17

234 8 0
                                    

Selamat membaca 🤗❣️
Enjoy💋









Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, bahkan murid murid pun telah pergi meninggalkan kelas untuk pulang kerumah masing masing. Namun berbeda dengan Syila, ia masih duduk diam didalam kelas bersama Zura. Mereka belum juga beranjak untuk keluar, padahal biasanya Syila dan Zura lah yang paling semangat jika mendengar suara bel pulang. Kelas pun sudah kosong tidak ada murid lain selain mereka berdua.

"Jadi lo mau balik sama kak erka apa sendiri?."tanya Zura.

"Gue pengen nya sendiri. Takut ada anak sekolah yang liat kalo gue bareng kak erka."jawab Syila.

"Tapi kak erka masih disekolah emangnya?."Syila mengangguk. Suaminya itu memang berada disekolah hingga sekolah selesai. Katanya ada banyak yang harus dikerjakan mengenai sekolah SMA Wijaya, alias sekolah milik suaminya sendiri.

"Gue boleh tanya sesuatu syil?."Zura menatap Syila was was.

Syila menoleh mengalihkan perhatiannya dari ponsel menghadap Zura."Apa?."

Zura ragu ragu ingin bertanya, karena pertanyaan ini mungkin akan mendapatkan pukulan cantik dari Syila. Namun rasa penasarannya ini lebih besar dari rasa takut akan nanti dipukul oleh temannya.

"Lo...lo...lo udah..."

"Mau nanya apa sih?! Lama banget lo!."sungut Syila karena kesal.

"Lo udah pernah begituan sama kak erka?."tanya Zura cepat. Bahkan saking cepatnya membuat Syila terdiam sejenak. Namun tidak lama kemudian sebuah pukulan mendarat di bahu Zura.

"Awsshh sakit gila!."pekik Zura merasakan sakit dibahunya.

"Pertanyaan lo ga bermutu!."ketus Syila dengan wajah memerah. Syila tidak menyangka bahwa Zura akan bertanya demikian padanya. Ia merasa malu mendapatkan pertanyaan dari Zura walaupun gadis yang duduk disampingnya ini adalah sahabatnya, akan tetapi masih tetap saja malu.

"Ish gue kan cuma nanya doang, lo ga perlu pukul gue juga kali."

"Ya lo ngapain tiba tiba nanya kaya gitu? Ga jelas banget."Syila mendelik kan matanya.

"Karena gue penasaran, makanya gue nanya."kata Zura, ia memang penasaran saja ingin tau sahabat satu satunya ini sudah pecah telur atau belum."Jawab syil, lo udah begituan apa belum sama kak erka?."lanjut Zura.

Uhukk

Syila dan Zura langsung menoleh kearah sumber suara batuk tersebut. Mereka melihat didepan pintu kelas berdiri orang yang sedang mereka bicarakan. Erka, pria itu terbatuk saat hendak memasuki kelas istrinya ketika mendengar pertanyaan yang dikeluarkan oleh Zura.

Sedangkan Syila dan Zura terdiam kaku ditempat duduknya masing masing. Apa lagi Zura, ia bahkan menunduk kan kepalanya dalam dalam. Malu jika harus bertatapan dengan pemilik sekolahnya.

"Syil, kenapa lo ga bilang kalo kak erka mau kesini?."bisik Zura kearah Syila.

"Gue juga ga tau ra, tadi dia cuma bilang suruh tunggu aja."balas Syila. Ia pun tidak tak menyangka bahwa Erka sudah berada didepan pintu kelasnya. Karena tadi suaminya itu memberikan pesan lewat WhatsApp padanya untuk menunggunya sebentar. Namun yang terjadi suaminya itu malah sudah ada didepan kelas.

"Muka gue mau ditaro dimana syil? Kak erka pasti denger omongan gue barusan."Zura mendesah frustasi.

"Lo sih ah nanya begituan sama gue."

Erka memperhatikan kedua gadis didepannya dengan diam. Ia tau bahwa mereka sedang berbisik bisik satu sama lain. "Kenapa kalian bisik bisik?."tanya Erka.

Love SuamikkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang