DP (54)

4 1 0
                                    

🎊Happy Reading📖🎊
———

54. Kangen, Yah...

———

Malam ini, Natha pulang tepat pukul 23.00 WIB. Tak lupa dengan totabag berisi Kue kering pesanan sang Ayah. Cowok itu segera memasukkan motor ke dalam garasi, dan melepas helm lalu turun dari motor itu. Saat hendak memasuki rumahnya, Natha menoleh kebelakang, merasa ada yang memantau nya sedari tadi. Ralat, sejak ia memasuki pekarangan rumahnya.

Kosong. Tidak ada siapa pun. Merasa tidak penting, ia masuk begitu saja meninggalkan teras rumah. Bukan Natha jika tidak penasaran, laki-laki itu mengintip di jendela rupanya. Tetap disana menunggu siapa yang akan keluar dari malam yang gelap seperti ini.

Tiba-tiba saja, remaja laki-laki dengan setelan rumah an muncul didepan gerbang rumah itu. Pakaiannya sederhana, kaos merah oblong, dan celana pendek berwarna cream. Juga sandal slop berwarna hitam putih menjadi objek pertama netra milik Natha.

Lamat-lamat ia menelisik remaja itu, sampai pada akhirnya otaknya bekerja dengan baik. Ia kenal dengan cowok itu, ralat, hanya tau nama dan bentuk wajah. Selebihnya, tidak. Natha menyipitkan mata nya untuk memperjelas penglihatannya. "Rasya Algara.." gumam Natha setelah yakin dengan siapa dia.

"Tha? Ngapain kamu. Kayak maling aja"

Suara berat itu mengalihkan pandangan Natha. Cowok itu berdecak sebal, karna kaget dengan suara tiba-tiba sang Ayah. "Ck, Ayah bikin Natha kaget." kata Natha.

Alex terkekeh ringan, "lagian kamu kenapa sih, Bang? Ngintip-ngintip keluar gitu." tanya Alex.

Bukan nya menjawab, Natha malah berbalik mengintip kembali lewat jendela. Kosong. Orang itu tiba-tiba menghilang, entah pergi kemana. Natha pun berdecih, merasa bahwa laki-laki itu adalah pengecut. Untuk apa dia ke rumahnya? Pasti ada buat terselubung, kan.

"Heh! Ayah tanya!" sungut Alex merasa diabaikan.

Natha kelabakan, menyungging senyum pepsodent didepan sang Ayah. "Iy-iya, Yah maaf."

"Liat apaan sih? Malem-malem juga"

Natha. Cowok itu mendekat, lalu berbisik tepat di telinga Alex. "Atha liat mbak kunti. Cantiknya pakek banget, Yah" bisiknya.

Alex berdecak, "mandang fisik sekali kamu! Giliran kunti nya cantik, di liat aja terus. Coba kalo nyeremin, udah pasti kabur tuhh" cetus Alex.

"Ayah teh kunaon, Atha teh beneran" kata Natha. "Kalo Ayah gak liat, pasti nyesel"

Pria itu mencincingkan mata, merasa jijik sendiri dengan haluan Natha. "Gak ada yang nyesel, secantik apa dia? Pasti kalah sama Bunda"

"Kalo sama Bunda pasti kalah. Tapi, kalo sama pacar nya Ayah lebih cantik an dia"

"Mana ada pacar? Ayah ini setia sama Bunda" elak nya.

"Liat dulu maka nya, nanti pasti langsung jatuh cinta"

"Sama Kunti?"

"Bukan"

"Terus?"

"Sama banci yang sering kita temuin dulu dilampu merah. Hahaha" Natha tertawa nyaring dan langsung berlari meninggalkan Alex. Sebelum kena semprot, lebih baik menghindar. Hehehe

"Dasar anak gabut. Tingkahnya itu lho, absurd poll" gerutu Alex berjalan hendak menutup pintu utama.

Ketika tangan kekar itu menyentu gagang pintu, netra tajam nya tidak sengaja menangkap sosok laki-laki berpakaian sederhana, kaos polos, celana cream diatas lutut dan sandal slop. Hal itu membuat Alex terpaku sejenak, remaja itu menatap lekat rumah Alex. Entah sadar atau tidak dengan kehadiran Alex yang juga menatap nya.

DIA PERGI?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang