MWPA:18. senyuman di balik cadar

14.5K 433 3
                                    

Happy Reading
_
_
_

'Tidak ada keindahan, kecuali melihat senyuman mu yang begitu bahagia.'

_Zaidan Husain Al Zafir_

pagi hari terlihat cerah, Gus Al dan Syafa sudah siap untuk pergi ke Bandara. Pukul 08:00 pesawat mereka yang akan di tumpangi berangkat ke Mesir.

Sebelum pergi Gus Al dan Syafa berpamitan pada Mbah kyai dan Hasan dan umi.

"Umi, Abi, kami pamit berangkat," ucap Gus Al pada kedua orang tua nya.

"Hati-hati ya, umi dan Abi doain semoga kalian bahagia di sana," gumam Umi.

"Al, umi titip Syafa ya. Jaga baik-baik istrimu jangan sampai dia sakit," kata umi pada Gus Al.

Gus Al tersenyum sembari menggenggam tangan Syafa. "Gus Al akan menjaga istriku, umi jangan khawatir," jelas Gus Al.

Setelah berbincang-bincang Gus Al dan Syafa menyelami kedua orang tua nya dengan bergantian.

Dari jendela asrama, Ayu melihat mereka berdua romantis. Dia sangat kesal dan iri pada Syafa.

Tangan Ayu meremas ujung bajunya. "Kenapa kamu memilih dia sebagai istrimu Gus Al," gumamnya.

Sementara itu Gus Al dan Syafa berjalan meninggalkan pesantren mereka berdua masuk ke dalam mobil. Sebelum pergi mereka berdua melambaikan tangan nya pada Mbah kyai, Abi dan umi. Dan semua orang pun membalas lambaian tangan nya.

"Selamat sampai tujuan anak umi," ucap umi.

Selama di perjalanan mobil mereka berdua terdiam tidak saling berbicara. Keduanya hanya bertatapan.

"Mas... Syafa..." Keduanya dengan kompak berbicara.

"Kamu dulu mas, mau bicara apa," kata Syafa.

"Kamu dulu saja, mau bicara apa," kata Gus Al.

"Enggak, mas dulu saja bicara," kekeh Syafa.

Gus Al merasa gugup dan gelisah. "Aku ingin... Aku ingin setelah sampai di Mesir kita pergi melihat sungai Nil," ucap Gus Al memberitahu.

"Sungai Nil? Wah... Aku sangat ingin sekali lihat sungai Nil," ujar Syafa antusias.

"Dulu Aku suka berkhayal ingin ke Mesir melihat sungai Nil dan Alhamdulillah sekarang terkabul," gumam Syafa bahagia.

Gus Al tersenyum melihat Syafa bahagia. Dia menatap mata Syafa begitu tulus.

"Tapi mas kenapa mas ingin kita melihat sungai Nil?" Tanya Syafa penasaran.

"Karena di sana ada suatu yang indah," beritahu Gus Al.

"Benarkah... Aku tidak sabar ke sana." Mata Syafa berbinar.

Syafa bersandar di bahu Gus Al mendapatkan sandaran dari Syafa, Gus Al mengusap kepala Syafa. Gus Al memandang wajah Syafa dengan senyuman.

"Syafa sayang tadi kamu mau bilang apa?" Tanya Syafa pada Gus Al.

"Oh... Tadi Aku mau I LOVE YOU," ucapnya tersenyum malu.

Menikahi Wanita Pilihan Abi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang