MarkHyuck GS (GenderSwitch)
Haechan hanya seorang anak manja yang harus menikah di usianya yang baru saja menginjak sembilan belas tahun. Dan Mark, harus bisa menyimbangkan dirinya untuk menghadapi tingkah dari istri kecilnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan duduk di tepi kasur nya sembari mengusapi perut nya yang sudah semakin membesar itu, memperhatikan Mark yang saat ini sedang memakai pakaian santainya. Hari ini, Mark memang tidak berangkat ke kantor. Pria itu mengambil cuti dan mempercayakan pekerjannya kepada Jay yang saat ini sudah menjabat sebagai sekretaris sekaligus asisten nya. Karena hari ini, adalah jadwal Haechan untuk melakukan USG agar bisa melihat perkembangan janin yang berada di perut istrinya itu.
Mark melirik kearah Haechan, tersenyum dengan tangan yang masih sibuk melipat baju bagian lengannya hingga ke sikut.
"Sudah? " Tanya Haechan.
Mark menganggukkan kepalanya sembari berjalan mendekat kearah Haechan. Tangannya terulur, mengusap lembut surai rambut milik istrinya itu. "Ayo sayang. "
Haechan segera berdiri dari duduknya, saling menggenggam tangan satu sama lain sebelum akhirnya melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar mereka, menuruni anak tangga, dan melewati beberapa ruangan hingga keduanya sampai di depan rumah—dengan mobil yang sudah lebih dulu di sediakan oleh supir pribadi Haechan.
Sesampainya di sisi mobilnya. Mark segera membukakan pintu sisi kemudinya, menyimpan tangannya di atas kepala Haechan ketika wanita akan masuk ke dalam mobilnya. Setelah di rasa sudah aman, Mark kembali menutup pintunya. Berjalan memutari mobilnya dan langsung masuk ke sisi bagian kemudinya.
Setelah memasang sabuk pengaman nya masing-masing. Mark segera menyalakan mesin mobilnya dan melanjukannya keluar dari perkarangan rumah mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark dan Haechan berjalan menelusuri lorong rumah sakit yang mereka datangi. Hingga sampai di depan pintu Poli Kandungan—kedua nya langsung masuk ke dalam ruangannya, karena memang sebelumnya mereka sempat melakukan janji sebelum datang kemari.
"Selamat datang Tuan dan Nyonya Jung. " Sapa Dokter tersebut dengan ramah.
Mark maupun Haechan ikut tersenyum untuk membalas sapaan ramah dari Dokter tersebut.
