⠀⠀“Aku sudah tidak sabar untuk kembali ke Novum-Ur dan minum raki,” ujar Georgie sambil setengah bersandar di pagar anjungan, “satu galon, kalau perlu.”
⠀⠀“Idem,” Blade menyetujui, “tapi itu kalau misi kita berhasil. Bagaimana kalau tidak?”
⠀⠀Yang ditanya mengangkat bahu. “Dua galon, berarti.”
⠀⠀Blade menghela napas, menatap kejauhan. Windrider bergoyang pelan dibawa ombak dan angin semilir. Matahari sudah sangat condong ke barat, tinggal satu atau dua putaran jam lagi hingga ia tenggelam. Sebagian awak menghabiskan waktu dengan lanjut mereparasi bagian-bagian rusak, sementara sisanya memilih beristirahat. Walau begitu, tetap terasa suasana tegang—menunggu kepastian hasil dari bakti yang telah mereka jalankan.
⠀⠀Jauh di dalam hati, Georgie juga berdebar. Ia khawatir atas keselamatan teman-temannya, ditambah takut. Bagaimana kalau tak ada penawar untuk Altan? Apakah sang putra mahkota harus tersiksa sepanjang hidupnya? Itupun jika tubuh kecilnya sanggup menanggung sakit begitu hebat…
⠀⠀“Apakah kau memikirkan Hawk?”
⠀⠀Tentu saja, pertanyaan Blade mengejutkan Georgie. “Tidak, aku sedang memikirkan Altan.”
⠀⠀“Begitu? Berarti aku yang salah menebak.”
⠀⠀“Kenapa kau bisa menebak seperti itu?”
⠀⠀Blade menahan senyum. “Ayolah, mana mungkin ada yang tidak paham arti pandanganmu pada kapten kita?”
⠀⠀“Tidak ada arti apa-apa,” yang ditanya menyahut masam, “kalaupun ada, itu tak ada artinya juga. Sudah begitu lama kami berteman, dan dia tak pernah sekalipun melihat ke arahku.”
⠀⠀Selama beberapa saat, Blade memperhatikan Georgie lekat. Entah apa yang ada di pikiran pemuda berambut platinum itu, yang jelas Georgie merasa seolah sedang dikuliti. Seperti Blade dapat melihat menembus semua kebohongan yang ia ucapkan.
⠀⠀“Kau tahu, Georgie?” si koki akhirnya bersuara, “menurutku, kau dan Hawk memang tidak cocok menjadi pasangan.”
⠀⠀Gadis di sebelahnya mendengus. “Karena dia seorang kapten kerajaan yang luar biasa, sementara aku bawahan yang tak pantas untuknya? Percayalah Blade, aku sudah tahu itu.”
⠀⠀“Bukan, bukan karena itu.”
⠀⠀“Lalu?”
⠀⠀“Hawk memiliki terlalu banyak beban di pikirannya. Ia membutuhkan rumah, seseorang yang dapat menjadi obat. Tapi kau, adalah petualangan. Kau adalah kekuatan, Georgie, angin ribut yang tak bisa dikekang. Dan kau butuh pasangan dengan energi yang sama. Kau pantas mendapatkan seseorang yang memang tercipta untuk kekuatanmu.”
⠀⠀Kali ini, Georgie terdiam. Tak pernah ada orang yang mendeskripsikan dirinya seindah itu, dan ia pun tak sadar bahwa seperti itulah dia. Diliriknya Blade sekilas, dan untuk pertama kalinya hari ini, Georgie menyunggingkan senyum. Tipis saja, tapi tulus. “Dan aku berharap kau juga menemukan seseorang yang pantas untukmu.”
⠀⠀“Semoga. Nah, sekarang—”
⠀⠀Kata-kata Blade terpotong oleh seruan Scully di atas andang-andang. “Delapan kapal asing dari utara!!!”
—
⠀⠀Georgie berlari tanpa ancang-ancang, mendaki tangga ke anjungan tertinggi. Mengangkat binokular yang tergantung di ban pinggang, gadis itu memantau arah yang disebut Scully. Benar kata si kelasi, terlihat titik-titik gelap di horizon yang semakin membesar. Tanpa perlu berlama-lama, tentu saja Georgie sudah tahu apa yang ia lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Of Sand and Shadows
FantasiaSetiap mata Hawk terpejam, ia memimpikan darah dan bayangan. Ada yang salah dalam dirinya, suatu kekuatan gelap mengintai. Tapi ketika keluarga Kerajaan Hebra membutuhkan Hawk, ia tak bisa menarik janji pengabdian yang telah terucap. Walau itu artin...