5. Wanita Biasa

9.7K 513 8
                                    

Hai selamat datang dicerita 'Sepenuh Hati' dan selamat membaca

Sebelum baca Jangan lupa pencet bintangnya dulu ya, terimakasih.

***

Usai dari Danau Salsa dan Rony memutuskan untuk beristirahat di Apartement Salsa dahulu.

Usai makan malam, Salsa dan Rony memilih Sofa dibalkon kamar sebagai tempat bersantai. Keduanya duduk berdampingan tanpa ada sekat, bahkan lengan Rony melingkari bahu Salsa, sedangkan perempuan itu menyandarkan kepala di dadanya.

"Diva apa kabar, Ron?" Tanya Salsa sebab Rony tadi sempat mengatakan bahwa ia sempat mampir pulang sebentar sebelum ia tadi bertemu dengan Salsa.

"Baik, Diva sekarang lagi Fokus sama kuliahnya dan dia juga gantin gua untuk urus Studio yang di Jogja." Sebenarnya informasi ini ia dapatkan lewat chat, faktanya selama bertemu di Rumah tadi mereka hanya membahas masalah yang sedang Salsa hadapi.

Salsa mangut-mangut. Omong-omong, ia dan Rony setuju untuk tidak membuka media sosial sementara waktu, setidaknya sampai berita tentang Salsa mereda. Mereka hanya sama-sama tahu, bahwa hingga kini, baik wartawan mau pun netizen di dunia maya masih mengincar informasi tentang Perselingkuhan Dimas kepada Salsa. Jadi, kini Salsa masih rapat menjaga privasi, bahkan tidak mau tahu tentang apa saja yang terjadi diluaran sana, hal tersebut tentu saja membuat Salsa juga ikut tidak mau tahu tentang perjalanan Karier Dimas saat ini--- setelah Salsa tahu keburukan Dimas.

Usapan lembut di kepalanya membuat Salsa mendongak, dilihatnya Rony yang menarik senyuman tipis seraya memperhatikan. "Gua ke dalem bentar." Perkataan Laki-Laki itu membuat Salsa mau tak mau menjauhkan diri, membebaskan Rony untuk maju.

Tidak sampai dua menit, Laki-Laki itu kembali dengan sebuah buku diary dari Tasnya yang tiba-tiba saja dia sodorkan kepada Salsa.

"Apa ini, Ron?"

Rony kembali duduk di sofa sebelum menjawab. "Buku Diary buat Lo, Lo bisa isi cerita Lo disini. Gua kasih Buku Diary ini ke Lo karena gua tahu Lu lagi butuh teman cerita tapi Lo gamau cerita kesedihan Lo sama siapapun." Terjadinya menyorot Salsa sendu. Sepertinya ada beban berat yang saat ini menumpuk di kedua bahunya. Sejujurnya Rony hampir Frustasi memikirkan Mental Salsa setelah ia tahu Tentang Cerita perselingkuhan Dimas dari Paul.

"Makasih ya Ron Lo masih mikirin gua disaat Lo juga lagi ada masalah, maafin gua ya yang udah sempat menjauh dari Lo gara-gara Dimas, dan maafin juga Zeyra temen gua yang udah nyebar aib Lo ke Publik, gua harap Lo juga mikirin kesehatan Mental Lo karena kesehatan mental Lo lebih baik daripada mikirin kesehatan Mental gua, gua bisa kok sembuhin Luka ini sendiri." Penuturan Salsa diangguki oleh Rony dengan patuh. Laki-Laki itu hanya bisa menunduk, menyembunyikan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca. Dia terharu dengan Cara Salsa menghadapi semua masalah yang ia hadapi sekarang. Rony sangat tahu betul seberat apa beban yang dipikul Gadis itu saat ini.

"Mau peluk, boleh?" Izin Salsa dengan suara serak.

Rony mengerutkan keningnya bingung namun, tak ayal dia tetap membawa Salsa ke dalam rengkuhannya. Perempuan itu benar-benar memeluknya erat, juga memberikan usapan-usapan dibahunya.

"Sall, kalau dirasa dunia lagi gak baik sama Lu, jangan ragu buat cerita sama gua. Tolong jangan terlalu keras sama diri sendiri ya, Lo itu manusia butuh istirahat." Tutur Rony disertai usapan lembut dibahu Salsa.

Namun tidak ada suara lagi setelahnya, Rony bisa merasakan pelukan yang semakin mengerat di antara mereka.

Cukup lama bertahan pada posisi yang sama, akhirnya Rony melepas pelukan mereka, kedua tangannya menangkup masing-masing sisi wajah Salsa, kemudian mencium kening perempuan itu lama. Selanjutnya, mereka kembali ke posisi awal, duduk santai dengan posisi lekat. Bedanya, kali ini Salsa merasakan usapan lembut di bahunya dengan ritme teratur, membuat ia tak sanggup lagi membendung senyum.

"Ron"

"Hmm"

"Kata Mas Iman, katanya Lo nolak duet bareng gua, Kenapa?"

"Gua cuman gamau dianggap memanfaatkan posisi gua sekarang yang lagi Dishipperin sama Lo, gua gak mau dianggap Manfaatin Lo untuk bikin nama gua naik." Ucap Rony, masih ragu akan keputusan yang harus dia ambil.

Salsa mendengus. "Ron Lo tuh harusnya gausah berfikir kayak gitu, banyak orang yang nunggu duet kita, Lo gak perlu takut kalau Lo manfaatin Gua, gua tau kalau Lo itu udah berjuang dari kecil buat bisa gapai cita-cita Lo Ron."

"So, Lo gak perlu mikirin hal-hal yang sebenarnya gak perlu Lo pikirin, Ron. Kalau Lo baca Comentar Netizen, Lo baca yang positif aja jadiin Coment itu sebagai pelajaran hidup buat Lo. Dan kalau Lo nemuin Comentar yang buruk Lo gak usah perduliin itu tapi Lo harus buktiin kalau Lo bukan orang yang kayak gitu."

Rony seperti mendapatkan lampu terang-benderang yang memperjelas di depan Sana. Luar biasa sekali memang Arana Salsabilla ini. Rony sampai tak kuasa untuk tidak menatap gadis itu lekat saking takjubnya.

Salsa berdiri hanya menampilkan senyum Lembutnya. Dia sudah berusaha memberikan solusi, untuk apapun keputusan Rony nanti, ia serahkan pada Laki-Laki itu sendiri. Ia hanya bisa memberikan saran dan mendoakan.

***
Akhirnya kejawab juga siapa Laki-Laki yang ada diBab #Tepi Danau.

Gasabar banget gua sama Part Salsa putusin Dimas. Gemes bat gua sama Masalah ini.

Buat yang penasaran sama lanjutannya, pokoknya jangan lupa pantengin terus Wattpad 'Menanti'

Jangan lupa Vote, Coment dan Share.

Tolong jangan dibawa ke Real Life ya, Terimakasih.

Sepenuh Hati [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang