44.|| Aku Cinta Kak Husain

120 3 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللِّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدِِ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدِِ







"Di saat kamu ikhlas dengan keadaan, disitulah Allah merencanakan kebahagiaan."







⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

*Hallo yeoreobun👋

*Pripun kabare? Apik?

*Udah lama ya, Saya nggak sapa teman-teman semua😄 berapa bulan kira-kira?

*Tiga bulanan ada, yaa? Maaf ya, kalau kelamaan, hihi.

*Oke, itung-itung buat ringanin rasa kangennya sama Huwin Couple nih yaa, aku up😂

*Happy reading, yeoreobun😸

-◖⚆ᴥ⚆◗-

Tidak ada yang menarik di hari ini. Semua rencana yang begitu matang yang sudah mereka rangkai rasanya seperti gagal karena kelemotan si kembar.

Mereka semua yang menyiapkan acara mempunyai niat yang cukup wah. Dan nyatanya itu semua hanyalah angan-angan semata yang mereka harapkan.

Husain dan Zain yang berusaha membuat si kembar terkejut akan kedatangannya harus dibuat kecewa karena respon Winda Windi yang terkesan biasa saja dan bodo amatan.

Walaupun tadi si kembar memang benar-benar terkejut, namun bukan itu yang mereka inginkan. Mereka ingin si kembar terkejut dan langsung merasa paling bahagia karena semuanya ingat dengan hari lahir mereka. Lalu Winda Windi menangis karena rasa haru dan bahagianya, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Kedua gadis itu tidak ingat dengan hari jadi keduanya, dan malah bertanya dengan kekosongan otaknya.

Advik yang sudah mendekorasi rumah makan ini dengan sedemikian rupa indahnya, dibuat mendesah lelah. Ia menjatuhkan wajah di meja karena merasa gagal dalam membuat si kembar speechless. Jangankan speechless, melihat dekorasi indah dari rumah makan yang sudah ia rancang sedemikian indah saja tidak dilirik oleh kedua putri Abi Aftar itu.

Di satu meja itu terdapat sosok Husain dan sahabatnya serta Hasan dan juga Zain yang masih fokus menatap pada satu objek yang berhasil membuat mereka lelah sekarang. Begitupun dengan Azrina dan Angel yang duduk bergabung di meja tempat para lelaki itu duduk. Mereka benar-benar hanya diam—memandang si kembar yang saat ini sedang asik dalam mengajak para anak panti mengobrol.

"Ini acara gagal apa berhasil sih sebenarnya?" tanya Angel dengan pelan, entah kepada siapa juga gadis itu bertanya. Intinya dia hanya menginginkan jawaban puas baginya.

"Gagal."

"Berhasil."

Dan jawaban dari pertanyaan Angel di jawab dengan berbeda dari beberapa manusia itu. Angel menatap pada mereka semua yang mulai memandang satu-sama lain.

"Berhasil apanya coba?! Udah tahu gagal." seru Advik dengan nada frustasinya.

"Ck! Lo gak liat, istri dan adik ipar gue bahagia karena bisa bicara sama anak-anak kayak gitu?" kata Husain tanpa memutuskan pandangan dari sosok mungil yang dicintainya.

𝐇𝐔𝐒𝐀𝐈𝐍 𝐒𝐔𝐀𝐌𝐈𝐊𝐔 || HIATUS DULUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang