DP (42)

3 1 0
                                    

Malam_-

And

< ⊏ <

🎊Happy Reading📖🎊
————

42. Pertemuan.

———

"Kenapa sih, kita ngomongnya gue-elu. Kan biasanya orang pacaran itu aku-kamu, sayang sayangan. Lah kita?"

"Stttt, jangan berisik. Gue nyaman kaya gini. Kalo lo mau aku-kamu terserah."

Mata Damar seketika berbinar, lalu tersenyum sampai Zilva bersuara, "tapi kalo didepan gue aja. Kalo ditempat rame gak usah. Alay tau gak, justru kalo kaya gini siapa tau bisa langgeng, kan? Mencoba hal baru, sayang"

Damar mencabuk kesal, "sama aja!" ketusnya.

"Dari pada engga?"

"Sekarepmu"

—————

Kamar bernuansa putih tulang dan biru Navy menjadi background seorang cowok dengan gitar di pangkuannya. Bersenandung kecil sesekali terisak dalam diam. Membuat suasana kamar yang hening, menjadikan sebuah kenyamanan bagi orang yang suka ketenangan seperti Natha.

"Pergi tanpa pamrih, pergi tanpa pamit akan.."

"Kesana kemari tanpa arah, serta ratusan makian.."

"Kembali pulang.."

"Zefa, gue butuh lo. Gue kangen sama lo. Plis kembalilah," gumamnya disela lirik lagi yang cowo itu nyanyikan.

Tokk
Tokk

"Natha? Kamu didalem, kan? Ayah boleh masuk?" pekik Alex dari luar kamar Natha.

Cowok dengan setelan santai, kaos putih polos, dan celana cream diatas lutut itu segera menghapus air matanya dan beranjak. Lalu meletakkan gitarnya disamping meja belajarnya.

Ceklek

"Kenapa, Yah?"

"What happened?" tanya pria paruh baya didepannya.

"Ha?"

"Ada apa? Tumben kamarnya dikunci. Trus juga, gak nge gym? Biasanya setiap hari senin?"

Natha menggeleng, "Gak dulu, males. Natha pengen rebahan aja dikamar. Gak mood mau ngapa-ngapain" ujarnya.

"Kebetulan" alis Natha terngakat satu, mendengar ucapan Alex. "Apanya?" tanya Natha.

"I am going to cafe night later" ucap Alex menatap antusias wajah Natha yang kembali heran.

"Soo? Apa hubungannya dengan Natha?"

"you have to come along"  jawab Alex.

"Maksudnya, Natha harus ikut sama Ayah gitu?" Alex mengangguk. "Ayah ada pertemuan antara calon besan"

Tinggg

Natha tahu! Bertemu dengan keluarga Rachel pasti. But, apakah Alex tidak tahu jika Rachel sudah tidak tinggal dirumahnya?

"Emang Ayah gak tau, kalo Rachel tinggal di asrama Bhimantara?"

"I know. Tapi, apa salahnya jika bertemu dengan keluarganya saja? Toh, hanya pertemuan sederhana dan sedikit berbincang tentang perjodohan kalian" ujar Alex meyakinkan Natha.

"Masih?" tanya Natha. Alex mendengkus, "Ya ampun, Atha. Ayah sama om Arga udah dari dulu jodohin kamu sama Rachel. Masa cuman gara-gara Rachel ke asrama, digagalin? Yang bener aja—"

DIA PERGI?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang