9. Janji Setia

9K 499 5
                                        

Selamat datang dan selamat membaca cerita 'Sepenuh Hati'

Sebelum baca jangan lupa pencet bintangnya dulu ya, terimakasih.

***

Rony masuk ke dalam Kamarnya setelah puas melihat ekspresi kesal Paul. Apalagi Paul sudah keluar dari rumah Rony karena terus Diejek oleh Rony.

Rony merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya, rasanya sangat nyaman. Rony meraih ponsel yang tadi ia geletakkan di kasur. Menyalakan data seluler? Tidak dikamar Rony terdapat Wifi khusus untuknya.

Beberapa pesan langsung bermunculan ketika wifi telah tersambung ke ponselnya. Rony tak menggubris pesan-pesan yang menurutnya tak penting, pria itu langsung membuka pesan yang dikirim oleh Salsa.

Senyum tipis muncul dibibir Rony setelah membaca pesan dari Temannya. Rony mengetikkan sesuatu pada keyboard handphone nya.

Rony Liandra
Nanti kalau lagi sedih jangan dipendam sendiri ya, Sall.

Rony mengerutkan kening, ketika pesannya centang dua abu-abu, disitu juga tertulis bahwa Salsa sedang online.

Rony Liandra
Tidur Sall, udah malem.

Arana Salsabila
Lo udah nyampek Ron?

Rony Liandra
Udah, kenapa jam segini belum tidur?

Arana Salsabila
Ini Lagi main gitar aja sih, sambil Cover lagu.

Rony Liandra
Cover Lagu? Lo lagi live ya?

Arana Salsabila
Iya tadi, tapi udah gua matiin Live nya.

Rony Liandra
Sendiri?

Arana Salsabila
Iyalah sama siapa lagi!!

Rony menekan ikon Vidio Call tak menunggu waktu lama beberapa panggilannya langsung di angkat oleh Salsa. Pria itu membulatkan matanya ketika melihat Salsa berhijab namun Lehernya terlihat.

"Sall," Panggil Rony.

"Hmm?" Salsa yang tadi terlihat sibuk dengan gitarnya menoleh ke layar ponselnya.

"Lo yakin?"

"Apa?" Tanya Salsa heran.

"Leher," sahut Rony pelan.

Salsa terbelalak, tangannya refleks memegang Lehernya yang terbuka.

"Astagfirullah."

Salsa berdiri dari kursi meja riasnya membuat kursi tadi terjatuh karena didorong keras olehnya. Salsa panik sekarang, bagaimana ini? Peniti.

Salsa harus mencari Peniti, untuk saat ini Jarum pentul pun tidak masalah. Salsa mengedarkan pandangannya biasanya ada banyak dimeja rias, namun kali ini tidak ada di atas meja rias. Salsa menggigiti kukunya gugup.

"Tenang Sall, tenang oke."

Rony mencoba menenangkan Salsa yang terlihat panik. Namun ia tak ingin marah untuk kali ini ketika melihat Salsa membuka auratnya. Karena Salsa tak kunjung menemukan Peniti atau Jarum pentul Salsa mengganti Hijabnya menggunakan Hodie bewarna cream untuk menutupi Rambut dan lehernya.

Sepenuh Hati [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang