rencana yang sudah mereka susun.

Pagi-pagi sekali tadi Jeno datang ke mension ini untuk mengemasi beberapa barang-barangnya dan pindah ke rumah Jaehyun. Untuk sekarang Jeno tidak mengatakan apapun pada Eunseok tentang kenapa kemarin dia tidak kembali ke asrama.

Kini semua penjaga dan juga orang-orang yang bekerja di mension Taeyong dikumpulkan di tengah mension. Ada beberapa anak buah Jaehyun juga yang ikut berkumpul di sana atas perintah Jaehyun.

Jaehyun berdiri di depan bersama Taeyong dan Jeno. Sementara itu Doyoung, Winwin, Ten, dan sekretaris Jaehyun bernama Taeil berdiri di sisi samping.

"Aku mengumpulkan kalian karena ada informasi penting yang harus kalian tau." Jaehyun menoleh ke arah Jeno sebelum akhirnya kembali menatap depan. "Lee Jeno mulai hari ini tidak akan bekerja di mension ini untuk menjaga Taeyong. Ada fakta yang harus kalian tau bahwa Lee Jeno adalah adik kandungku yang tidak pernah diketahui banyak orang, dan hanya beberapa anak buahku yang tau tentang ini. Karena itu mulai sekarang, kalian harus menuruti perintah Jeno seperti kalian menuruti perintahku dan Taeyong."

Suasana benar-benar hening. Tidak ada yang membuka suara, bahkan meskipun mereka sebenarnya terkejut dengan apa yang dikatakan Jaehyun. Apalagi Eunseok yang selama ini sering bersama Jeno. Dengan adanya informasi ini juga Eunseok merasa bersyukur karena selama ini memperlakukan Jeno dengan baik.

"Selain itu, kita akan melakukan misi besar hari ini. Winwin dan Ten akan menjelaskan pada kalian seperti biasa. Aku hanya ingin menekankan pada kalian untuk menjaga Jeno selama kita menjalani misi. Hari ini adalah misi besar pertama untuk Jeno dan jika misi hari ini gagal, atau bahkan Jeno terluka, kalian yang akan bertanggung jawab. Paham?"

"Paham, tuan!" Jawab semua anak buah Jaehyun dengan kompak dan lantang.

"Silahkan bersiap!"

Semua orang yang berkumpul itu langsung membubarkan barisan. Mereka berpencar dan langsung menuju tempat yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul sebelum melakukan misi.

Jaehyun menatap Jeno yang masih berdiri di sampingnya. "Kau ikutlah bersama Winwin dan Ten untuk melakukan briefing tentang rencana yang sudah kita buat."

Jeno menganggukkan kepala lalu pergi dari sana. Tentu dia tau tempat apa yang harus dia datangi setelah ini untuk mendapat pengarahan.

Jaehyun menghela napas lalu mengusap rambutnya ke belakang. Ternyata meskipun dia selalu mencoba kuat, dia tetap tidak bisa menatap Jeno atau berinteraksi dengan Jeno terlalu lama. Sungguh bayang-bayang itu terus terlintas di pikirannya.

Taeyong yang tau keadaan Jaehyun langsung menghampirinya. "Tidak apa-apa." Ucap Taeyong sambil mengelus bahu Jaehyun. "Kau hanya perlu menguatkan diri lebih baik lagi. Kita juga akan datang ke psikolog untuk hal ini."

Jaehyun memilih untuk memeluk Taeyong. Dia mencoba untuk menetralkan dirinya dengan mendapat pelukan dari Taeyong. Sementara itu Taeyong hanya diam dan membiarkan Jeno memeluknya karena dia tau ini yang Jaehyun butuhkan sekarang.


«‡-‡»

Sore ini Eric berjalan keluar dari kamar. Dia ingin membeli buku dan juga beberapa alat tulis yang sudah habis. Setelah itu nanti dia juga akan langsung pergi ke tempat les. Dia harus menambah durasi belajarnya karena sebentar lagi dia akan mengikuti ujian.

"Mau pergi kemana?"

Langkah Eric terhenti setelah mendengar pertanyaan dari Donghae. Dia berbalik badan lalu menatap Donghae yang kini berdiri di depannya.

REDUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang