Bab 17

136 12 0
                                    

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Kaiden memeriksa seluruh lembar jawaban dengan teliti. Sesekali Kaiden menemukan jawaban yang tepat dan sesekali menemukan kesalahan-kesalahan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan rumus yang salah, ada yamg sampai dengan jawaban diketahui tanpa penyelesaian dan sama sekali kosong, tidak terjawab.

Tinggal lembaran jawaban terakhir, milik Lenora. Dahi Kaiden terlipat lebih dalam, berhati-hati memeriksa. Tinggal jawaban terakhir perlahan Kaiden merasa lega, sepertinya Lenora memang membaca pesannya. Kaiden merasa bahagia, Lenora menyelesaikan kuis dengan baik.

Sungguh hebat, batin Kaiden.

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

"Gila, mampus gua! Kayaknya remedial nih," keluh Lenora sambil mengacak rambutnya.

"Alah, perasaan lo kali. Gue sih ragu lo remedial. Gampang tuh sama lo, easy!" Angel mencomot makanan di depannya memasukkannya perlahan ke mulutnya.

"Tapi, Ngel ... gue betulan gak ada persiapan. Tadi aja gue sampai pusing liatin itu soalnya. Oh God! Kok gue gak lihat notif semalam." Lenora mengomel sendiri, menyalahkan dirinya karena semalam Lenora benar-benar mengira itu adalah notifikasi dari Angel.

"Eh by the way, baik juga ya kak Kaiden, ngechat semua muridnya buat siap-siap kuis. Andai jadi pacarnya, pasti di perhatiin banget." Angel berandai-andai mengenai Kaiden yang di telinga seorang Lenora berlebihan.

Apa-apaan pacar Kaiden? Big no. Kaiden hanya milik Lenora seorang.

"Apaan pacarnya? Kak Kaiden milik gue tuh!" Lenora membalas dengan nada tidak senang.

"Hahahaha masih ngeharap lo? Lihat tuh lagi duduk berdua sama bidadarinya. Udah deh jangan ya Lenoraku." Angel menunjuk ke arah Kaiden yang sedang menyantap makanannya dan di sebelahnya ada Camila.

"Huh." Lenora membuang nafas kasar dan mengambil air mineral meneguknya terburu-buru.

"Move on deh sayangku, come on," Angel menepuk punggung Lenora pelan.

"Harus nih." Lenora menetapkan tekadnya.

Tiba-tiba saja Kaiden melihat ke arah Lenora dan membuat Lenora yang semangat dengan tekadnya mendadak mengalihkan pandangannya, menghindari kontak mata dengan Kaiden. Kaiden yang menyadari jika Lenora menghindari tatapannya merasa seperti ada yang mencubit perasaannya. Angel yang menyadari keadaan itu segera menghabiskan makanan di depannya dan mengajak Lenora pergi dari kantin.

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Kaiden merasa aneh dengan tatapan Lenora saat dia tidak sengaja melihat ke arah Lenora dan Angel di kantin, tapi apa yang salah? Bukankah wajar saja Kaiden makan di kantin? Apa Lenora takut karena Kaiden seorang guru jika berada di sekolah?

Hei, aku tidak semenakutkan itu. Aku bahkan bersifat netral ke semuanya, batin Kaiden.

Ini kali keberapa Kaiden mendapati tatapan berbeda dari Lenora. Rasa-rasanya kemarin saat mereka jalan ke pantai tidak ada sesuatu yang salah bahkan tiada ada hal yang bisa membuat Lenora marah padanya. Kaiden memutar-mutar bolpoin berulang kali tanpa sadar.

"Mikirin apaan lo?" tanya Camila

"Kagak ada, bikin kaget aja, sejak kapan lo disitu?" tanya Kaiden yang bingung mengapa Camila berada di ruangannya sementara Kaiden tidak ada mempersilahkannya untuk masuk.

Memang tidak sekali atau dua kali Camila menyelinap masuk tanpa permisi, tapi Kaiden merasa kurang nyaman dengan hal tersebut.

"Lo punya masalah? Sini cerita gue bantuin sebisanya," kata Camila sambil memakan cemilan yang Camila dapat dari ibunya yang baru saja pulang dari luar negeri—urusan bisnis.

[05] Puppy Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang