14

207 6 0
                                    

Selamat membaca 🤗❣️






Hari hari tidak terasa sudah berganti, rasanya baru kemarin hari Senin kini sudah tiba di penghujung hari. Sabtu ini tepat di aula sekolah SMA Wijaya murid murid kembali kumpul. Mereka berkumpul untuk melihat pertunjukan salah satu ekstrakurikuler disekolah, yaitu karate.

Aula sekolah pun sudah ramai, kursi tribun pun sudah penuh terisi. Suasana aula ramai oleh murid murid yang menunggu acara dimulai. Acara ini memang sering diadakan guna meningkatkan kemampuan para murid yang mengikuti ekstrakulikuler karate. Karena ekstrakulikuler yang satu ini sering sekali mengikuti perlombaan sebagai perwakilan sekolah, dan beruntung nya mereka selalu membawa pulang piala dan penghargaan lain nya.

Dan di sini lah Syila berada, tepat berada dibelakang podium aula. Syila bersama beberapa teman satu ekskul nya sedang bersiap siap untuk tampil nanti. Seragam sekolah mereka pun sudah berganti menjadi baju karategi, dimana desain bajunya seperti kimono yang biasa dipake oleh seorang karateka.

Syila memasang sabuk karate atau bisa juga disebut Obi di pinggang nya. Sabuk yang berwarna hitam itu melingkar sempurna menandakan bahwa Syila sudah siap untuk turun ke arena. Ya, Syila sudah berada di tingkatan sabuk hitam yang tandanya dia sudah berada di tingkat paling tinggi. Namun walau begitu Syila masih terus berlatih untuk lebih memaksimalkan keahliannya, ia sudah mengikuti bela diri ini sejak dirinya duduk di bangku kelas satu SMP. Jadi tidak heran jika Syila sudah menguasai olahraga bela diri yang berasal dari Jepang ini. Terlepas karena sang ibu yang berada dari negara sakura itu, Syila pun memang suka sekali dengan kegiatan yang ekstrim.

"Anak anak tolong perhatian nya!."seorang pria dewasa bernama Reza berseru kepada anak murid nya untuk berkumpul. Dia adalah pelatih karate di SMA Wijaya.

"Hari ini kita akan melakukan pelatihan seperti biasa. Saya harap kita bisa melakukan nya dengan baik dan sportif. Saya harap pun tidak ada yang mengacaukan latihan dengan keributan seperti bulan lalu."ujar Reza. Kedua matanya melirik kearah Syila dan Amora.

Sadar mendapatkan lirikan dari gurunya Syila menundukan kepalanya. Teringat kejadian sebulan lalu dimana dirinya bertengkar dengan Amora, saling jambak, saling pukul, saling tendang dan lain nya dengan brutal. Hingga membuat Reza sulit memisahkan ke duanya.

"Baik, sebelum itu mari kita berdoa agar diberi kelancaran dan keselamatan untuk kita bersama. Berdoa menurut kepercayaan masing masing di mulai." Semuanya pun langsung menundukkan kepalanya untuk berdoa.

"Selesai."semua pun langsung kembali menegakan kepalanya setelah Reza mengakhiri doa.

"Semuanya sudah siap?."tanya Reza pada anak muridnya.

"Siap senpai!."jawab mereka kompak.

"Baik kalo begitu sekarang kita keluar."

Setelah itu mereka langsung berjalan keluar dari podium menuju tengah tengah aula. Murid murid yang sejak tadi tidak sabar ingin menonton berseru histeris saat melihat anggota ekstrakurikuler karate masuk. Bahkan Zura yang duduk di tribun paling bawah dekat sekali dengan lapangan aula berseru meneriaki nama Syila bersama dengan Zidan dan Oji. Iya Zura dan Zidan mereka menonton bersama untuk melihat aksi sahabatnya Syila.

Tidak ada perdebatan atau keributan yang mereka tampilkan, kedua sejoli itu akan akur dan kompak saat melihat Syila tampil. Namun setelah itu mereka berdua akan kembali ke setelan awal, yaitu berdebat dan bertengkar.

Di lapangan aula kini sudah mulai melakukan pemanasan oleh anggota karate. Mereka melakukan pemanasan untuk menghindari resiko nya cedera, selain itu melakukan pemanasan sebelum latihan bermanfaat untuk melenturkan sendi dan otot otot agar tidak tegang.

Love SuamikkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang