4. BDSM 🔞⚠️

15K 262 15
                                    

Dani terbangun pukul 11 malam. Ia mengernyit dan menggeliat kecil untuk mengumpulkan nyawanya. Lalu detik berikutnya ia terperanjat duduk saat tau ia ada di ruangan asing yang mewah. Kepalanya nengok ke kanan dan kiri lalu terhenti melihat seonggok manusia berambut pirang yang duduk dikursi kerja dengan segelas wine ditangannya tengah mengawasi setiap pergerakannya.

Dani nampak menelan ludahnya kasar dengan badan yang mulai bergetar. Rasa takutnya membuat kepalanya pening.

"Akhirnya bangun juga." Deep voice itu membuat Dani kaget. Mata bulatnya menatap remaja itu yang kini berjalan mendekatinya.

Tak!

Dentingan gelas yang beradu dengan meja nakas membuat Dani semakin takut. Ia memojokkan dirinya di kepala ranjang dengan air mata yang mulai menumpuk di bingkai mata cantiknya.

"Gimana? Nyenyak?" Tanya halus Tion yang justru terdengar mengerikan.

Dani diam.

"Kalo orang nanya tuh jawab!"

Dan Dani mengangguk lirih.

"Punya mulut kan?!"

"I-iya..."

"Lo tau kan kegiatan malem orang habis nikah?"

Dalam hati Dani mengumpat keras. Tapi ia tak berani mengeluarkan unek-unek nya pada Tion. Auranya sangat mengerikan sungguh.

"G-g-gw ca-cape..." Ucapnya gugup. Ia benar-benar takut.

"Gw suami lo. Lo harus nurut."

Tion tak mendengar lagi jawaban Dani dan ia menuju lemari. Mengambil sesuatu di laci besar didalamnya. Dan Dani refleks menangis melihat benda-benda di tangan remaja gila itu.

Sex toys.

"Mau main?"

Dani menggeleng keras. Perasaannya begitu buruk saat ini.

"Gw bilang nurut! Kalo gw tanya lu cuma bisa ngangguk atau jawab 'iya'! Ngerti?!" Tion mencengkeram ke2 pipi gembil Dani dengan 1 tangannya. Dan Dani mengangguk lirih dengan isakannya.

"Good boy. Gw tanya sekali lagi. Mau main?"

Dani semakin keras menangis tapi kepalanya tetap mengangguk sangat pelan hampir tak terlihat membuat Tion menyunggingkan senyum psikopat nya.

"Pinter. Buka baju." Perintah pertama Tion yang membuat jantung Dani seperti merosot ke lambung.

1 menit hening.

"Lu budeg? Gw bilang buka ya buka. Apa perlu gw yang buka?" Ujarnya lagi dengan memainkan gunting di tangannya sekarang. Dani dengan gemetar menaikkan tangannya dan mencoba mencopoti kancing kemeja putih yang ia gunakan.

"Ck lama!"

Dani menjerit saat tiba-tiba kakinya ditarik membuatnya kini terlentang diatas kasur dan dengan gerakan cepat Tion merobek habis kemeja putih itu sampai kancing-kancingnya berloncatan entah kemana. Menyisakan kaos manset yang Dani kenakan. Tion membuang robekan baju itu. Napasnya sedikit memburu melihat kulit seputih susu yang dimiliki gumpalan lucu dibawahnya.

Tion mengurung kepala dani dengan ke2 tangannya membuat wajah mereka sangat dekat. Dani menahan napasnya dengan memejamkan matanya. Tak berani bertatapan mata dengan iblis diatasnya.

"Ugh! Ja-jangan hiks..."

Tion mengendus leher putih itu. Menghirup harum wangi bayi dari pasangannya itu. Ia menyukainya.

Lidahnya menjulur menyapu kulit leher Dani membuat badannya tegang seketika.

Tangan Dani menahan bahu Tion dan berusaha pelan menolak suaminya. Tapi Tion dengan cepat menggenggam ke2 tangannya dan menekannya disamping kepalanya kemudian mulutnya semakin liar dengan leher Dani. Tak hanya menjilat, kini bibir dan giginya ikut andil. Menyesap menggigit dan meninggalkan ruam merah yang begitu kentara.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang