Haechan menggeliat pelan, merentangkan kedua tangannya ke atas untuk meregangkan otot-otot tubuhnya. Haechan meringis pelan ketika rasa perih di area bawahnya kembali terasa—mengerjap pelan, wanita itu mulai membuka kedua matanya secara perlahan."Uhhh, kenapa rasanya masih sangat sakit. "
Wanita itu mencibik kesal, dengan tubuh yang terlilit selimut—Haechan menarik tubuh nya sendiri dan menyandarkannya pada sisi kasur.
Mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, atensinya langsung teralihkan pada suaminya yang saat ini berjalan keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan celana hitam pendek yang di padukan dengan kaos putih polosnya.
Tersenyum, Mark berjalan kearah Haechan yang masih duduk di posisinya. Setelah berdiri si samping Haechan, Mark segera mendudukkan tubuhnya di sisi kasur—tepat di sebelah istrinya sedang duduk saat ini.
"Mau mandi? " Tanya Mark.
Haechan mengangguk pelan, "mau, tapi masih sangat perih. " Jawab nya pelan dengan bibir yang melengkung ke bawah.
Pria itu meringis pelan. "Maaf ya? Saya jadi nyakitin kamu. "
"Gapapa! Enak hehehe. " Ucap Haechan sambil tertawa kecil.
Pria itu terkekeh pelan, lalu mencubit gemas hidung mancung milik istri kecil nya itu. "Nakal ya kamu, saya sudah membeli salap tadi pagi. Biar gak perih, saya bakal olesin dulu nanti sebelum mandi. Atau mau sekarang? " Tanya nya.
Haechan mengangguk lucu, lalu merentangkan kedua tangannya. "Mau di gendong. "
Mark langsung berdiri dari duduknya, menyelipkan tangannya pada lipatan kaki dan punggung Haechan. Tanpa merasakan beban sedikitpun, Mark menggendong tubuh Haechan dengan begitu mudah nya yang membuat wanita itu sontak memgalungkan kedua tangannya pada leher suaminya.
"Apa aku tidak berat? "
"Kamu saja begitu kecil, bagaimana bisa saya merasakan berat. Kamu bahkan seperti kapas, Haechan. "
Wanita itu mencibik kesal, memukul berulangkai dada bidang milik suaminya yang membuat Pria itu mengaduh pelan.
Setelah memasuki kamar mandinya, Mark segera mendudukkan tubuh Haechan di atas meja dekat wastafel.
"Buka selimut kamu, biar bisa saya olesi dulu salep nya. " Mark berjalan kearah tempat tersimpannya kotak P3K lalu mengambil sebuah salep untuk mengobati luka pada selangkangan istrinya itu.
Melihat Haechan yang masih belum melepaskan lilitan selimut di tubuhnya itu membuat Mark mengernyitkan kening nya. "Kenapa belum di buka? "
Haechan merengut pelan, "aku malu. " Cicit nya dengan suara yang begitu pelan, jangan lupakan pipinya yang sudah memerah, tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married • MarkHyuck
Teen FictionMarkHyuck GS (GenderSwitch) Haechan hanya seorang anak manja yang harus menikah di usianya yang baru saja menginjak sembilan belas tahun. Dan Mark, harus bisa menyimbangkan dirinya untuk menghadapi tingkah dari istri kecilnya itu.