24

5.2K 320 26
                                    

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit Mark akhirnya memutar stir memasuki kawasan Bandara Internasioal Incheon bersama dengan Haechan yang ikut untuk mengantarkan suaminya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit Mark akhirnya memutar stir memasuki kawasan Bandara Internasioal Incheon bersama dengan Haechan yang ikut untuk mengantarkan suaminya itu.

Mark menghentikan mobilnya tepat di pintu Utama untuk masuk ke dalam Bandara nya. Membuka sabuk pengaman, Pria itu lantas keluar dari dalam mobilnya— yang kemudian melangkah mengitari mobilnya dan membukakan pintu sisi kemudi untuk membantu istrinya keluar.

Di belakang nya, ada sebuah Mobil lagi yang terparkir tepat di belakang Mobil mereka. Taeyong dan Chitta ikut keluar dari dalam mobil tersebut yang di kendarai oleh supir pribadi Haechan, keduanya; ikut mengantarkan Mark sekaligus menemani Haechan.

Supir Pribadi Haechan ikut keluar dari dalam Mobilnya, Pria setengah paruh baya itu mengambil sebuah koper milik Mark yang tersimpan di dalam bagasi nya,

"Ayo peberbangan saya tersisa satu jam lagi. " Ajaknya sambil merangkul pinggang ramping istrinya itu. Keduanya mulai masuk ke dalam Bandara nya, di ikuti oleh Taeyong dan Chitta; juga Supir nya yang ikut membantu menggeret koper milik Mark.


Haechan menatap kesekeliling Bandara nya. Dulu, dia sering sekali keluar masuk Bandara karena dirinya sangat suka berlibur di luar Negeri dan Negara favorit nya adalah Jepang. Namun, entah mengapa saat ini rasanya begitu berat saat melangkah di dalam Bandara; terasa begitu sangat hampa.

Setelah menempuh waktu selama lima belas menit mereka akhirnya menaiki Eskalator. Sesampainya di gedung atas, mereka akhirnya kembali melangkahkan kakinya— hingga saat nya mereka sampai di sebuah perbatasan dimana mereka harus berpisah.

Mark menghela nafas panjang. Pria itu memutar tubuhnya untuk menghadap langsung kearah Taeyong dan juga Chitta. Mark melangkahkan kakinya, mendekat kearah kedua ibu nya itu.

"Bubu, Mami. Sebelum saya berangkat, saya ingin menitipkan istri saya. Tolong jaga cinta saya selama saya berada jauh darinya, pastikan agar istri saya tidak menangis karena itu akan mengambil resiko untuk calon bayi kita juga. Dan tolong, jaga diri kalian baik baik. " Ucap Mark dengan begitu tulusnya.

Taeyong menarik tubuh Putranya itu untuk ia dekap seerat mungkin. "Bubu pasti akan menjaga Haechan dengan sangat baik. Kembalilah dengan selamat nak, istrimu, bubu, mami, dan keluarga lainnya akan selalu menantikan kepulangan mu. Putra ku. " Lirih nya sembari mengusap lembut punggung milik Putranya itu.

Mark mengangguk pelan di dalam dekapan ibunya itu, "saya akan kembali dengan selamat Bubu. " Jawabnya sembari melepaskan pelukan keduanya.

Mark melirik kearah Chitta yang memang berdiri di samping Taeyong.

"Jaga dirimu baik-baik, Nak. Jangan sampai terluka. " Ucap Chitta sambil mengusap pundak menantunya itu.

Mark tersenyum mendengar ucapan yang di lontarkan oleh ibu mertua nya itu. Pria itu kembali memutar tubuhnya, melirik kearah sang istri yang masih berdiri di posisinya. Mark kembali berjalan untuk menghampiri Haechan-nya.

Get Married • MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang