Bab 53

3.5K 114 1
                                    

udah 1k pembaca aja huaaaa

aku ninggalin kalian lama banget ya huhu...
makasihhh buat kalian yang masih mau baca😭😭

masih ada yang baca gak sih???
semoga ada🐻‍❄️🐻‍❄️

Happy reading!!

🐞🦋🐞🦋

Sekolahan begitu ramai oleh para wali murid kelas 11 yang datang memenuhi undangan tentang pembahasan penundaan studi tour. Dikarenakan menurunnya nilai UAS semester Ganjil para murid, akhirnya sekolah memutuskan menunda studi tour sampai setelah ujian semester Genap agar tidak mengganggu pembelajaran siswa. Tentunya hal ini juga ditentang oleh para murid, tapi sekolah bersikukuh menetapkan keputusan ini. Bahkan dari kabarnya, studi tour akan dibatalkan jika nilai para siswa tetap atau malah menurun.

Mama Ratna tersenyum melewati koridor kelas setelah pertemuan itu. Ia ingin menemui putranya setelah tidak menemukan Zefa di kelas, karena kata teman sekelas putrinya, Zefa ada kelas multimedia.

Mama berhenti saat ada beberapa gadis yang berbincang di depan kelas, hendak menanyakan letak kelas Raka. Namun, belum sempat bertanya, Mama malah dibuat syok dengan apa yang mereka bicarakan.

"Emang mereka masih akur? Kalau gue jadi Zefa, gue kayaknya bakal trauma deket-deket dia."

"Tapi, sumpah kasian Zefa. Dia jadi kek pendiem banget sekarang. Bukan cuma Raka, bahkan Sean juga ada dipihak Ayla." sahut siswi berambut pendek.

Mama pun memilih diam mendengarkan mereka. Walau dalam hati ia bertanya-tanya topik apa yang mereka bicarakan tentang kedua anaknya.

Gadis dengan rambut semu coklat terikat itu berdecak, "Bukan cuma masalah memihak doang anjir. Kalau gue jadi Zefa, kayaknya gue bakalan kabur aja dari rumah.  Gila aja gue mau serumah sama Abang yang udah nampar gue. Mana cuma gegara cewek lagi,"

Perkataan gadis itu tersela oleh Mama yang tiba-tiba mengeluarkan suara, "Siapa yang nampar siapa?!"

Segerombolan gadis itu tersentak kaget dengan kedatangan Mama Ratna yang tiba-tiba.

"Maaf Bu," salah seorang siswi spontan meminta maaf karena berpikir jika wanita itu adalah salah seorang guru.

"Saya tanya sekali lagi, siapa yang kalian bicarakan barusan?" ulang Mama Ratna dengan alis berkerut tajam

🐞🦋🐞🦋

Zefa melambaikan tangan pada Mama dan Papa yang kini sudah berada di dalam mobil. Raka juga berada di sampingnya dan melakukan hal yang sama.

Setelah mereka keluar dari pekarangan rumah, barulah Zefa dan Raka masuk ke dalam. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja Mama ingin ikut di perjalanan bisnis Papa kali ini setelah tadi pagi Mama mengeluh jika dia ingin di rumah karena lelah ikut Papa terus. Dan lagi, Zefa rasa suasana sepulang sekolah benar-benar terasa suram. Namun Zefa tidak tahu harus bertanya pada siapa.

"Abang mau ke mana? Ini udah malam," tanya Zefa saat melihat Raka mengambil kunci motor di atas meja.

Namun Raka tidak menjawab, ia berjalan melewati Zefa begitu saja untuk pergi ke garasi. Zefa menghela napas rendah sembari menatap kepergian kakaknya. Zefa menggigit bibir bawahnya, ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kembali akrab dengan Raka, tetapi nyatanya cowok itu selalu punya seribu cara untuk menghindarinya.

Hari semakin larut. Zefa masih sendirian di rumah karena Raka tidak kunjung pulang. Setelah lelah menunggu di ruang keluarga, akhirnya Zefa memilih pergi ke kamar berniat untuk belajar.

Beetle Knight and PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang