16

5.2K 390 68
                                    

Votment!

Sinar Matahari yang mulai masuk melalui celah-celah hordeng jendela nya mengusik tidur Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sinar Matahari yang mulai masuk melalui celah-celah hordeng jendela nya mengusik tidur Haechan. Mengerutkan keningnya, Haechan menggeliat pelan dengan mata yang masih tertutup rapat.

Berbeda dengan Mark yang sudah terbangun dari sepuluh menit yang lalu. Pria itu hanya berdiam diri, memandangi dan menatap lekat wajah cantik istrinya yang masih tertidur pulas itu.


Haechan bergerak risih, memiringkan tubuhnya dan menghadap langsung pada suaminya. Merentangkan tangannya, Mark menarik tubuh Haechan ke dalam dekapannya, menyelinapkan wajahnya pada perpotongan leher suaminya. Mark menarik selimut yang menutupi tubuh poloa keduanya agar lebih ke atas.

Semalam, setelah menghabiskan Ramyeon nya. Mark berniat untuk membersihkan tubuhnya terlebih dulu—namun Haechan merengek dan meminta untuk ikut masuk, hingga keduanya berakhir melakukan hubungan intim dari dalam
kamar mandi dan di lanjut hingga keatas kasur nya. Entah sampai berapa kali pelepasan, yang pasti keduanya mengakhiri malam yang panas itu pada pukul satu dini hari.

Mark tersenyum, Pria itu mengusapi wajah Haechan menggunakan ibu jarinya sembari menyingkirkan anak rambut yang sedikit menitupi wajah cantik istrinya itu.

"Kau sudah bangun ya, biarkan aku tidur lima menit lagi. " Ucapnya meracau dengan suara khas bangun tidur nya. Haechan menggeliat pelan, mencari tempat nyamannya sendiri di dada bidang suaminya itu.

Mark terkekeh, mengusak gemas pucuk kepala Haechan. "Semalam saat saya masih di kantor, Papa Jo menelfon saya. Beliau mengatakan jika hari ini ia akan datang bersama dengan Mami Chitta, kamu gapapa kan? " Tanyanya dengan tangan yang masih sibuk menyelipkan anak rambut Haechan.

Wanita itu berdehem pelan, "sebelum datang kemari, katakan pada Daddy untuk membawakm pisang. "

"Hah? " Mark menautkan alisnya, sedikit bingung dengan ucapan yang baru saja di lontarkan oleh istrinya itu. Apa Haechan sedamg mengigau? Pikirnya.

"Iya, aku ingin pisang. " Ucapnya lagi dengan mata yang masih terpejam.

"Kenapa tiba-tiba? Kamu bisa meminta itu kepada saya saja, Haechan. "

Haechan menggeleng, matanya mulai terbuka dengan bibir yang mengerucut lucu. "Aku ingin pisang! Pokonya aku ingin pisang dan harus Daddy dan Mami yang membawakannya kemari! Tidak ada bantahan. "

Pada akhirnya Mark mengangguk mengiyakan.

"Baiklah, nanti saya akan berbicara pada Papa Jo. Saya mau mandi dulu, kamu mau ikut mandi juga? " Tanya Mark.

"Kau saja dulu, aku sedang malas beranjak dari tempat tidur. " Jawab Haechan. Wanita itu menarik selimutnya, memutar tubuhnya untuk membelakangi tubuh suaminya yang saat ini masih menatap punggung polos milik Haechan.



Get Married • MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang