24

181 6 0
                                    

Hallo everyone 🖐️
Yeay up lagi nichhh
Selamat membaca semuanya 🤗❣️
Enjoy💋

















Syila menghempaskan tubuhnya keatas kasur miliknya. Ia menghela nafas panjang sambil menatap langit langit kamarnya. Syila merasa tubuhnya lelah setelah seharian berada disekolah untuk menyelesaikan ujian sekolahnya. Yang kebetulan hari ini adalah tepat hari terakhir Syila mengisi soal ujian yang menguras otak, sebelum nanti pembagian raport hasil kerja kerasnya.

Kedua mata Syila terpejam merasakan dinginnya AC yang menyala. Tubuh dan pikirannya lelah membuat Syila yang baru saja terpejam langsung masuk kedalam alam mimpinya. Cepat sekali memang karena kelelahan membuat Syila cepat tertidur.

Sedangkan ditempat lain, Erka sedang sibuk dengan berbagai macam berkas dihadapannya. Beberapa kali Erka berdecak saat mendapatkan beberapa laporan yang tidak sesuai.

"Mereka becus tidak sih dalam bekerja."gumam Erka kesal. Sekali lagi Erka mencoret kertas yang baru saja dirinya periksa dengan kasar. Ini adalah lembar terakhir laporan keuangan yang Erka periksa sejak tadi. Pria itu menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi miliknya. Jemarinya dengan pelan mengurut pangkal hidung mancungnya.

Beginilah nasib menjadi CEO semua tanggung jawab menjadi tugasnya. Namun mau bagaimana lagi Ini sudah menjadi takdirnya, mau mengeluh pun percuma. Papa nya sudah mempercayai dirinya sejak dirinya lulus kuliah di London. Bahkan Papa nya itu tidak perlu bersusah payah untuk mengajarkan dirinya saat pertama kali dirinya menjadi seorang CEO.

Semuanya Erka pelajari seorang diri dengan berbekal ilmu yang pernah dirinya emban di universitas terbaik di London. Kini Erka sudah sukses dan mampu menggantikan Bara, sang Papa. Bahkan semenjak perusahaan dipegang oleh Erka banyak sekali investor yang meminta kerja sama dengan dirinya. Namun Erka tidak segampang itu untuk menerima kerja sama yang ditawarkan oleh para investor itu kepadanya.

Erka sangat selektif dalam milih rekan bisnis yang akan dirinya ajak bekerja sama. Karena Erka tau banyak investor yang hanya memanfaatkan dirinya untuk keuntungan pribadi mereka sendiri. Dan Bara pun berkali kali pernah mengingatkan untuk tidak gegabah menjalani hubungan kerja sama dengan investor baru. Dan Erka sudah tau itu.

Maka dari itu Erka sering sekali dijuluki sebagai CEO berdarah dingin. Demikian Erka mendapatkan julukan seperti itu karena sikap Erka yang terkesan dingin dan cuek serta sikapnya yang tegas dan berwibawa membuat banyak orang merasa segan terhadap nya. Belum lagi jika Erka sudah mengeluarkan sisi iblisnya, yaitu ketika dirinya sedang marah karena pekerjaan yang tidak dikerjakan dengan benar.

Dan sasaran empuknya adalah Gio sang asisten pribadi sekaligus sahabatnya. Gio sudah terbiasa dengan sikap Erka yang sering melimpahkan kemarahannya kepada dirinya. Gio sudah memasang telinga yang tahan banting saat mendengar Erka yang berteriak, memaki bahkan mengeluarkan umpatan umpatan kasar kepadanya.

Itu semua karena Gio sudah mengetahui bagaimana luar dalam Erka. Sehingga jika Erka mengamuk Gio hanya akan diam duduk disofa dengan kaki yang sengaja dirinya angkat keatas meja. Memperhatikan Erka yang marah marah sampai hingga kemarahan sahabatnya itu menghilang sendiri.

Tok Tok Tok

Erka membuka kedua matanya mendengar suara pintu ruangannya yang diketuk dari luar."MASUK!."
Tidak lama muncul lah Gio dengan membawa beberapa map ditangan nya.

"Brow ini ada yang harus lo tanda tangan."Gio menyerahkan map yang dirinya bawa kearah Erka yang menghela nafas kasar. Sampai kapan dirinya akan seperti ini? Dihadap kan dengan berbagai macam kertas dan map map yang harus dirinya urus.

Love SuamikkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang