II. Aegri Somnia

2.3K 341 34
                                    

⠀⠀"Masukkan mereka semua ke penjara," perintah Hawk pada Blade dan Nigel, yang sedang mengikat pergelangan para tawanan. Tidak ada bajak laut hari ini, tapi Windrider malah menemukan nelayan ilegal.

⠀⠀Sejak perjanjian dengan siren Mare Nostrum dilakukan, rakyat Hebra memang aman tanpa ada makhluk yang mencoba mengambil jantung—tapi itu artinya, penjahat juga semakin berani. Ini kapal ikan ilegal kedua yang berhasil ditangkap minggu ini, dan semuanya sama-sama berasal dari Aram. Sepertinya para nelayan yang biasa mencari ikan di Mare Clausum, mencoba mengambil lebih banyak keuntungan di Mare Nostrum yang sudah aman.

⠀⠀Hawk mencatat dalam hati untuk menempatkan armada khusus di Fretum Inferi, bertugas mengawasi lalu lintas keluar-masuk pada selat kecil itu.

⠀⠀Para tawanan digiring ke sel dalam palka, yang baru ditambahkan akhir-akhir ini. Hawk sedikit jengah sendiri karena Windrider mulai berubah menjadi kapal perang, tapi ia tak punya pilihan lain. Tangannya terangkat pada Gunnar, memberi kode tanpa suara.

⠀⠀Siapkan meriam.

⠀⠀Gunnar mengangguk, turun bersama awak lain yang bertanggung jawab untuk persenjataan. Hawk berdiri di belakang roda kemudi, membuang perai ke kiri sehingga Windrider berada tegak lurus dengan buritan kapal ilegal. Juru kelat mengatur layar, melambatkan laju.

⠀⠀Satu letusan meriam terdengar, menembakkan proyektil ke buritan, menembus langsung sampai ke haluan. Satu letusan lain menyusul, memastikan kapal itu cukup rusak untuk karam perlahan-lahan.

⠀⠀Setelah tugas mereka selesai, Hawk membawa Windrider kembali ke Novum-Ur. Nanti, para tawanan akan diadili dan dimasukkan ke penjara di pinggir kota. Bawahan Caspian akan mengirimkan pesan api resmi pada Perdana Menteri Aram, memberitakan bahwa warganya melanggar hukum Hebra.

⠀⠀"Kau terlihat muram hari ini, Hawk," celetuk Georgie tiba-tiba.

⠀⠀Hawk menoleh sekilas, pada gadis yang baru saja menutup pintu ruang navigasi di belakangnya. "Kau tahu aku tidak suka melakukan ini."

⠀⠀"Aku mengerti." Georgie bertumpu pada pagar, menatap geladak di bawah. "Kadang, aku juga merasa bahwa ini bukan Windrider yang kukenal. Tapi ini jauh lebih baik dibanding pilihan lainnya, kan?"

⠀⠀"Memangnya apa pilihan lain untukmu?"

⠀⠀"Pilihanku hanya bekerja di kedai minum, pelacuran, kembali menggelandang di jalan, atau ketiganya sekaligus. Jelas aku memilih tetap berada di Windrider, setidaknya ada yang bisa kulakukan di sini."

⠀⠀"Kau benar. Lagipula, otakmu lebih dibutuhkan di Windrider daripada tempat-tempat itu."

⠀⠀Karena Windrider tak lagi menangkap siren, jerat derek spesialisasi Georgie sudah tak terlalu dibutuhkan. Maka, perempuan itu mulai belajar navigasi, menggantikan posisi Hawk sebelumnya. Georgie cukup pintar untuk menguasai mekanisme derek yang rumit, maka dia juga mampu mempelajari radar.

⠀⠀Georgie berpaling pada Hawk, tersenyum tipis.

⠀⠀Laki-laki itu membalasnya dengan senyuman miring. "Hei, bagaimana kalau kita minum-minum dan bersenang-senang di rumahku setelah ini?"

⠀⠀Sebelah alis gadis itu terangkat, tapi Hawk tahu dia tidak akan mendapat kata penolakan.

⠀⠀"Kau jauh lebih baik daripada Gunnar," desah Georgie pelan, lengannya merangkul leher Hawk.

⠀⠀"Sebaiknya jangan katakan itu keras-keras di depannya," Hawk terkekeh, meraih pinggang gadis itu untuk membalik posisi mereka.

⠀⠀Seperti yang sudah ia janjikan, begitu Windrider kembali sandar di pelabuhan, Hawk mengajak Georgie ke kedai. Mereka minum bergelas-gelas anggur dan raki, lalu terhuyung-huyung ke rumah si laki-laki—yang sebenarnya adalah pemberian Caspian. Hawk mana mungkin sanggup memiliki rumah di Novum-Ur hanya dengan gaji mengawaki Windrider.

Of Sand and ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang