2. Melawan Restu

20.7K 553 3
                                    

Haii selamat datang  dan selamat membaca cerita Sepenuh Hati

Selamat Membaca, dan jangan lupa Vote dan Coment yaa

***

Pagi ini di apartemen Salsa, sedang terjadi kekacauan dikarenakan ulahnya sendiri, yang terlambat bangun padahal sudah tahu bahwa dirinya akan Membuka Usaha barunya atau lebih tepatnya 'Gran Opening' Cafenya sendiri.

Salsa sudah tinggal terpisah sejak setahun yang lalu dengan Orang tuanya, hal ini tentu tidak mudah untuk Salsa, bagaimana ia harus meyakinkan orang tuanya bahwa dirinya bisa hidup mandiri. Banyak kekhawatiran orang tuanya melepas Anak semata wayangnya, tapi dengan negosiasi yang cukup sengit akhirnya orang tuanya memperbolehkan dirinya untuk tinggal secara Mandiri.

Dan, ya, hari ini dirinya akan membuka usaha pertamanya, yang sudah ia impikan sejak dulu, Akhirnya setelah menunggu beberapa tahun untuk Salsa menabung, Cafe yang ia impikan bisa terbangun.

Salsa sudah mendengar omelan Kak Aurel yang baru saja datang ke Apartemen ketika dirinya baru saja bangun, inilah salah satu kebiasaan buruk Salsa, suka telat untuk bangun dan dirinya terlalu santai menanggapi.

"Kak, ini bukan kesalahan gue aja loh," ucap Salsa yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan santai. Kak Aurel, selaku Asisten dan Managernya melototi dirinya.

"Terus salah siapa Arana Salsa?!" Kak Aurel bertanya kepada sang biang kerok pagi hari ini dengan raut wajah yang sudah memerah menahan amarah kepada Salsa.

Salsa hanya terkekeh melihat ekspresi marah Kak Aurel kepadanya. Kak Aurel salah satu orang yang juga berperan dalam setiap proses Kariernya, dipertemukan dan disatukan dengan kak Aurel membuat Salsa merasa sangat Bersyukur karena mendapatkan Manager yang bisa mengerti dirinya, meskipun Kak Aurel orangnya galak dan juga cerewet, Tapi Salsa sayang banget sama dia.

"Heh! Malah cengengesan ni anak, cepetan itu dipakai udah disiapin juga!" Setelah mendapatkan intrupsi dari Kak Aurel, Salsa segera bersiap secepat mungkin.

Perjalan dari Apartemen miliknya dengan Cafenya tidak begitu jauh, ya karena Salsa, berpikir bahwa tempat tinggalnya tidak begitu jauh dari lokasi membuat dirinya sedikit lebih santai, namun ternyata jiwa terlalu santainya ini membuat dirinya malah jadi terlambat.

"Kak, ada siapa aja ntar yang datang selain keluarga?" Tanya Salsa kepada Kak Aurel.

"Novia, Syarla, Anggista, Neyl, Aredo, Sama Danil." Jawab Kak Aurel sambil menatap ponselnya.

Salsa hanya mengangguk, dirinya bersyukur akan bertemu dengan sahabat-sahabatnya tersebut, sudah lumayan lama mereka tidak bertemu karena kesibukannya masing-masing.

Akhirnya setelah beberapa waktu, Salsa sudah sampai diCafenya, terlihat disana ada beberapa Keluarga dan teman Ayahnya yang datang.

"Kak Caca!" Suara panggilan yang tak asing ditelinga Salsa, ya itu suara Billa, sepupunya yang selalu menemani dia dalam mengurus Cafenya sebelum dibuka.

Sabilla adalah adik sepupu Salsa yang paling dekat dengannya, yang sudah dianggap adik kandung Salsa sendiri, dan dia juga yang memberinya gelar 'Caca' katanya Salsa begitu menggemaskan dan lucu.

"Congrats Kak Caca" Tiba tiba Sabilla sudah menubruk Sabilla, memeluk erat Kakak sepupunya.

Salsa membalas pelukan Sabilla dengan erat pula, bohong jika dia tidak terharu dengan sikap Sabilla kepadanya.

"Aaaa gemes deh lihat Billa sama Ara pelukan," ucap seseorang yang membuat Sabilla dan Salsa menoleh ke sumber suara, itu adalah Anggista, salah satu sahabat Arana yang juga dekat dengan Billa.

Sepenuh Hati [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang