• ⟡ 「 𝟐𝟏 - 𝐊𝐞𝐬𝐨𝐩𝐚𝐧𝐚𝐧 」 ⟡ •

1.1K 127 2
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

Kira'na pun berjalan menuju rak senjata. Ia mengambil dua pedang yang sama dan kemudian melemparkan yang satu ke arah Halilintar. Untung saja Halilintar memiliki reflek yang bagus, jadi ia bisa menangkap pedang itu dengan sigap.

Kira'na yang melihat Halilintar menangkap pedang itu dengan sigap pun seketika tertegun. Ia terkagum untuk sesaat, tapi kemudian muncul sebuah keraguan dalam dirinya, bahwa orang yang ada di hadapannya ini adalah orang biasa. Tetapi ia memutuskan untuk tak peduli dan tetap akan melawannya.

Kira'na dan Halilintar pun mulai untuk mengambil posisi masing-masing di tengah-tengah arena.

Para ksatria pun langsung saja menatap mereka berdua dengan serius. Kan jarang bisa liat maharani mereka duel satu lawan satu dengan orang asing kayak gini.

Keheningan kembali melanda mereka, tak ada yang bergerak dari tempatnya masing-masing. Mereka sama-sama menunggu salah satu dari mereka bergerak dan memulai duel ini.

Mereka saling melontarkan tatapan meremehkan yang sebenarnya kalo kata orang lain sih 'datar', tetapi untuk para pengguna pedang pasti tak asing lagi dengan tatapan mereka.

Para ksatria pun mulai bosan, ketika melihat mereka yang tak bergerak sama sekali.

"Aduhaii.. kapan mulainya nih?" Gumam salah satu ksatria.

Halilintar yang memiliki pendengaran yang tajam pun mendengar pertanyaan itu dan langsung saja ia melesat ke arah Kira'na secara tiba-tiba.

Trangg!

Kira'na reflek menahan pedang dari Halilintar dengan pedangnya. Kedua pedang itu saling bertubrukan. Tak membiarkan salah satunya bergerak sedikitpun.

"Wahh.. kau memiliki kecepatan yang lumayan!" Puji Kira'na.

"Terima kasih maharani! Reflek anda juga sangat baik!" Jawab Halilintar.

Halilintar pun langsung menekankan pedangnya dan membuat Kira'na terpaksa mundur beberapa langkah.

"Hehh! Sepertinya anda tidak bisa diremehkan ya! Jangan pikir karena anda adalah orang penting, saya akan melunak pada anda! Sekarang bersiaplah!" Ucap Kira'na tegas.

"Hm.. saya juga tidak akan bersikap lunak pada anda, maharani!" Balas Halilintar dingin.

Beberapa menit berlalu, duel tersebut masih berlanjut, tidak ada yang mau mengaku kalah.

"Huhh.. harus saya akui! Anda benar-benar pandai dalam menggunakan pedang, Al!!" Ucap Kira'na kagum.

"Sekali lagi, terima kasih atas pujian anda maharani! Suatu kehormatan bisa mendengar pengakuan itu dari anda!" Ucap Halilintar.

'Sumpahh! Jijik banget aku manggil dia maharani woii!! Kok dia mau sih dipanggil begitu?!' Tanya batin Halilintar bingung.

Mereka pun terus bertarung sampai..

Brakk!

"Maharani! Griffin itu kembali mengamuk!! Ia menyerang taman istana!" Teriak seorang ksatria yang baru saja mendobrak pintu arena.

Kira'na yang mendengarnya pun langsung panik dan berlari keluar, diikuti oleh seluruh ksatria yang ada disana. Halilintar yang ditinggal pun secara reflek langsung mengejar mereka.

Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang