3. Sah

4.7K 199 0
                                    

Dani menggeleng keras. Lagi-lagi tangisnya pecah tak tertolong. Setelah pulang sekolah tadi, di rumah Ganzi ada kedua orang tuanya memintanya untuk pulang karena besok adalah hari pernikahannya. Ia justru mengurung dirinya di kamar mandi yang ada di dalam kamar Ganzi untuk menghindari mereka.

Tari dan Bastara pulang dengan tangan kosong. Tapi justru mereka menyuruh Tion untuk membawa calon istrinya itu.

Tentu saja Dani menolak keras. Ia bahkan menahan pintu saat Tion berusaha membukanya.

Ganzi dan Sarah biarkan karena memang mereka tak boleh ikut campur. Apalagi mereka tau Dani akan dinikahi remaja ini besok harinya. Seharusnya memang Dani ada di rumahnya sekarang.

"Buka!"

"GA MAU!! PERGI HIKS!"

"Buka atau gw dobrak!"

"GA MAU HIKS..."

"Nyingkir dari pintu!"

Brak!

Dani terperanjat lalu mundur jauh dari pintu. Ia memojokkan dirinya di dinding hingga dobrakan ke 3 pintu terbuka meski harus rusak.

Dani nampak bergetar melihat wajah Tion yang berkilat marah karena habis kesabarannya. Remaja itu langsung mendekati Dani.

"Nurut bisa ga sih?!" Bentak Tion membuat Dani semakin terisak.

"Jangan nangis!"

Dani menggeleng membuat Tion menghela napasnya kasar.

"Pulang!"

"Ng-nggak mau hiks..."

"Gw bilang nurut. Bisa?"

"Nggak!"

Tion berdecak dan dengan gerakan cepat mengangkat tubuh bongsor itu ke pundaknya membuat jeritan keras dari mulut kecil calon istrinya itu.

"Tu-turunin!! Mommy!!"

"Brisik."

Tion berjalan dengan cepat keluar. Dani rasa pening karena dunia seperti terbalik. Ia terus memberontak dengan memukuli-mukul punggung dan pundak Tion serta kakinya yang terus bergerak tapi Tion tak terpengaruh sedikit pun.

"Astaghfirullah! Hati-hati, nak." Panik Sarah melihat Dani yang digendong terbalik seperti itu.

"Nanti saya suruh orang buat benerin pintu kamar mandinya, Tante. Saya bawa dulu Dani nya."

"I-iya, nak. Aduh awas pelan-pelan ya. Kasian Dani nya."

"Iya, Tante."

"Mommy!! Tolongin Dani!! Zi!!"

Ke2nya diam. Sungguh mereka tak bisa membantu Dani sama sekali.

Tion keluar rumah Sarah. Sebelum masuk mobil, ia mengubah gendongannya menjadi seperti koala lalu ia masuk. Membiarkan Dani duduk dipangkuannya.

"Nggak mau!! Turunin gw!!"

"Diem atau gw cipok!"

Dani tak mendengarkan ancaman itu. Dia terus berontak dan berusaha menjauh dari Tion membuat Tion menggeram keras.

Ia menarik kepala Dani dan menempelkan bibir ke2nya membuat Dani tersentak. First kiss nya.

Tangan 1 Tion yang bebas memeluk tubuh kecilnya dengan erat. Bahkan mengunci ke2 tangannya dengan mencengkeram lengannya membuatnya tak bisa bergerak.

"Nghh!!"

Dengan gerakan lihai Tion menyesap dan memonopoli bibir Dani yang nampak begitu candu baginya. Ia melumatnya. Bahkan menggodanya dengan lidahnya yang memang sudah ahli.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang