Haechan membuka pintu kamar mandinya, sesaat gadis itu melirik kearah suaminya yang saat ini sedang duduk bersandar pada sisi kasur dengan laptop yang berada di atas pangkuannya. Dengan hanya menggunakan handuk yang melilit tubuhnya—juga handuk kecil yang melilit rambutnya, Haechan berjalan santai menuju lemari untuk mengambil pakaiannya sendiri.Haechan membuka pintu lemari nya, sedikit mengangkat satu-persatu pakaiannya untuk mencari piyama bermotif beruang favoritnya yang biasa ia gunakan untuk tidur. Gadis itu meringis pelan, sedikit mengerucutkan bibirnya dengan alis yang bertekuk kesal sambil terus mencari piyama favoritnya.
Mark menghentikan kegiatannya. Berniat melirik sebentar kearah istrinya—Pria itu di buat terkejut ketika melihat Haechan yang saat ini berdiri di depan lemari dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya.
Mark berdehem pelan, "kamu sedang mencari apa Haechan? "
"Piyama ku. " Jawabnya tanpa mengalihkan atensinya.
Menghela nafas sebentar. Mark akhirnya menutup laptop miliknya, menyimpannya di atas meja nakas lalu turun dari atas kasurnya. Pria itu berjalan menghampiri istri kecilnya yang masih sibuk mencari piyama miliknya.
"Itu piyama kamu. " Mark menunjuk kearah jejeran piyama yang tergantung di dalam lemarinya.
Haechan menggeleng dengan bibirnya yang mengerucut kedepan, "tidak bukan yang itu semua, ada satu lagi piyama ku yang bermotif beruang berwarna cokelat. Itu adalah piyama favorit milik ku. " jawabnya sambil menghela nafas pelan.
Mendengar ucapan dari istrinya, Mark ikut melirik kearah dalam lemarinya. Mencari piyama yang di cari oleh Haechan, hingga tak sengaja atensinya terjatuh pada lipatan baju yang berwarna cokelat—juga, ada motif beruang seperti yang di katakan oleh Haechan.
"Yang ini, bukan? "
Haechan mengikuti arah tunjuk suaminya. Gadis itu langsung mengangguk semangat ketika yang di tunjuk Mark ternyata adalah piyama yang sedari tadi di carinya.
"Ternyata ada bagian paling atas, pantas saja aku tidak melihatnya. " Gumam nya yang di iringi kekehan kecil.
Dengan segera Mark mengambilkan piyama milik Haechan yang memang tersimpan di paling atas. Gadis itu terus memperhatikan suaminya, dengan bibir yang mengerucut. Haechan menatap lamat rahang Mark yang terlihat begitu tegas, berusaha mengalihkan tatapannya—atensi gadis itu malah terjatuh pada perut berotot milik suaminya yang memang sedikit terlihat. Karena kedua tangan Mark di atas, membuat pakaiannya sedikit terangkat.
Membayangkan bagaimana rasanya mengusap perut berotot itu membuat Haechan mengusap tengkuknya sendiri karena bergidik.
Mark menaikah sebelah alisnya melihat raut wajah Haechan, "ini piyama kamu. " Ucapnya sambil memberikan piyama tersebut kepada Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married • MarkHyuck
Teen FictionMarkHyuck GS (GenderSwitch) Haechan hanya seorang anak manja yang harus menikah di usianya yang baru saja menginjak sembilan belas tahun. Dan Mark, harus bisa menyimbangkan dirinya untuk menghadapi tingkah dari istri kecilnya itu.