15

5.3K 400 35
                                    

Budayakan vots dan koment sebelum membaca yaa

Mark menatap pada jam yang melingkar di tangannya, sudah lima belas menit berlalu dirinya menunggu Haechan di ruang makan untuk sarapan bersama—namun nyatanya Haechan tak kunjung datang juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Mark menatap pada jam yang melingkar di tangannya, sudah lima belas menit berlalu dirinya menunggu Haechan di ruang makan untuk sarapan bersama—namun nyatanya Haechan tak kunjung datang juga.

"Maaf Tuan, apa perlu saya panggilkan Nyonya muda? " Tanya Bibi Choi.

Mark menggeleng pelan, "tidak perlu, biar saya saja. " Setelah menjawab pertanyaan dari pelayannya Mark langsung berdiri dari duduknya, melangkah pergi untuk segera menghampiri istrinya itu.

Sesampainya di depan pintu kamar, Mark langsung membuka pintunya. Di dalam sana, Pria itu bisa melihat langsung Haechan yang saat ini sedang berdiri di depan cermin rias nya. Seperti ingin meraih sesuatu di punggunnya yang tidak bisa Haechan raih.

"Sedang apa? "

"Astaga! Aish! Jangan membuat ku terkejut! " Ucap nya dengan ketus. Walaupun sedikit terkejut Haechan masih menyempatkan untuk melirik kearah suaminya—sebelum akhirnya kembali fokus untuk melanjutkan aktifitasnya yang tak kunjung selesai itu.

Tersenyum tipis, Pria itu berjalan menghempiri Haechan yang masih berdiri di posisinya. Setelah berdiri tepat di belakang tubuh istrinya, Mark langsung menyingkap piyama bagian belakang Haechan dan meraih tali Bra nya untuk segera ia kaitkan.

Tindakan tiba-tiba yang di lakukan oleh Mark membuat tubuh Haechan seketika membeku, terdiam seperti patung.

"Lain kali jika membutuhkan bantuan, katakan saja pada saya. " Ucapnya setelah selesai mengaitkan tali bra nya, "ayo turun, kita harus sarapan bersama sebelum saya berangkat ke kantor. " Lanjutnya sambil menggenggam tangan Haechan dan menariknya untuk keluar dari dalam kamar.





















Mark mengambil selembar tisu, lalu membersihkan sisa noda makanan yang ada di sudut bibir Haechan. Setelah selesai, Mark berganti membersihkan bibirnya sendiri.

"Siang nanti jangan lupa untuk makan, jangan lupa juga untuk meminta izin ke saya terlebih dulu jika ingin pergi keluar. " Mark menangkup pipi Haechan dengan sebelah tangannya, lalu menghapit dagu istrinya itu menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya. Tersenyum, Mark mengecup singkat bibir plum istrinya itu lalu berganti mengecup pelipis Haechan cukup lama.

"Saya berangkat kerja dulu. " Ucapnya yang kemudian berdiri, menyempatkan untuk mengusap surai rambut Haechan sebelum akhirnya melenggang pergi.


Tanpa sadar Haechan mengigit kuku-kuku jarinya sendiri dengan sudut bibir yang sedikit terangkat, jangan lupakan pipinya yang saat sudah memerah padam.


Tanpa sadar Haechan mengigit kuku-kuku jarinya sendiri dengan sudut bibir yang sedikit terangkat, jangan lupakan pipinya yang saat sudah memerah padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Get Married • MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang