Malammmm... Baru mau up malam ini....Ayo tinggalin jejak kalian...
Selamat membaca
🎊Hapy Reading📖🎊
——————23. Rumah Sakit
——
"Bang, Queena gimana?"
"Keadaannya memprihatinkan. Kenapa bisa ada banyak luka robek ditubuh Queena, Natha? Apa yang terjadi? Jangan buat Abang panik!" ketus Rendi.
Natha saat ini sedang berada diruangan Dr. Rendi Pengestu's Room Two. Mereka sedang membahas tentang bagaimana kabar Queena.
Dari sorot mata Rendi, terlihat bahwa dirinya sangat mengkhawatirkan sepupu kesayangannya.
"Queena disekap bang. Waktu gue sama Bagas mau nolongin Queena, ternyata udah telat. Queena terluka, Queena hampir dilecehkan. Semua gara-gara gue, bang!" ungkap Natha dengan raut wajah tak kalah panik.
Ia merasa bersalah, karna kesalah pahamannya Queena lepas pengawasan dari Natha. Hingga terjadilah penyekapan.
Rendi mengernyit bingung. "Kenapa gara-gara kamu, Nath?" tanyanya.
Natha menatap intens Rendi, "Sebenernya, Queena pulang sendiri tadi, bang. Gara gara ada salah paham antara gue sama Queena. Dan tanpa gue duga, Queena disekap. Maafin gue, bang. Gue gagal jaga dia" tangis Natha pecah. Ia sangat merasa bersalah.
"Tunggu.. Kamu ini siapa sebenarnya? Kenapa harus kamu yang jaga Queena?" tanya Rendi bingung. Dari awal memang Rendi sudah penasaran dengan Nathala.
"Gue... Atha, bang"
Jederrrrrrrrrr
Mata Rendi seketika membola. "Ath-Atha? Temen deket Queena dulu? Ini... Bener kamu?"
Natha tersenyum tipis, lalu mengelap air mata yang keluar dari bendungan. "Iy-iya, bang. Bahkan lebih dari temen. Gue udah gagal jagain Queena, bang. Maafin gue..." lirih Natha diakhir kalimatnya.
Rendi menepuk bahu Natha, "udah, ini ga sepenuhnya salah kamu. Salah paham itu wajar. Tapi, jangan buat salah paham sebagai cara agar kamu sama Queena terbentang jarak. Selesaikan baik-baik selagi bisa. Turunin ego dan gengsi kalian masing-masing. Abang dukung apapun itu demi Queena bahagia. Abang yakin, Queena bahagia punya kamu, Tha"
"Yaudah, samperin Queena sana. Udah sadar mungkin" ujar Rendi dibalas anggukan singkat oleh Natha.
------------
"Eughhh...." nampak gadis diatas brankar rumah sakit melenguh dan membuka mata perlahan, menyesuaikan cahaya disekitarnya yang cukup terang.
Ia mengedarkan pandangan pada setiap penjuru ruangan bernuansa putih khas rumah sakit. Dan tiba-tiba pandangannya berhenti pada sosok laki-laki yang duduk disofa dengan mata terpejam.
Ia menyipitkan mata agar penglihatannya nampak jelas. Benar saja, tak lama Ia sadar jika orang itu adalah Bagas.
"Ba-Bagas..." panggil Queena dengan lemah.
"Bagas.. Gue di-dimana? Siapa yang bawa gue kesini?" tanya Queena membuat Bagas yang tadinya terpejam membuka mata perlahan mendengar hal itu sari Queena.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PERGI?!
RandomDIA PERGI?! ~~~~~~ Sakit rasanya ditinggalkan oleh seseorang. Terlebih orang yang sangat amat dicintainya. Selamanya! "Jika takdir sudah berkehendak, maka mau bagaimanapun aku bertahan, tetap akan pergi." ucap Natha menatap gadis didepannya dengan...