Selamat datang dan selamat membaca cerita 'Sepenuh Hati'
Sebelum membaca jangan lupa pencet bintangnya dulu ya, terimakasih
***
"Papa sama Mama kok kesini? Katanya gabisa balik Hari ini?" Tanya Salsa kepada Orang tuanya yang duduk diseberangnya.
Setelah acara Surprise tadi, Salsa, Rony dan keluarganya memutuskan untuk kembali ke Rumah Salsa, membahas rangkaian acara Pernikahan Salsa dan Rony nanti.
"Kan namanya juga surprise Caa, yakali Papa sama Mama bilang sama kamu, namanya bukan Suprise dong" Jawab Mama Ita
"Bentar, tadi katanya Papa mau ke Malang, kok bisa kesini bareng Mama?" Tanya Salsa kepada Papanya dengan raut muka yang Kesal, namun bagi Rony yang duduk disamping Salsa, raut muka Kesal Salsa terlihat begitu menggemaskan.
"Gini Caa, kamu ini kok Marah-marah mulu sih, cepet tua nanti" Ucap Papa Demis dengan nada bercanda
"Ihh Papah, beneran dong jangan bercandaaa" Ucap Salsa manjaa
"Aduh Caa, kamu ini udah mau jadi Istri orang kok Manja kayak gini sih, perasaan makin Tua umur kamu kelakuan kamu makin kayak anak kecil tau Caa, Gemess" Ucap Mama ita mengejek anaknya.
"Stt, Mamah, Caca mau dengerin penjelasan Papah, jadi mamah diem dulu, jangan ngomong dulu" Ucap Salsa dengan jari telunjuk di depan bibirnya
Semua orang disana yang melihat perdebatan itu hanya bisa tertawa sambil menggelengkan kepala.
"Aduh aduh, iya nih Papa jelasin, jadi setelah Kamu telfon papa. Papa tuh langsung pulang ke Jogja, nah Papa sama Mama berangkat dari Jogja ke Jakarta diam-diam biar kamu gatau, kalau kamu tanya siapa yang jemput Papa Mama di Bandara itu. Kamu tanya aja sama Tante dan Om kamu ya Ca" Demis menjelaskan semuanya kepada Salsa agar anak itu tidak bertanya-tanya lagi.
Setelah Papanya menjelaskan Salsa langsung menghadap ke arah Tante dan Omnya yang sedang makan cemilan yang tersedia disana dengan tatapan tajam.
Tante Nilla yang melihat Salsa sedang menatapnya tajam pun bertanya dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Kamu kenapa natap Tante dan Om kayak gitu sih Ca, serem amat" Tanya Tante Nilla dengan terus memakan cemilan.
"Iya Ca, kita nggak lagi ngapa- ngapain Loh." Om Putra ikut menimpali ucapan Istrinya dan terus memakan cemilan agar Salsa tak curiga dengan gerak-gerik mereka berdua.
Brak
"Om!! Tante!! Katanya kemarin mau pulang kampung ke Aceh!! Boong banget sih kalian berdua!!" Ucap Salsa tiba-tiba dengan tangan yang menggebrak meja. Yang membuat Semua orang menoleh ke arah Salsa.
Tante Nilla memeluk lengan suaminya dan berbisik.
"Mas ini gimana jelasinnya, Caca tuh kalau udah marah serem tau. Kamu sih sok-sokan bikin ide kayak kemarin, udah tau ponakannya gampang ngambekan"
"Aku juga gatau ini gimana jelasinnya, aku kira dia bakal Luluh gara-gara di Suprisein kayak gini. Eh malah masih ngambek ni bocah." Om Putra ikut berbisik yang membuat Salsa lagi-lagi menggebrak meja.
Brak
Tante Nilla dan Om Putra tersentak ketika Salsa menggebrak meja yang membuat Pelukan di lengan Om Putra terlepas.
"Ini kenapa malah bisik-bisik dikira nyamuk apa gimana sih! Jawab Tante Nilla Safitri dan Om Putra sadewa, yang cantik dan ganteng..." Salsa mencoba melembutkan suaranya walaupun ingin sekali ia marah kepada Tante dan Omnya yang berbohong.
Tante Nilla dan Om Putra segera menghadap ke arah Salsa yang sudah menatapnya tajam.
"Iya, maaf Salsa. Jadi Tante sama Om tuh pengen Suprisein kamu, karena kita tuh inisiatif gitu Loh. Jangan marah-marah dong Sal, masa habis di Lamar marah-marah. Nggak malu apa sama Mertuamu itu?" Jelas Tante Nilla dengan nada memelas.
Salsa menghela nafas Lalu duduk kembali, ia memejamkan mata untuk menenangkan dirinya agar tidak marah-marah. Benar juga harusnya ia menjaga Imagenya di depan Mertuanya bukan marah-marah seperti ini.
Ia membuka matanya Lalu menatap Mertuanya dalam "Maaf ya tante, Om. Emang gini keluarga aku Hobinya bikin orang emosi."
Keluarga Salsa membelalakan mata, ia tidak menyangka jika Salsa akan mengucapkan kalimat itu.
"Ya Allah, gini amat punya ponakan" Ucap Om Putra lirih.
Judika dan Rossa terkekeh sembari menggeleng-geleng kan kepalanya "Gapapa Sal, keluarga kita Lebih parah kok." Ucap Tante Rossa sembari melirik Rony dan Diva yang memang Hobinya berantem dirumah.
"Udah udah ya, ini kok malah bahas keluarga. Kalau bahas tentang kebaikan mah gapapa, ini malah kebalikannya Hahaha." Tukas Mama Ita yang duduk disebelah Rossa yang juga ikut tertawa.
"Iya nih, langsung aja ya Demis. Pernikan anak kita di tanggal berapa ya? Aku ngikutin tradisi kamu aja, biar nggak ngilangin Tradisinya juga." Jelas Judika kepada Demis yang duduk disebelahnya.
"Oh iya, jadi gini Jud. Gimana kalau kita buat 2x Resepsi, yang pertama yang di Jogja itu, Akad sama Resepsi. Nah mungkin sekitaran 2 hari setelah di Jogja kita lanjut acara di Jakarta. Buat tanggalnya udah aku hitung sama mbahnya Salsa, gimana setuju nggak lu?"
Judika mengangguk "Ikut aja gua mah, gimana baiknya." Demis tersenyum "Nggak nyangka gua jud, kita bisa besanan. Padahal awalnya kita cuman sahabatan, eh tau-taunya malah jadi besan." Judika terkekeh
"Sama, gua juga kagak nyangka. Baguslah awalnya kan kita emang niat jodohin anak kita, eh ternyata Dijodohin beneran sama Tuhan" Demis merangkul Judika "Iya, kalau emang Jodoh tuh nggak kemana."
"Ternyata bener ya, Yang awalnya Halu tuh pasti bakal jadi beneran. Gua jadi keinget cerita kita di Taman kampus." Ucap Judika membalas rangkulan Demis.
"Haha iya lagi, kita awalnya ngehalu kalau nanti kita udah nikah. Terus anak kita cewek cowok, bakal kita Jodohin. Eh jodoh beneran"
***
Berbeda dengan Mama ita dan Rossa, mereka sedang asik mengobrol tentang Pernikahan anak mereka.
"Sa, nanti gimana ya kalau mereka udah nikah terus punya anak. Kita bakal jadi Nenek, kamu mau dipanggil apanih?"
"Kalau aku nih ya ta, pengen banget dari dulu kalau aku punya cucu dari Rony pengen dipanggil Nena, sampek pernah kebawa mimpi tau Ta."
"Ih sama Sa, apalagi nanti kalau Salsa punya anak. Tuh cucu pertama ku, aku tuh pernah bilang ke Salsa. Kalau aku pengen cepet² punya Cucu, di iyain sama dia, katanya 2 - 3 tahunan eh ternyata 1 tahun aja langsung dikabulin sama Tuhan"
"Dan kalau ditanya pengen dipanggil apa, aku tuh pengen banget dipanggil Uti. Gak sabar ya Sa, kita bentar lagi bakal jadi besan." Ita menggenggam tangan Rossa dan Rossa membalasnya.
"Iya ta, kapan ya tanggalnya?"
"Bentar aku tanyai suami ku dulu ya Sa" Ita menatap Demis yang duduk bersebrangan dengannya.
"Mas, jadi kapan pernikahan Salsa dan Rony?" Tanya Ita dan dibalas senyuman oleh Demis "Penasaran banget ya kalian kayaknya, sampek pada natap aku kayak gitu?"
"Jadi tanggal pernikahan Salsa dan Rony, tanggal......"
***
Hai aku kembali lagi, siapa yang kangen sama cerita 'Sepenuh Hati'? Jujur aja kalik, coment yang banyak ya.
Oh iya yuk main tebak-tebakan tanggal berapa, bulan berapa, untuk tahunnya aku kasih tau ya biar gampang kalian nebaknya.
...., ......., 2027
Hayo tebakk, yaa.
Jangan lupa vote, coment and Share.
Kalau votenya udah tembus 250 aku bakal lanjut, dan Comentnya tembus 30 coment. Okee

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenuh Hati [ END ]
FanficCerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar mencintainya. Namun pada suatu hari ada seorang Laki-Laki yang datang kepada dirinya yang membuat Ar...