⊂◉‿◉つ Puppy Love ⊂◉‿◉つ
Kaiden mengantarkan Lenora dan pesanan Alisha kembali ke rumah.
"Silahkan turun, Nora. Pelan-pelan nanti jatuh," kata Kaiden.
Alisha sangat heran dengan wajah Lenora seperti tomat, merah. Ia bahkan mengira Lenora akan demam. Kaiden merasa lucu dengan ekspresi Lenora. Dasar bocil.
Lenora segera memberikan pesanan itu kepada Alisha. Ia berlari ke arah kamarnya, menutup pintu dan bersandar. Ia memeriksa degup jantungnya. Sangat kencang.
⊂◉‿◉つ Puppy Love ⊂◉‿◉つ
Hari-hari berlalu, Lenora dan Kaiden semakin sering berinteraksi. Kaiden merasa seperti bersama seorang adik, nyaman. Lenora sangat senang dengan cara Kaiden memperlakukannya.
Setiap harinya Lenora selalu dengan semangat menceritakan kejadian-kejadian yang ia alami bersama Kaiden, hingga membuat Angel muak dengan tingkah sahabatnya itu.
"Stop, stop, stop. Lenora, gue udah muak tiap hari lo nyeritain pangeran lo itu. Gue tau lo sangat mengaguminya, tapi please sadar Lenora dia gak bakalan mungkin suka sama lo. Dia cuma nganggap lo itu adiknya dia. Please, usia kita sangat jauh berbeda dengan Kaiden," ucap Angel dengan raut muka yang kesal.
Ia sudah sangat bosan dengan cerita Kaiden. Bukan bermaksud tidak menyetujui Lenora menyukai Kaiden. Namun, apa mungkin Kaiden akan melirik ke arah mereka yang sangat-sangat masih kekanakan ini?
⊂◉‿◉つ Puppy Love ⊂◉‿◉つ
Hari ini, tepat seminggu sebelum ujian nasional. Kaiden fokus mendengarkan penjelasan Alisha. Ia tidak ingin mengecewakan Mamanya.
"Oke, untuk hari ini cukup sampai sini, Kaiden. Tante harap kamu mengerti dengan baik. Hmmm ... sampai jumpa besok," tutup Alisha.
"Baik Tante. Kalau gitu Kaiden permisi Tante. Nora, Kakak pulang, ya." Kaiden berpamitan dengan Alisha dan Nora yang tak jauh darinya sambil melambaikan tangan.
Alisha berjalan menuju dapur, ia ingin memasak untuk makan malam. "Huh, gak kerasa seminggu lagi Kaiden bakalan ujian nasional," ucap Alisha membuat Lenora menoleh.
"Itu artinya Kak Kaiden akan berhenti privat dengan Mama?" tanya Lenora.
"Iya, dia bakal ngelanjutin kuliah di luar negeri. Jauh ya, dik?" Kata Alisha.
Lenora mengernyitkan dahinya sambil mencerna perkataan Alisha. Lenora merasa sangat sedih, dia tidak akan bertemu dengan Kaiden. Ia bertekad akan membuat Kaiden mengetahui perasaannya sebelum semuanya terlambat.
⊂◉‿◉つ Puppy Love ⊂◉‿◉つ
Hari ini Kaiden akan bermain dengan Lenora di pasar malam, Kaiden menjanjikannya. Lenora telah bersiap-siap sejak pukul lima sore. Ia memakai gaun yang simpel, memakai sepatu dan menata rambutnya dengan jepit. Ia merasa sangat terpukau dengan tampilannya di cermin. Dia berputar-putar memperhatikan penampilannya.
Alisha kaget saat Lenora turun ke lantai bawah. Ya, Alisha tau kalau Kaiden akan membawanya berjalan-jalan di pukul tujuh malam. Alisha sangat heran dan merasa ada yang berbeda.
"Bukannya perginya jam tujuh, ya?" tanya Alisha.
"Iya, Ma," jawab Lenora.
"Lah, terus kenapa kamu udah selesai?" Alisha sangat penasaran.
"Hmm, supaya Kak Kaiden gak lama nungguin, Ma," ucap Lenora.
"Iya, tapi ini masih pukul lima, Nak!" kata Alisha.
"Iya ... ya, Ma. Hehehe." Lenora hanya cengengesan. Alisha menggeleng-gelengkan kepalanya. Ada-ada saja.
Brummmmm
Suara motor Kaiden terdengar, Lenora dengan semangat menuju pintu menyambut Kaiden dengan Alisha mengikuti di belakangnya.
"Kaiden, Lenora semangat banget tuh," kata Alisha.
"Eh! Enggak ya, Ma!" elak Lenora.
"Dari pukul lima udah selesai," ucap Alisha membuat pipi Lenora bersemu merah.
"Hehehe, kalau gitu Kaiden dan Lenora izin pergi ya, Tante!" Pamit Kaiden sambil menyalim Alisha.
"Jangan lama pulang ya, Nak Kaiden. Lenora jangan jauh-jauh dari Kak Kaiden. Hati-hati, ya!" ucap Alisha mengingatkan.
"Iya, Ma!" jawab Lenora.
Motor Kaiden meninggalkan pekarangan rumah Alisha.
⊂◉‿◉つ Puppy Love ⊂◉‿◉つ
Pasar malam pada malam itu sangat ramai. Para penjual makanan, barang dan tiket wahana menawarkan dengan penuh semangat. Lenora memegang ujung baju Kaiden. Ia takut tertinggal di tengah keramaian.
Kaiden mengarahkan jalan menuju wahana kereta api. Ia yakin kalau Lenora akan senang menaikinya.
"Tunggu bentar di sini ya, Nora. Kakak mau beliin tiketnya dulu," kata Kaiden menyuruh Lenora duduk di kursi dekat mereka berdiri.
"Baik, Kak!" Jawab Lenora menurut.
Tidak berapa lama mereka telat duduk di kursi kereta api. Abang-abang masinis menyalakan lampu peringatan bahwa kereta api akan bergerak. Lenora yang berada di sebelah Kaiden melirik malu-malu.
"Senang gak?" tanya Kaiden.
"Senang," jawab Lenora.
Sangat senang. Batin Lenora.
Mereka kemudian melanjutkan permainan berikutnya, lempar kaleng. Kaiden membeli sejumlah koin untuk permainan ini. Kaiden menyuruh Lenora memperhatikannya lamat-lamat. Lenora pun mengikuti dan merasa sedikit jantungan. Apakah akan kena? Kaiden mengambil bola kasti dan mengarahkan sebelah tangannya ke depan mencoba memastikan arah bidikannya tepat.
bushh
Tidak kena.
Percobaan kedua.
bushh
Tidak kena.
Wajah Kaiden memerah malu ketika Lenora melihat ke arahnya. Sungguh Kaiden mengira ini akan mudah, ternyata ia salah total. Ini sulit. Lenora yang memperhatikannya merasa lucu. Percobaan terakhir. Kaiden merasa harus benar-benar konsentrasi, ini kesempatan terakhirnya. Lenora menghela dan menahannya.
prangg
Kena. Akhirnya kena sasaran.
Lenora bahkan bertepuk tangan dengan keras dan Kaiden tertawa. Ia berhasil. Mereka mendapatkan hadiah boneka. Teddy bear. Kaiden menyerahkannya pada Lenora.
"Buat kamu," kata Kaiden. Lenora menerima dengan senang hati.
Kemudian Kaiden mengarahkan mereka menaiki bianglala. Kaiden membantu Lenora menaikinya. Bianglala mulai berputar. Lenora dan Kaiden menatap indah pemandangan sekitar. Lenora tersenyum kegirangan dan Kaiden menatapnya kagum. Cantik.
Lenora tersadar niatnya untuk menyatakan perasaannya. Ini waktu yang tepat. Mereka tepat paling atas saat bianglala itu berhenti.
"Kak Kaiden!" panggil Lenora. Kaiden menoleh kearah Lenora. "Iya."
"Lenora mau bilang sesuatu."
"Bilang saja"
Lenora meremas tangannya gugup. "Lenora itu ...."
Bianglala tersebut kembali berputar sedikit lebih kencang, mereka bergoyang. "Huahhhh!!!" Lenora berteriak kencang.
"Kamu takut, ya?" tanya Kaiden. Lenora hanya mengangguk dalam pelukan Kaiden.
⊂◉‿◉つ Puppy Love ⊂◉‿◉つ
⊂◉‿◉つ Bab 4
⊂◉‿◉つ ditulis oleh Tslnica_
KAMU SEDANG MEMBACA
[05] Puppy Love ✔
Teen FictionStory 05. [ Puppy Love ] By : @girlRin @Tslnica_ ▪︎▪︎▪︎ Apa yang salah dengan jatuh cinta sama orang yang umurnya lebih tua daripada kita? Perbedaan umur hanyalah sebuah perbandingan angka yang takkan mengganggu bagaimana kamu mencintai seseorang...