17

5.2K 406 35
                                    

Votment!

Sorry for typo.


"Haechan, bisa buka pintunya dulu? " Mark terus mengetuk pintu kamarnya yang di kunci oleh Haechan dari dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Haechan, bisa buka pintunya dulu? " Mark terus mengetuk pintu kamarnya yang di kunci oleh Haechan dari dalam. Mungkin sudah lebih dari lima menit Pria itu berdiri di depan pintu kamarnya, berusaha untuk membujuk istrinya itu.

Di dalam kamarnya, Haechan sendiri sedang duduk di sisi kasur nya. Menatap kesal pada pintu kamarnya yang sudah ia kunci dengan sangat rapat, rasanya semua orang membuatnya sangat kesal hari ini. Entah apa itu, mood nya benar-benar sangat berantakan.

"Haechan, kamu dengar saya kan? Ayo buka dulu pintunya. "

"Tidak mau! " Jawab Haechan dengan suara yang begitu ketus.

Mark menghela nafas di balik pintunya, ia kembali mengetuk pintu tersebut dengan sabar.

"Saya kasih apapun yang kamu mau. Tapi buka dulu pintunya ya? " Ucap Mark, berusaha untuk terus membujuk istrinya itu.

"Kulit Pisang? " Tanya Haechan dengan antusias.

"Tidak dengan kulit pisang. "

Haechan merengut mendengar jawaban dari suaminya itu, menyilangkan tangannya di dada."Yasudah tidak akan aku buka pintunya. "










Mark memijit pelipisnya yang terasa pening itu. Kenapa membujuk Haechan sesulit ini? Apa yang salah dengan istrinya itu? Mark benar-benar tidak habis fikir dengan perubahan mood dan permintaan Haechan akhir-akhir ini.

Apa mungkin benar jika Haechan saat ini sedang hamil?

Nak. "

Mark memutar tubuhnya ketika merasakan sesuatu menyentuh pundaknya. Pria itu tersenyum ketika melihat Taeyong dan Chitta yang saat ini berhadapan dengannya.

"Haechan masih sulit untuk di bujuk ya? " Tanya Chitta.

Mark tersenyum tipis, "iya, dia masih meminta kulit pisang nya. Tapi tenang saja, saya akan berusaha untuk terus membujuk nya. "

"Mami dan Bubu sebenarnya ingin berbicara dengan Haechan. Namun, mengingat jika Haechan sedang sangat senitif membuat kamu mengurungkan niatnya. Haechan sepertinya hanya membutuhkan waktu, biarkan dulu saja dia. Setalah mood mya kembali bagus, Mami yakin dia mau keluar dari dalam kamarnya. "

Mark mengengguk mendengar ucapan dari Ibu mertuanya iu. "Baik Mami, saya paham. "

Taeyong tersenyum, menepuk pelan pundak Putranya itu. "Kalau begitu Bubu, Mami Chitta, dan lainnya ingin pamit pulang dulu. Kamu sabar-sabar membujuk Haechan ya? Jangan sampai membentak nya. "


"Baik Bubu, mari saya antar sampai depan. "





 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Get Married • MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang