Siapa disini yg follow ig Bam? Wkwkwkwkwk. Majikannya emang ajaib ya :') mana saya juga mau2 aja lagi follow ignya 😁
Nadhir terbangun dari tidurnya yang baru 3 jam, sebab, tadi malam dia begadang dengan Didi nonton bola, dan akhirnya kebablasan tidur di kosan Didi.
Nadhir bukan tipe yang morning person, jadi, jelas dia bangun pada jam 8 ini karena sesuatu yang baru mengusiknya.
Telponnya berdering sangat bising, ia meraba kolong ranjang mencari gawai itu dengan mata yang terbuka seukuran kertas gorengan.
Sekilas, dia melihat nomor yang tampil di layarnya, tanpa nama.
Matanya langsung membelalak kaget.
Apa jangan-jangan ini Babeh?
"Assalamualaikum BEH!"
Mendengar teriakan itu, Didi terlonjak kaget. Mata yang awalnya masih terpejam langsung membola karena terkejut.
"BAH-BEH BAH-BEH gue Keenan ini!"
Didi bangun untuk duduk di sebelah Nadhir, dengan kepala dan badan yang masih sempoyongan. Belum lagi rambutnya bak singa tersengat belut listrik. "Babeh nelpon lo Dhir?" dengan suara seraknya.
"Keenan siapa lo?" Nadhir hiraukan Didi yang masih kucek-kucek mata dan hidung lalu sesekali menguap.
"Yang kemaren lo isi pulsa sama gue."
Nadhir terdiam sejenak. Memaksa otaknya untuk mengambil sejumput kilas balik. "Oh, bang Keenan, kenapa bang? Kan gue udah bilang, hari ini bakal bayar delapan rebu, gak percayaan beut lo sama gue."
Kemaren sebelum mereka selesai merundingkan peraturan-peraturan di kafe, Nadhir bertanya apakah ada yang jual pulsa, dan, ternyata jadi kang pulsa adalah job sampingannya Keenan.
"Lo pikir gue semiskin itu nagih-nagih utang sepagi ini? Iya kalo utang lo 271T, delapan rebu doang mah santai bae gue mah."
"Ya kali gue ngutang 271T, emang mau buat apaan!"
"Kali aja kan lu mau bikin wedding hajatan ala-ala disney di cikampek." celetuk Keenan asal.
Didi yang di samping Nadhir mengerutkan kening. Ini mereka bahas apa sih?
"Ya terus lo ngapain telpon gue?"
Terdengar suara decakan darisana. "Rumit. Lo liat sendiri dah. Buruan dateng ke tokonya babeh! Se-ka-rang!"
"Ta—" belum selesai menyela, telpon di matikan oleh Keenan yang sempat mendengar ada keributan disana.
"Kita di suruh dateng ke toko babeh." Nadhir menatap Didi yang sudah kepo dari tadi.
"Ngapain?"
"Penting katanya. Lu Bangunin Maher deh, gue udah kapok sama dia." sambil mencari kunci motor yang entah terjejal di mana, Nadhir memberi misi berat ke Didi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Home
FanfictionDi dekat Universitas Bumi Selamat, ada 2 kafe yang mau buka. Ownernya 7 lelaki tampan incaran warga bumi. (Note: warga bumi sebutan untuk mereka yang duduk sebagai mahasiswa univ Bumi selamat) Tapi sebelum resmi di buka, sekian masalah datang tanpa...