Selamat siang...
Aku lemes banget nih puasa😴Terdehidrasi aku mau😂..
۞Happy Reading 📖۞
—————
22. TOLONG!———
Queena mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya remang-remang disekitarnya. Mencoba mengumpulkan kesadaran, lalu mengedarkan pandangan keseluruh ruangan gelap itu.
Prok
Prok
ProkTerdengar tepuk tangan dari arah belakang, membuat Queena refleks menoleh kesumber suara.
"Akhirnya sadar juga, cantik" ujar seseorang dengan pakaian serba hitam. Nyaris tidak terlihat.
Saat Queena hendak berdiri, ternyata kaki dan tangannya diikat dengan kencang oleh orang itu. Mencoba memberontak, meski hasilnya nihil.
"Siapa lo? Lepasin gue!" sentak Queena masih memberontak.
Laki-laki itu mendekat dan mencengkram rahang Queena, sesekali meremas dengan kasar. "Jangan teriak-teriak, cantik.. Percuma, gak akan ada yang dengar" ujar nya lembut.
Mata Queena Melotot, mencoba melepas cengkraman walau sulit.
"Jangan sentuh gue! Lo gak berhak!" bentak Queena merasa dilecehkan.
Orang itu tersenyum miring, "Sebentar lagi lo akan jadi milik gue, Queena! Jadi, gue berhak atas lo!"
Apa maksudnya?
Apa mungkin?
Tidak, Queena tidak akan memberikan tubuh nya kepada orang asing didepannya. Tidak, dan tidak akan mungkin!
"Brengsek!" ujar Queena lagi.
Laki-laki itu tertawa jumawa, "Tanang aja, Queena. Lo akan bersenang-senang sama gue, tapi nanti. Sekarang, gue mau liat lo menderita dulu. Hahaha" ujar nya.
Queena menggeleng kuat, "Apa kita punya masalah? Hah! Apa alasan lo nyekap gue, sialan?!" tanya Queena menggebu-gebu.
Nafas nya terengah-engah. Sampai peluh membasahi pelipis Queena.
"Lo pengen tau? Tunggu dulu, gue mau ngelukis sesuatu dulu disini," ucap orang itu dengan telunjuk mengelus paha pulus Queena yang terekspos.
Dengan sekuat tenaga, Queena menghempaskan kakinya agar tangan nakal itu tidak menyentuhnya lebih lama.
Laki-laki itu mengeluarkan Carter dari dalam saku celana nya, dan menunjukkan tepat didepan mata Queena.
"Mulai aja ya? Soalnya kasian kulit nya masih kosong. Gue mau gambar pemandangan aja deh.."
Mata Queena tertutup rapat, gigi yang bertautan menahan perih kala benda tajam itu menyentuh paha nya. Mencoba untuk tidak mengaduh kesakitan, itu yang dilakukan Queena.
"Hey? Kenapa diem? Gue nunggu lo meraung kesakitan karna goresan dikulit indah, lo. Tapi, kenapa lo malah diem aja?" ujar seseorang itu masih setia menggores luka di tubuh Queena.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PERGI?!
RandomDIA PERGI?! ~~~~~~ Sakit rasanya ditinggalkan oleh seseorang. Terlebih orang yang sangat amat dicintainya. Selamanya! "Jika takdir sudah berkehendak, maka mau bagaimanapun aku bertahan, tetap akan pergi." ucap Natha menatap gadis didepannya dengan...