🎊Happy Reading📖🎊
———46. Kecewa
———
"Bagas..."
Natha terkejut dengan kehadiran Bagas yang berdiri mematung disana. Panggilan itu membuat netra Rachel menatap kearah Natha dan Bagas. Bukan hanya Rachel, Fendi juga terkejut.
"Ngapain lo disini?" tanya Natha menatap sendu mata elang milik Bagas.
Bagas. Cowok itu mengerjap lalu menatap Natha dengan intens. "Gue gak sengaja ngikutin kalian. Gue kira lo bakal berbuat macam-macam ke Rachel," ujar Bagas. Nadanya tersimpan rasa penuh tanda tanya dan butuh penjelasan.
"Ternyata... Sebuah fakta yang seharusnya gue gak tahu" lanjutnya menatap kecewa pada Rachel, lalu melenggang keluar sebelum gadis itu menjawab.
Sedang kan Rachel segera melepas genggaman tangan Fendi dan berlari mengejar Bagas. Air matanya kembali luluh, ia merasa berhianat karna sudah berjanji akan menjadi lebih baik dan menjaga diri. Tapi, semua sudah terjadi.
"BAGAS, DENGERIN GUE DULU, HIKS" Bagas seolah tutup telinga kala Rachel terus mengejar dan berusaha menghentikan langkahnya untuk menjauh.
Hm, menjauh dari kenyataan pahit yang mengecewakan. Kenyataan yang membuat hati seorang Bagas merasakan sakit yang mendalam. Jika boleh jujur, Bagas mencintai Rachel karna gadis itu mandiri, dan mau berubah demi sebuah ketenangan. Itu yang membuat Bagas kagum dan menyimpan rasa secara diam-diam kepada Rachel. Cukup Tuhan dan dirinyalah yang tahu akan ini. Do'a setiap malamnya gugur karna fakta mengejutkan ini.
Rachel bukan miliknya, dan tidak akan menjadi miliknya. Sampai kapanpun, Rachel tidak akan bisa digapainya.
"Berhenti, gue mau jelasin semuanya sama lo! Bagas!" panggilan itu terus saja diucapkan oleh Rachel. Gadis itu berusaha berlari mengejar Bagas.
Hampir sampai. Dan...
Grepp
Spontan, Rachel memeluk tubuh Bagas dari belakang. Membuat langkah lebar cowok itu otomatis berhenti. Bagas berusaha mencerna apa yang terjadi. Sampai akhirnya, Bagas berbalik arah dengan kasar. Alhasil, Rachel tersungkur karna tidak adanya persiapan untuk tetap memeluk.
"Jangan pernah nyentuh gue" ucap Bagas. Hanya itu, lalu dirinya berbalik hendak meninggalkan Rachel.
"Gue mohon... Dengerin gue.." gumam Rachel lirih. Sangat lirih.
Suasana hening, sampai akhirnya ada sepasang sepatu berhenti tepat didepan Rachel yang terduduk diam dengan tumpuan lutut. Gadis itu mendongak, melihat Bagas yang hanya menunjukan muka datar, tapi sangat kentara bahwa laki-laki itu kecewa.
Rachel segera bersimpuh, "maaf." hanya itu yang diucapkan Rachel. Membuat Bagas memutar bola matanya malas. Sok tidak peduli, tapi hatinya terenyuh mendengar kata maaf yang lemah dan penuh penyesalan dari Rachel.
"Gue diperkosa! Gue sama sekali gak ada niatan buat ngotorin diri gue sendiri. Gue mohon, maafin gue" ungkap Rachel penuh penyesalan. Saat hendak bersujud didepan Bagas, Rachel segera ditarik oleh Fendi dari belakang.
"Minta maaf sama Tuhan." singkat padat dan menyentuh relung hati Rachel.
"Dia gak salah. Gue yang salah udah udah buat dia kehilangan kehormatan sebagai seorang perempuan" sahut Fendi penuh penekanan. Pria itu menatap nyalang Bagas yang memasang muka datar.
"Brengsek"
Bughhhh
"HARUSNYA LO MASUK PENJARA ANJING! BUKAN MALAH BERKELIARAN KAYA BABI!" Umpat Bagas setelah melayangkan bogem diwajah mulus Fendi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PERGI?!
RandomDIA PERGI?! ~~~~~~ Sakit rasanya ditinggalkan oleh seseorang. Terlebih orang yang sangat amat dicintainya. Selamanya! "Jika takdir sudah berkehendak, maka mau bagaimanapun aku bertahan, tetap akan pergi." ucap Natha menatap gadis didepannya dengan...