60. Fakta Menggemparkan di SMA Bimantara.
——
JAKARTA, 06.15 WIB
"Papanya Rachel dibunuh ya?"
"Iya, gue lihat diberita tadi pagi, anak kandungnya sendiri yang bunuh"
"Anak kandungnya? Rachel kah?"
"Bukan njay. Ternyata, Rachel selama ini punya kakak laki-laki. Dari yang gue denger, kakaknya Rachel itu dari kecil emang udah gak dianggep lagi sama keluarganya. Semenjak kejadian dimana sahabat Arga, menipu perusahaan dan kabur tanpa jejak. Dan itu semua kakaknya Rachel yang diprovokasi trus gak tau gimana caranya, sahabat papanya itu berhasil merampas semua harta yang dimiliki oleh keluarga Mahendra."
"Trus, jadilah pembunuhan itu? Bodoh banget njir kakaknya."
"Tapi kalo gue diposisi kakaknya sih, akan melakukan hal yang sama. Gimana gak sakit hati coba? Arga itu tau kalo anaknya gak salah setelah semua terungkap. Nah, yang bikin gue greget, kenapa Arga gak mau nyariin anaknya? Justru malah memalsukan kabar bahwa anaknya itu udah meninggoy. Parah ga si?"
"Gila, jadi Rachel gak punya siapa-siapa dong?"
"Ya enggak lah. Udah yatim piatu, gak punya temen, apalagi pasangan"
Bisik-bisik itu didengar jelas oleh Queena. Saat ini, ia baru sampai di SMA Bimantara bersama Zilva. Obrolan siswi didepan kelas itu nyatanya membuat Queena bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semua membicarakan Rachel?
Langkahnya berhenti tepat dibangku tempat duduknya. Ternyata, dikelas sudah ramai orang yang sudah datang. Padahal hari masih pagi, kebetulan sekali. Pandangan Queena berhenti pada meja bundar pojok kelas, dimana berisi beberapa siswi yang sedang berkerumun dan sepertinya ada gosip baru yang mereka bahas.
"Queen, ayo gabung bareng mereka" ajak Zilva. Belum sempat menjawab, tangan gadis itu sudah lebih dulu ditarik oleh sahabatnya. "Nunggu jawaban lo lama"
"Berita kali ini gue denger dari kelas sebelah. Katanya, orang tua Rachel dibunuh" celetuk Caca membuka gosip. Saat itu juga Queena dan Zilva sudah ikut duduk bergabung.
"Dibunuh?" beo Queena. Dan mereka semua mengangguk. "Lo gak liat berita ditweet tadi pagi?"
Queena mengeluarkan ponselnya lalu membuka berita hari ini. Dan benar, kabar itu sudah disebar luaskan hingga mendapat ribuan tanggapan.
"Eh, coba liat ini Zil" ujar Queena mengarahkan ponselnya kepada Zilva.
"Ya Allah gusti" pekik Zilva setelah membaca kutipan berita itu.
"Apa iya sih, gue gak percaya deh." ternyata, Queena tidak mempercayai hal itu. Ia berpikir, mana mungkin Arga tewas ditangan anaknya sendiri? Tidak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PERGI?!
RandomDIA PERGI?! ~~~~~~ Sakit rasanya ditinggalkan oleh seseorang. Terlebih orang yang sangat amat dicintainya. Selamanya! "Jika takdir sudah berkehendak, maka mau bagaimanapun aku bertahan, tetap akan pergi." ucap Natha menatap gadis didepannya dengan...