25. Puding

2.5K 74 0
                                    

"Yang..."

Dani menepis kasar tangan itu.

"Yang maafin aku yang."

"Diamlah. Perutku keram!" Kerasnya kesal. Setelah mandi tadi, Dani full mengabaikan sang suami. Perutnya jadi tak enak dan ia juga tak napsu makan.

Tion menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Susah kalo gini.

5 menit dalam hening. Tion tak kuat jika Dani mendiaminya seperti ini.

"Yang jalan-jalan yuk."

"Diem ku bilang!"

"Niatnya tadi aku mau beli baju baby buat..."

Ucapan Tion terhenti saat Dani berdiri dari duduknya dengan susah payah. Kemudian pergi ke kamar mereka tanpa sepatah katapun membuat Tion mengusak rambutnya kasar.

5 menit Dani keluar lagi dengan baju rapi.

"Mau kemana, yang?"

"Katanya mau beli baju baby!! Ihh nggak tau ah males!!"

Dani mojok di tembok dengan tangan terlipat di depan dadanya. Membuat Tion terkekeh kemudian mendekati si manis.

Ia menggaet kunci mobil, ponsel dan dompetnya kemudian disakunya. Ia membalik tubuh Dani dan menggendongnya ala koala. Melihat bagaimana bibir manis itu mengerucut lucu.

"Iya ayo. Cium dulu dong."

"Ga mau! Kamu jelek!"

"Ya udah ga pergi nih."

"Ihh nyebelin banget!!"

"Cium atau di rumah aja."

Dani dengan enggan menunduk dan mengecup singkat bibir Tion.

"Lucunyaa!"

Tion melangkah menuju pintu sementara Dani sudah nyaman di pundaknya dengan tangan memainkan kerah baju belakangnya.

"Habis ke mall mau ketemu Rion ga?"

"Mau. Baby rindu abangnya."

"Haha iya sayang."

Ke2nya pun pergi ke mall. Niat Tion hanya untuk memperbaiki mood Dani. Dan juga hanya membeli baju bayi. Tapi malah Dani minta dibelikan barang-barang sekamar. Seperti kasur bayi, handuk bayi, sepatu bayi, mainan bayi, kursi bayi, dekorasi kamar bayi dan lain sebagainya membuat Tion hanya bisa menghela napas.

Tak lupakan mereka membeli Lego terbaru untuk Rion.

"Sayang. Kita makan dulu ya. Kamu kan tadi ga sarapan. Kasian baby."

"Um ayo." Dani menarik Tion menuju kios stand makanan manis. Padahal Tion ingin sushi. Tapi tak apa asal ada yang masuk perut Dani.

"Kamu mau apa, yang?" Tanya Tion sembari membuka buku menu.

"Baby mau puding daging sapi."

Tion juga pelayan yang mengantar buku itu terdiam dan saling tatap.

"A-apa, yang?"

"Ih puding sapi loh. Baby mau."

"Eee yang lain aja ya, sayang? Di buku menunya ga ada soalnya. Ini ada dessert. Mau ga yang?"

Dani diam. Lengkap dengan wajah seperti ingin menangis.

"Sayang. Dengerin aku. Aku mau nurutin apapun ngidam kamu asal itu masuk akal, yang. Di dunia ini ga ada yang namanya pusing daging sapi. Kalo ada pun orang gila yang bikin, yang. Maaf ya kali ini aku ga kabulin mau baby. Selain itu kamu mau apa? Jangan puding daging. Dessert aja ya?"

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang