DP (18)

8 2 0
                                    

Haiii, selamat sahurrrrrr!

Salam Satu rasa♡

And

🎊Happy Reading 📖🎊
———————


18. Teror?

———

Siapa yang tidak gelisah jika diteror terus-menerus dengan pesan-pesan laknat dan ancaman?

Itu yang di rasa kan Queena sekarang. Gelisah, takut. jika tidak bertindak, peneror itu akan lebih dari ini. Dari banyak nya kasus teror dibuku novel-novel yang Queena baca, kebanyakan bahwa pelaku ini tidak suka jika korban nya hanya diam dan tidak bertindak. Ia akan terus meneror sampai korban mengambil keputusan dan masuk kedalam perangkap yang dibuat oleh pelaku.

Queena tidak akan terkecoh. Sekali pun itu pelaku nekat dengan iming-iming akan menyelakai Natha.

Tapi, tidak untuk kali ini. Justru Queena tambah takut dengan isi pesan itu barusan.

0895xxxxxxx

Hai cantik! Ketemu yok?
Gue pengen liat wajah cantik lo.

Gue tahu, lo pastii penasaran siapa gue. Ya kan?

Kalo dalam waktu satu minggu lo gak ngajak gue ketemu, siap-siap gue akan ngelakuin hal lebih dari ini.

Terutama bermain bersama Nathala. Hahahahaha

Kenapa satu minggu?
Karna gue masih punya hati untuk membiarkan kalian berdua bercinta dulu, sebelum terpisah lagi dalam waktu yang lama.

Benar dugaan Queena. Pelaku akan mencoba apapun itu untuk menarik korban kedalam perangkap nya. Sungguh gila! Queena baru pertama kali mendapat teror dan ancaman seperti ini.

Ya, setelah Natha dan Rachel datang lagi dihidupnya.

"Apa jangan-jangan..? Pelaku selama ini Rachel?" tanya Queena entah pada siapa.

"Tapi, apa iya? Rachel gak mungkin berbuat nekat. Apalagi sampek Natha yang jadi tameng." Ujar Queena menangkis pikiran kotor itu.

"Gue coba telfon Natha aja ya? Tapi, kalo bahas ini di telfon gue yakin Natha gak bakalan bisa ngontrol emosinya. Lebih baik, gue ngomong langsung aja besok di sekolah. Ya... Bener" gumam Queena.

Tokkk
Tokkk
Tokkk

Saat hendak memejamkan mata, Queena dibuat kaget juga merinding setelah mendengar pintu balkon kamar nya diketuk seseorang. Dengan keadaan merinding, Queena mencoba berjalan kearah pintu kamar.

Tangan nya bergetar tatkala bersentuhan dengan knop pintu bercat biru Navy itu.

Apapun yang terjadi, gue udah pasrah. Batin Queena.

(Belum juga perang, udah pasrah aja lo, Queen)

Ceklek..

Kosong. Tidak ada siapa pun dibalkon kamar. Ia melirik jam diatas nakas 22.50 waktu setempat.

"Hufhh.. Jangan bikin gue merinding, deh! Keluar lo!" pekik Queena. Netra coklat nya melihat sekeliling. Hening. Hanya ada suara hembusan angin malam yang dingin. Juga suara serangga yang memang aktif di malam hari.

DIA PERGI?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang