Bab 5

179 11 0
                                    

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Seusai menaiki bianglala, Kaiden mengajak Lenora pergi mencicipi beberapa makanan. Bahkan terkadang Kaiden mengajak Lenora bermain memancing ikan-ikan mainan, hanya saja Lenora menolak. Ia tak ingin Kaiden selalu menatapnya seperti anak kecil, walau sebenarnya ia memang masih kecil.

Lenora duduk menunggu di dekat kursi panjang yang cukup sepi. Kaiden dimana? Pemuda itu pergi membeli arum manis katanya dan juga boba untuk Lenora. Sebagai anak manis dan baik, Lenora menurut saat Kaiden memintanya untuk duduk menunggu. Lagipula tempat ini lumayan sepi walau masih ada beberapa orang yang berlalu-lalang. Setidaknya jika ada yang mencurigakan atau membuat Lenora takut, ia bisa berteriak.

Lenora mengulas senyum saat mendapati sosok Kaiden berlari dengan membawa plastik berisi dua gelas boba dan satu arum manis di tangannya. Kaiden duduk di samping Lenora dan menyerahkan arum manis di tangannya serta satu gelas boba kepada anak itu. Lenora menerimanya dengan malu-malu.

Kaiden tersenyum kecil dan mengusap lembut puncak kepala Lenora. Gadis mungil itu tersenyum dan mencoba menahan debaran jantungnya. Setiap kali berkontak fisik dengan Kaiden, pasti saja Lenora merasa berdebar-debar. Kaiden menengadah ke langit. Lenora mengikutinya.

“Ngeliatin apa, Kak?” tanya Lenora bingung. Ia hanya ikut-ikutan menatap langit seperti Kaiden, tapi ia tak tahu apa yang ia lihat.

Kaiden tertawa kecil mendengar pertanyaan polos Lenora. Ia kemudian menunjuk ke arah bintang-bintang di atas langit dengan tatapan berbinar. “Kamu lihat yang kayak gayung itu?” ucap Kaiden.

Lenora menyipitkan matanya mencoba mencari apa yang dimaksud oleh Kaiden. Ia kemudian menatap Kaiden dan menggeleng kecil seolah mengatakan bahwa ia tak menemukannya. Kaiden tersenyum gemas. Ia kemudian menangkup kedua pipi Lenora dan mengarahkannya ke bintang yang ia tatap.

“OH, ITU DIA!” seru Lenora. Ia bisa melihat bintang-bintang yang dimaksud Kaiden tadi. “Itu namanya rasi bintang Ursa Major atau rasi bintang beruang besar,” jelas Kaiden.

“Kalo beruang kok Kakak bilang gayung tadi?” tanya Lenora bingung. Kaiden tertawa kecil. Aduh! Polos sekali anak kecil di sampingnya ini. Jadi ingin Kaiden bawa pulang. Kira-kira Alisha akan memarahinya tidak ya kalau ia culik Lenora dan jadikan sebagai adiknya?

“Karna bentuknya kayak gayung. Coba deh, perhatiin.” Kaiden menjelaskan. Lenora kembali menatap bintang-bintang itu. Ia masih bingung. “Kalo gitu kenapa enggak dinamain rasi bintang gayung aja kalo bentuknya kayak gayung?” tanya Lenora lagi.

Kaiden terdiam sejenak. Ia bingung bagaimana menjawab pertanyaan Lenora. Ia menggeleng kecil dan kemudian mengembuskan napas panjang. “Enggak tau. Kakak juga bingung. Nora tau enggak tentang rasi bintang?” tanya Kaiden mencoba mengalihkan perhatian Lenora dari ‘kenapa diberi nama rasi bintang beruang besar daripada rasi bintang gayung’ itu.

Lenora menggeleng. “Enggak tau. Lenora cuma tau kalo bintang itu ada banyak. Lenora baru tau ada yang namanya rasi bintang. Kak Kaiden suka rasi bintang?” tanya Lenora penasaran. Kaiden mengangkat bahunya. “Enggak juga. Cuma setiap Kakak gabut ya suka aja ngeliatnya,” jawab Kaiden.

“Gitu, ya? Terus selain ursa-ursa ini, rasi bintang yang Kakak suka apa?” tanya Lenora. Kaiden terkekeh geli. “Ursa Major, Nora. Namanya Ursa Major bukan ursa-ursa. Ya, selain Ursa Major, Kakak udah pernah ngeliat Orion.” Kaiden menjawab.

Lenora memiringkan kepalanya pertanda ia bingung. “Orion?” tanyanya. Kaiden mengangguk. “Yup! Rasi bintang Orion. Sekarang sih enggak keliatan soalnya biasanya suka keliatan di jam sembilan malem gitu. Kakak enggak mungkin ajak kamu ngeliatin langit sampe jam sembilan. Nanti Mama kamu malah ngomelin Kakak,” jawab Kaiden.

[05] Puppy Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang