BULAN (the moon is beautiful isn't it?)

284 25 3
                                    

⟨ 14. BULAN (the moon is beautiful isn't it?) ⟩

“Gue bakal jadi rumah buat lo, jadi silakan kalau lo mau singgah dan menetap, jangan ragu lagi.”

— happy reading —

Raya mengembuskan napas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raya mengembuskan napas lega. Dia berhasil membuat Alfan pulang sedikit lebih lama, untuk membeli buah semangka potong titipannya. Semua persiapan untuk merayakan hari ulang tahun Alfan sudah selesai, tapi Raya masih belum siap untuk bertemu dengan Alfan sekarang. Jantungnya tengah berdebar kencang padahal hanya akan merayakan ulang tahun Alfan saja.

Nantinya ketika Alfan pulang, Raya akan langsung mengarahkannya ke meja makan untuk makan malam. Kemudian setelah makan malam, dia dan Alfan akan menonton film bersama yang katanya rekomendasi dari Rajaksa. Nah, saat Alfan fokus untuk memilih film, Raya akan datang dengan membawa kue bronis dan mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Rencananya itu sudah Raya perkirakan matang-matang dan semoga saja akan berjalan dengan lancar.

"Kenapa gue deg-degan banget, ya?" Monolog Raya seraya memegang dada sebelah kirinya.

Tak lama kemudian, suara motor Alfan terdengar dan itu membuat degup jantung Raya semakin menjadi-jadi. Alfan memasuki rumah dengan senyuman yang mengembang. Raya sudah mengatur ekspresinya yang terlihat gugup itu.

"Ini buah semangka potong titipannya." Alfan menyodorkan kantung plastik berisi buah semangka potong. Raya menerimanya dengan senang hati. "Makasih, ya. Lo bisa bersih-bersih dulu, abis itu langsung ke meja makan, ya," suruh Raya yang diangguki oleh Alfan.

Raya menuju dapur setelah Alfan lebih dulu masuk ke dalam kamar, untuk membersihkan dirinya. Tak lama, Alfan langsung menyusul Raya dan duduk di seberangnya.

"Wih, dari tampilannya aja keliatan enak nih!" seru Alfan setelah melihat menu makan malam hari ini.

Raya tersenyum. "Selamat makan, ya," katanya.

Keduanya pun mulai makan malam. Alfan tak henti-hentinya memuji masakan Raya yang sangat enak itu. Raya yang dipuji hanya bisa tersenyum dengan hati yang menghangat.

Selesai makan, Alfan dan Raya menuju ruang tamu untuk menonton film bersama. Tadi siang ketika Alfan sedang istirahat makan siang di kafe, tiba-tiba Rajaksa menghampiri dirinya dan mereka mengobrol banyak hal. Kemudian terlintas di benak Alfan untuk menonton film bersama Raya malam harinya. Rajaksa memberi rekomendasi film yang katanya bagus pada Alfan, yaitu film genre action dari Korea Selatan.

The Pirates: The Last Royal Treasure

Itulah film yang mereka tonton saat ini. Saat film sudah dimulai, Alfan sangat fokus untuk menontonnya. Sesekali Raya melirik pada suaminya itu, inilah saatnya.

"Gue ke toilet bentar, ya." Tanpa menunggu jawaban, Raya langsung pergi ke belakang untuk mengambil kue bronis yang sudah dia taruh di kulkas.

"Semoga dia suka," gumam Raya pelan setelah kuenya sudah dia pegang.

Estungkara dan Harsanya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang