Bab 10

168 10 0
                                    

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Bel berbunyi tanda kelas akan segera di mulai. Pembelajaran matematika dan panas matahari di siang ini membuat seluruh murid mengeluh, tapi tidak dengan Lenora. Sejak tadi Lenora memikirkan kata-kata yang tepat untuk memulai percakapan dengan Kaiden. Bahkan tanpa dia sadari sedari tadi Lenora melamun. Tiba-tiba Angel menyenggol tangannya.

"Hush ... itu Pak Kaiden mulai tadi ngeliatin lo."

Lenora terkejut dan kembali menatap Kaiden yang sedang menjelaskan di depan kelas. Lenora mencoba fokus. Kaiden melihat sesekali ke arah Lenora dan Angel. Kaiden tau kalau Lenora sama sekali tidak memperhatikannya menjelaskan materi pembelajaran. Kaiden ingin menegur, tapi ia takut Lenora merasa tersinggung. Bagaimanapun dulu Lenora sangat baik padanya.

"Baiklah pembelajaran hari ini sampai di sini, semoga bisa di pahami dan di mengerti. Jangan lupa mengerjakan tugas dan berlatih mengerjakan contoh soal di rumah." Kaiden mengakhiri pembelajaran yang di sambut dengan helaan nafas lega para murid.

"Lenora! Hei, udah beres nih. Lo gak mau jumpai Kak Kaiden?" Angel menyenggol tangan Lenora yang lagi-lagi sedang melamun.

"Ehh ... ehh, iya. Tapi gue bingung mau bilang apa." Lenora kaget Angel menyenggolnya. Lenora masih belum dapat kata-kata yang tepat untuk menyapa Kaiden setelah beberapa tahun tidak bertemu.

"Udah, say hello, how are you, or other basa-basi." Angel memberi saran.

"Hmmm ... bingung nih." Lenora mengusap wajahnya frustasi.

"Udah nanti gue bantu deh. Ayo kita susul Kak Kaiden dulu, nanti kita pikirin apa kata yang tepat." Angel menarik tangan Lenora menuju parkiran.

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Kaiden berjalan menuju parkiran. Hari ini dia ada janji dengan Bundanya. Dia bergegas setelah meninggalkan kelas tanpa singgah ke ruangan guru. Ia berjalan ke arah mobilnya. Di belakang Kaiden Angel dan Lenora berjalan mengejarnya. Angel ingin memanggil Kaiden.

"Kaaa—"

"DENNN ...."

Kaiden berbalik dan menutup kembali pintu mobilnya. Kaiden melihat Camila yang berjalan sembari berlari kecil ke arahnya.

"Apaan, Cam?" Kaiden bertanya mengapa Camila memanggilnya sambil seperti orang yang terburu-buru.

"Gue nebeng dong. Mobil gue rusak, mogok tadi pagi." Ucap Camila sambil berjalan mendekati Kaiden.

"Yaudah ayo, gue lagi buru-buru. Cepetan." Kaiden menyuruh Camila masuk.

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

"Tuh kan gue bilang, mereka pasti ada sesuatu, Angel." Lenora menutup wajahnya sedih.

Angel juga berpikir seperti Lenora. Pasti ada sesuatu makanya Kaiden dan Camila selalu pulang bareng. Mungkin ini saatnya Angel memberikan saran yang berbeda kepada sahabatnya itu. Angel sudah muak dengan segala drama Lenora dan Pangeran yang saat ini sedang bersama sang Putri lain.

"MOVE ON. LO HARUS MOVE ON." Angel mengacungkan jarinya ke atas dengan suara yang membuat perhatian seluruh isi cafe tertuju pada mereka. Lenora langsung membekap mulut sahabatnya itu dan tersenyum meminta maaf.

"Gak kuat-kuat juga, Ngel." Lenora melepaskan tangannya dari mulut Angel.

"Iya, maaf. Tapi emang lo kayaknya harus move on." Angel meyakinkan Lenora.

"Tapi itu pasti bakalan susah." Lenora menghela nafas pasrah.

"Enggak. Enggak akan susah kalau lo bertekad buat lupa. Lo pasti bisa." Angel lagi-lagi mencoba meyakinkan.

"Tapi—"

"Enggak, Lenora. Enggak ada tapi-tapian. Lo bisa dan gue amat sangat yakin lo bisa." Angel semakin meyakinkan Lenora.

"Oke. Tapi—"

"Good job. Gaada tapi-tapi." Angel mendengus kesal mendengar kata 'tapi' Lenora.

"Dengerin dulu, tapi lo bantu gue. Itu yang gue maksudkan." Lenora menjelaskan dengan jari telunjuk di depan bibir Angel.

"Oke. Deal."

"Deal."

Lenora dan Angel berjabat tangan. Deal. Lenora akan mencoba move on.

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Keesokannya, Lenora dan Angel bertemu di depan gerbang sekolah. Hari ini tidak ada pembelajaran matematika bertepatan dengan niat Lenora yang ingin move on. Mereka tidak akan bertemu dengan Kaiden.

Angel bercerita kejadian lucu tadi subuh kepada Lenora membuat keduanya tertawa terbahak-bahak. Angel bercerita kalau subuh tadi di dapur Papi Angel berteriak ketakutan seperti melihat hantu, lalu Maminya mendengar kaget dan menyusul ke dapur. Tak beda jauh dengan Papi Angel, Maminya berteriak lebih kencang. Semua orang di rumah menyusul ke dapur dan hampir melakukan hal yang sama. Angel menatap bingung semuanya sambil berteriak menanyakan ada apa. Mendengar Angel bertanya semua orang malah mengekspresikan kebingungan. Ternyata mereka mengira Angel hantu karena Angel kelupaan mencuci masker dan malah subuh-subuh sudah berada di dapur dengan kondisi lampu yang padam.

"DENN ...."

Teriakan yang sangat familiar di telinga keduanya membuat pandangan mereka seketika tertuju ke arah dua orang yang sangat amat mereka hindari. Camila berjalan cepat menyeimbangi langkah Kaiden.

"Udah, jangan di liatin terus." Angel mengajak Lenora pergi dari situ. Lenora melangkahkan kakinya malas. Angel tau kalau sahabatnya itu pasti merasakan kesal. Mood yang di bangun dengan baik di pagi hari malah hilang seketika.

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Kaiden sedang berjalan menuju kantin, ia merasa lapar. Kaiden lupa ia belum sarapan. Kaiden duduk di meja yang berada di sudut agar tidak terlalu mencolok dan menganggu murid yang akan masuk ke dalam kantin.

"Bu, lontong sayurnya satu sama teh manis hangat ya, Bu." Kaiden memesan sambil mengeluarkan handphonenya.

"Iya, Pak."

Kaiden scroll chat di aplikasi whatsapp dari Bundanya.

Bunda : Nnti kita makan malam di rumah sahabat Bunda ya nak, jangan kemana - mana.

Kaiden : Iya Bun.

Kaiden memasukkan handphonenya ke dalam saku. Ia ingin segera melahap sarapan yang di berikan oleh ibu kantin. Namun aktivitas itu terganggu oleh suara gaduh di pintu masuk kantin. Lenora dan Angel. Kaiden melihat keduanya seperti sedang berdebat sambil sesekali melirik ke arah bangkunya. Akan tetapi ketika tatapan Kaiden dan Lenora bertemu, Lenora memalingkan wajah cepat dan menarik tangan Angel pergi dari situ. Kaiden bingung dengan sikap yang Lenora berikan.

Ada apa dengan Lenora? Kaiden bertanya-tanya di dalam hatinya atas perubahan tatapan Lenora padanya.

"Di makan atuh, Pak." Ibu kantin menyadarkan Kaiden.

"E-eh ... iya, Bu." Kaiden tersenyum kecil sambil melanjutkan kegiatannya.

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

⊂◉‿◉つ Bab 10
⊂◉‿◉つ ditulis oleh Tslnica_

[05] Puppy Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang