Prolog

79 8 0
                                    


Malam Gusy...
Aku buat carita nieh, jangan lupa mampir kelapak aku ya, vote jg jangan lupa...

Aku buat ini karna bosen aja mau ngapain, daripada gabut, mending memanfaatkan hobi aku yang memang seneng nulis + berkhayal. So, semoga kalian suka...

Prolognya dulu kali ya...

Gadis cantik, imut, dengan kunci dua itu berjalan ringan hendak menuju kelas yang baru beberapa minggu ini ditempatinya. Ia terus berjalan menoleh kesana-kesini tanpa memperhatikan kedepan dengan fokus.

Didepan perpustakaan, gadis itu tidak sengaja menabrak kuat seorang cewek yang berdiri didepan pintu perpustakaan. Alhasil, cewek yang berdiri dipintu tersungkur dan membentur daun pintu kaca perpustakaan.

Brakkk

Untung saja, kaca nya tidak pecah. Tapi naasnya, kedua cewek yang bertabrakan tadi sama-sama tersungkur kebelakang.

"Heh! Cewek cupu"

Gadis itu bangkit, lalu berjalan angkuh diikuti dua antek di belakang nya. Mendekati cewek yang baru saja berdiri dengan kaki gemetar, juga kepala menunduk dalam. Takut. Itu lah perasaan gadis itu.

"Punya mulut gak sih lo? Di tanya gak jawab!" sungut gadis angkuh itu dengan langkah lebar hingga berhasil berdiri tepat didepannya.

"A-ada apa i-ya, K-Kak?" tanya cewek cupu itu gagap. Rasa takut masih menjalar di seluruh tubuhnya.

"Ck, pakek nanya. Lo berani nabrak gue, dan lo juga bikin kening gue bengkak karna lo. Anjing!" umpatnya.

Cewek itu membaca nametag orang yang telah mengusik ketenangan nya. "Queena Zefanya Shagil?" beo nya.

Yang disebut namanya hanya mengangguk patuh. Masih dengan posisi yang sama.

"Nama lo bagus, ya? Tapi kelakuan lo yang gak bagus. Mana tatakrama lo? HAH! Lo itu murid baru"

"Ma-maaf, kak. Ak-aku gak sengaja"

"Halah! Bullshit"

Saat hendak melayangkan tamparan pada Queena, tangan gadis itu menggantung karna cekalan dari seseorang. Ia menoleh kebelakang, dan mendapati seorang cowok dengan rambut berantakan, juga baju yang berantakan. Sangat tidak mencerminkan anak baik.

"Siapa lo berani nampar dia?" tanyanya penuh intimidasi.

Queena mengangkat kepalanya, mencoba membaca name tag cowok itu. "Nathala Geondra V." gumam nya pelan, sangat pelan.

"Tha, gue gak akan kasar kalo dia gak ngusik gue! Lo tau, kan siapa gue—”

"Cewek ganjen yang pernah gue temuin? Lo masih kelas tujuh, gak usah kebanyakan gaya" ketus Natha menatap tajam gadis itu.

"Kita sama kalo lo lupa"

"Emang, tapi gue lebih dewasa dibanding sikap kekanak-kanak an lo yang gak bisa berubah dari SD, Rachel!"

Gadis itu adalah Rachel Mahendra, teman Natha dari SD. Sampai sekarang. Rachel menaruh hati kepada Natha, tapi tidak dengan Natha. Karna, sikap ganjen nya itu yang membuat Natha merasa jijik dengan nya.

"Hih, masalah sepele juga. Dipanjangin"

"Lo bener-bener—"

"Udah, kak. Aku gak papa, makasih udah dibela" potong Queena merasa bersalah karna dia dua orang ini bertengkar.

"Dih, sok ke ge-er an lo. Dia bukan ngebela lo cupu, tapi dia ingetin gue buat gak berbuat jahat pada orang" sungut Rachel dengan nada meremehkan.

"Iya, kan Tha? Lo gak belain dia."

DIA PERGI?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang