Bab 59

4.6K 133 4
                                    

Happy Reading🍓🍓

Akhirnya Zefa bisa kembali sekolah setelah satu minggu menginap di rumah sakit dan tiga hari beristirahat di rumah, itupun karena dirinya memaksa untuk segera masuk sekolah sebab Papa dan Mama sebenarnya masih belum tega membiarkannya berangkat.

"ZEFA! GUE KANGEN!" teriakan Adam membuat Zefa yang baru saja masuk ke kelas tersentak lalu tersenyum malu.

"Apaan sih Dam, lo aja nggak jengukin gue." cibir Zefa sembari menuju tempat duduknya yang berada di depan cowok itu.

"Heh! Fitnah! Gue jengukin lo ya sama nih bangor. Tapi lo lagi molor, jadinya kita malah ngobrol sama Papa lo," ucap Adam membela diri.

Zefa terkekeh, "Iya Dam. Gue juga tau kok. Kenapa lo jadi semangat gini sih? Pasti lo buat kesalahan kan pas gue nggak ada?"

"Dia lagi PDKT sama Niken," sahut Naufal gamblang.

"Heh si anjir. Diem lu!" Adam spontan membekap mulut Naufal, sementara Zefa yang terkejut langsung menatap Niken yang terlihat acuh karena sedang sibuk mengerjakan PR yang belum sempat cewek itu kerjakan.

"Abangnya Niken galak tau Dam. Hati-hati aja lo diinjek pake Porsche abangnya,"

"Anjay porsche. Gue juga punya kok," sahut Adam dengan percaya dirinya.

"Tamianya kan?"

"Diem lu, gue tendang juga lo dari sini."

Adam memelintir tangan Naufal, membuat Zefa tertawa geli melihatnya. Hari masih pagi, namun suasana hatinya sudah sangat bagus karena ulah Adam dan Naufal. Zefa mengedarkan pandangan, ternyata orang-orang yang membuat moodnya buruk belum datang.

"Lo udah tahu yang nyebarin videonya Kak Ayla waktu itu?" tanya Niken tiba-tiba di tengah pekerjaannya.

Zefa menatap Niken sejenak, lalu menggeleng. "Entahlah, gue pasrah. Udah nggak penting lagi," ucap Zefa lirih.

Niken menutup penanya dan menaruhnya di atas buku, "Yang nyebarin Kak Indah,"

"Kak Indah?" tanya Zefa terkejut.

Niken mengangguk, "Kemarin Kak Indah sendiri yang buat pengakuan. Ya, walau sebenarnya menurut gue Kak Indah juga nggak terlalu salah nyebarin videonya, tapi Kak Indah dikeluarkan."

Mata Zefa membola tidak percaya, "Lo serius? Sampai dikeluarin?"

"Gue pikir ada masalah lain kayaknya. Ya masuk akalnya, orang di vidionya aja nggak dikeluarin. Masa iya yang cuma nyebar vidio begitu dikeluarin, mana dikeluarkan tanpa pertimbangan lagi. Tapi ya, gue seneng aja dia dikeluarin. Gara-gara dia lo jadi di posisi ini,"

Zefa menipiskan bibir. Entahlah, ia bingung. Ia harus bahagia atau berekspresi seperti apa setelah tahu semua ini.

"Gita sama Lena juga diskors,"

"Hm?"

"Mereka ngaku kalau udah buli lo. Bukan cuma mereka, yang lain juga ngaku dan kena skors. Kayaknya ini juga yang jadi penyebab Kak Indah dikeluarin."

Untuk yang ini Zefa benar-benar tidak bisa berkata-kata. Terlalu terkejut dan bingung. "Kenapa mereka tiba-tiba ngaku?" Tiba-tiba Zefa teringat ucapan Lena saat menjenguknya waktu itu, Lena mengatakan akan mengakui semuanya untuk mendapatkan maaf darinya. Apa dia serius mengatakannya?

"Gue udah kasih tahu Kak Sean sama Kak Raka,"

"Niken," Zefa langsung menyela.

"Gue udah gedek sama mereka, Zefa. Mereka pantes dapetin ini,"

Zefa mengalihkan pandangan, pikirannya campur aduk. Apa Sean dan Raka mempercayainya? Apa mereka jadi semakin benci dengannya? Hari-harinya sudah cukup tenang setelah kejadian itu, meskipun ia belum bertemu dengan Sean selepas keluar dari rumah sakit dan Raka juga masih canggung dengannya, namun tetap saja ia takut semuanya akan kembali memburuk seperti sebelumnya.

Beetle Knight and PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang