23

177 4 0
                                    

Hallo everyone🖐️
Apa kabar?
Selamat membaca ya teman teman, semoga suka 🤗❣️














Suara bel yang berbunyi di penjuru sekolah terdengar nyaring, memberitahu kan bahwa pelajaran telah usai. Para murid murid yang telah mengisi soal ujiannya mulai mengumpulkan lembar jawaban nya kepada pengawas.

Ada yang bernafas lega karena telah mengisi jawabannya dengan baik, ada yang biasa saja seperti tidak peduli dengan hasilnya nanti, dan ada juga yang mendesah kecewa karena tidak menjawab soal ujian dikarenakan waktunya yang terburu habis.

Syila termasuk orang yang bernafas lega saat sudah mengisi soal ujiannya. Ia sangat yakin dengan jawaban yang telah dirinya isi di lembar jawabannya. Walaupun saat mengisinya Syila merasa kesulitan, namun karena berkat belajar nya semalam membuat Syila sedikit terbantu.

"Haduhhh pala gue udah mau meledak barusan."ujar Zura menyentuh keningnya.

"Tapi untung ga meledak beneran kan ra?, kalo sampe beneran meledak takut banget aseli."kata Syila bergurau menetralisir rasa tegang saat ujian tadi.

"Ck! Lo sih enak punya otak pinter, lah gue punya kapasitas otaknya pas pasan. Dapet nilai 70 aja udah bersyukur banget."

"Belajar makanya, jangan males."

"Males banget gue belajar, mata gue suka langsung perih kalo liat buku."

Syila tersenyum masam mendengar ucapan dari sahabatnya itu. Mereka berdua sedang berjalan di koridor sekolah bersama dengan murid yang lain. Syila dan Zura hendak menuju pos satpam sekolahnya untuk duduk disana menunggu jemputan mereka. Syila menunggu Erka dan Zura menunggu Mama nya.

Disepanjang koridor Syila pun sebenarnya mendengar bisik bisik orang orang yang sedang membicarakan nya. Bahkan ada yang secara terang terangan menatapnya sembari membicarakan dirinya. Namun Syila tetaplah Syila, gadis itu tidak akan pernah memperdulikan nya. Walau pun Syila merasa risih tapi Syila tetap akan bersikap tidak peduli. Konsekuensi menjadi orang terkenal memang begitu, berulah sedikit langsung menjadi trending.

"Mereka ga cape apa ya ngomongin lo mulu?."

"Sejak kapan mereka cape ra? Dari jaman gue pertama kali masuk sini aja udah pada banyak yang ngomongin."Syila mengangkat kedua bahunya.

"Iya juga sih. Ditambah sekarang mereka liat lo datang bareng kak erka, makin aja mereka ngomongin lo."kata Zura. Gadis itu menatap beberapa murid yang sedang berlalu lalang dihadapannya.

"Gapapa hitung hitung ngurangin dosa."

Mereka duduk bersama di bangku yang ada di pos satpam sekolahnya. Mereka melihat para murid murid yang hendak pulang kerumah masing masing. Ada yang membawa kendaraannya sendiri, ada yang dijemput, ada yang menunggu angkutan umum, dan ada juga yang berjalan karena jarak rumah dengan sekolah yang dekat.

Kedua mata Syila melihat sebuah motor yang berhenti didepannya. Syila mengenal siapa pemilik motor tersebut, walaupun wajahnya yang tertutup helm full face.

"Ck! Ngapain lagi ini buaya."gumam Zura.

"Syil, kamu ga bawa motor?."Nathan melepas helm full face miliknya. "Mau aku anterin pulang?."

Syila langsung menggeleng menolak tawaran dari mantan kekasihnya itu."Ga usah, gue di jemput."jawab Syila.

"Dijemput siapa? Bunda? Bilang sama bunda ga usah jemput, biar aku yang anterin kamu."kata Nathan.

"Heh buaya karat! Syila tuh ga bakal mau lagi naik motor lo!."seru Zura. Entah mengapa setiap melihat Nathan yang mencoba mendekati Syila sahabatnya, amarah dalam diri Zura langsung meluap begitu saja.

Love SuamikkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang