Happy reading 🤗❣️
Tidak terasa hari sudah semakin sore dan Syila masih betah berada dikediaman rumah orang tuanya. Gadis yang sedang duduk ditepi kolam renang rumahnya merasa enggan untuk pulang, Syila masih merasa rindu dengan suasana rumah yang sudah lama dirinya tinggalkan.
Selepas membuat kue tadi bersama sang Bunda, Syila memutuskan tidur untuk sebentar. Kemudian bangun untuk makan siang dan berakhir disini, duduk diam sendirian dengan kedua kaki yang dijatuhkan kedalam air kolam. Sesekali juga Syila menggerakkan kakinya membuat gelombang air didalam nya.
Terlintas dipikirannya tentang, apakah dirinya bahagia dengan pernikahannya? Atau apakah dirinya sudah benar benar menerimanya? Percakapan siang tadi bersama Bunda nya membuat Syila menjadi kepikiran.
Selama menjalani pernikahan nya bersama Erka, Syila hanya mengikuti alur hidupnya. Ia hanya menjalani nya sebatas tanggung jawabnya sebagai istri dan anak. Syila tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, setidaknya dengan dirinya menerima pernikahan yang dilakukan dengan perjodohan bisa membayar sedikit jasa kedua orang tuanya. Walaupun Syila harus merelakan perasaan dan hak nya sendiri.
Diawal pernikahan Syila memang masih belum bisa menerima, bahkan disaat hari pernikahan nya Syila rasanya ingin kabur dan meninggalkan acara yang hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup nya. Namun lagi lagi dirinya tidak bisa melakukan itu, tatapan memohon dan tatapan binar bahagia dari sorot mata kedua orang tuanya membuat Syila tidak tega untuk melakukannya.
Syila tidak ingin menjadi anak pembangkang, dan tidak ingin menjadi anak durhaka karena telah membuat orang tuanya kecewa dan sedih akibat perbuatannya. Biarlah ia mengorbankan hatinya untuk kebahagiaan kedua orang tuanya, yang terpenting Syila tidak akan pernah melihat kesedihan diwajah orang tuanya.
Jika dipikir pikir hidupnya ini memang drama sekali. Diselingkuhi oleh sang kekasih dan dikhianati oleh teman dekat sendiri, kemudian dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Bahkan kejadian itu terjadi saat bersamaan seolah semesta sangat mendukung. Membuat Syila menertawakan takdirnya sendiri. Bagiamana bisa dirinya yang sedang patah hati harus menikah dengan pria yang bahkan belum dirinya temui, bahkan ia harus menikah dengan pria yang tidak dirinya cintai.
Akan tetapi saat sudah dijalani Syila mulai mengerti, tidak semua hal harus sesuai dengan keinginan kita. Tidak semua hal harus sesuai dengan ekspektasi kita, karena belum tentu apa yang kita inginkan dan apa yang kita bayangkan itu baik. Justru hal yang tidak di duga duga malah menjadi sesuatu hal yang sangat baik.
Pertama kali Syila tau siapa pria yang akan menikah dengan nya, Syila merasa marah. Syila pun tidak menerima Erka sebagai calon suaminya, namun berbeda dengan sekarang dirinya sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Erka dihidupnya. Syila sudah mulai menerima Erka sebagai suaminya, walaupun Erka yang sering membuat dirinya kesal dan marah marah. Namun kehadiran Erka cukup membuat hidup Syila berubah.
Banyak hal yang sudah merubah dirinya setelah menikah bersama Erka. Syila yang sering kali bangun siang dan telat kini sudah terbiasa bangun pagi. Bahkan bisa menyiapkan sarapan padahal dulu dirinya hanya tinggal memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh Bundanya. Mengurusi rumah dan memenuhi kebutuhan Erka sudah menjadi rutinitas nya semenjak menikah. Walaupun awal awal Syila tidak mau melakukannya, pada akhirnya Syila sudah terbiasa dan kini sudah menjadi tugas wajib nya.
Tapi terlepas itu apakah hatinya juga sudah berubah? Apakah hatinya sudah memiliki perasaan kepada Erka, yang awalnya sangat amat membenci dan menolak kini apakah hatinya sudah terbuka dan berubah?. Memikirkan itu Syila pun tidak tau jawabannya.
Namun mengingat bagaimana jantung nya yang sering berdegup kencang saat berdekatan dengan Erka dan saat rona merah di pipinya terlihat saat Erka memberikan sentuhan kecil yang tidak disengaja olehnya membuat Syila bingung sendiri dengan dirinya. Reaksi seperti apa hingga membuat jantung serta pipinya sering memerah hanya karena perlakuan kecil Erka kepadanya, apa itu bisa disebut dengan baper?.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Suamikkk
Ficción GeneralUPDATE SETIAP HARI! My first story🤗 Perjodohan. Sudah tidak asing memang dengan yang namanya 'Perjodohan' sejak jaman dulu hingga jaman sekarang tradisi itu masih tetap terjadi. Perjodohan yang kerap kali dilakukan oleh para orang tua untuk para an...