57. Fakta Mengejutkan
Hidup yang penuh enigma, hanyalah fatamorgana menuju lara:)
—DIA PERGI?!—
"Ck, pakek baju apa ya? Yang cocok gitu sama outfit nya Natha."
Kamar berantakan, baju berserakan tak karuan arah. Queena. Gadis itu benar-benar kelimpungan sendiri sekarang, bingung dengan outfit nya hari ini.
"Nah, ketemu. Kemeja Navy, celana dasar putih, sama bando biru? Cocok ga ya?" monolognya lagi. Kali ini, ia berpose ala model tepat didepan cermin. "Turun ah, tanya pendapat Natha" lanjutnya. Dengan langkah ringan ia menuruni anak tangga sembari bersiul dan bernyanyi sesuka hati cewek itu.
"Asu, ini yang bos siapa ha? Gue atau Fendi! Kok yang semena-mena nih orang"
Baru ingin menginjakkan kaki pada anak tangga terakhir, telinga Queena mendengar umpatan yang berasal dari kekasihnya. Dengan langkah pelan ia menghampiri Natha dan melayangkan tamparan sedikit keras tepat dimulut cowoknya.
"Mulutnya kalo misuh enteng banget" hardik Queena lalu berdiri didepan Natha.
Sedangkan Natha yang merasa panas di mulutnya pun hanya meringis dan mendongak menatap kanjeng ratu yang sudah menunjukan raut datar. "Eh, dari kapan disini?" tanya Natha.
"Dari orok gue udah disini. Orang ini rumah gue"
"Ngapain misuh? Nungguin gue lama? Iya?" lanjut Queena dengan sewot.
Natha menghela nafas, lalu melirik tanggal diponsel nya. "Pantes mood nya naik turun. Datang meteor ya?" ujar Natha seakan paham.
"Kalo iya kenapa? Kodratnya perempuan kan gini. Kalo lo mau komen jangan depan gue" jawab Queena sewot, lagi.
"Iya iya engga. Sekarang, cepetan dandan, aku mau ajak kamu keluar. Buruan, sepuluh menit ga selesai, aku tinggal" ucap Natha dengan tatapan fokus ke jam tangan.
"Kejam banget jadi laki" meski ngomel, Queena tetap berjalan keatas untuk melanjutkan dandan yang sempat tertunda.
20 menit kemudian...
"Ya Tuhan, lama banget. Pengen gue tinggal, tapi kasian. Ntar gue tambah diamuk—"
"Ayo, Sayang. Cepet kan aku?" potong Queena saat sudh berjalan kearah Natha.
"Cepet gundulmu" gumam Natha merasa jengah.
"Ha? Ngomong apa, Sayang?" ujar Queena merasa Natha sedang berbicara entah apa.
"Ga jadi"
Enggan mengungkit, Queena langsung saja menggandeng tangan Natha dan menyeretnya keluar. "Mbak, aku keluar dulu ya. Jangan pulang dulu sebelum aku pulang. Daaa Mbak" teriak Queena.
———
"Apa yang lo dapet?"
"Ini. Ada dua informasi penting, satu ini tentang kasus yang kemarin. Dan satunya adalah fakta yang bahkan lo sendiri gak tau." ujar Fendi kepada Natha dan Queena.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PERGI?!
RandomDIA PERGI?! ~~~~~~ Sakit rasanya ditinggalkan oleh seseorang. Terlebih orang yang sangat amat dicintainya. Selamanya! "Jika takdir sudah berkehendak, maka mau bagaimanapun aku bertahan, tetap akan pergi." ucap Natha menatap gadis didepannya dengan...